Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo menegaskan bahwa TNI siap mengirim pasukannya ke Myanmar guna mencegah kejahatan kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya, di Rakhine State.
Namun, kata Gatot, langkah itu harus ada keputusan dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) terlebih dulu.
"Semua tergantung PBB karena pasukan perdamaian di bawah PBB," kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (8/9/2017).
Menurut Gatot, upaya ikut menjaga perdamaian dunia telah tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu, TNI siap berangkat ke Myanmar jika memang dibutuhkan.
"Kapan pun diminta, kami siap, dan dengan senang hati," kata dia.
Sebelumnya, Markas Besar TNI Angkatan Darat menyatakan siap mengirim pasukan ke Myanmar untuk membantu etnis Rohingya yang mendapat kekerasan, namun hingga kini belum ada perintah dari Mabes TNI untuk mengirim pasukan ke Rakhine, Myanmar.
"Kalau untuk pengiriman pasukan ke Myanmar, itu kan tugas Mabes TNI. TNI AD hanya menyiapkan pasukannya," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad), Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh saat acara Silaturahmi di Kartika Media Center Dispenad, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2017).
TNI AD, lanjut dia, hanya berlatih untuk melakukan tugas sesuai perintah dari Panglima TNI. Semua kewenangan mengikuti aturan yang diperintahkan.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmatyo |
Namun, kata Gatot, langkah itu harus ada keputusan dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) terlebih dulu.
"Semua tergantung PBB karena pasukan perdamaian di bawah PBB," kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (8/9/2017).
Menurut Gatot, upaya ikut menjaga perdamaian dunia telah tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu, TNI siap berangkat ke Myanmar jika memang dibutuhkan.
"Kapan pun diminta, kami siap, dan dengan senang hati," kata dia.
Sebelumnya, Markas Besar TNI Angkatan Darat menyatakan siap mengirim pasukan ke Myanmar untuk membantu etnis Rohingya yang mendapat kekerasan, namun hingga kini belum ada perintah dari Mabes TNI untuk mengirim pasukan ke Rakhine, Myanmar.
"Kalau untuk pengiriman pasukan ke Myanmar, itu kan tugas Mabes TNI. TNI AD hanya menyiapkan pasukannya," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad), Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh saat acara Silaturahmi di Kartika Media Center Dispenad, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2017).
TNI AD, lanjut dia, hanya berlatih untuk melakukan tugas sesuai perintah dari Panglima TNI. Semua kewenangan mengikuti aturan yang diperintahkan.