Setiap umat Islam yang sudah pernah berhaji atau umroh pasti rindu ingin kembali ke Makkah. Seakan-akan tanah suci Makkah adalah tanah kampung sendiri yang dirindukan untuk ditempati.
Fenomena ini juga berlaku untuk seluruh umat Islam yang belum pernah menginjakkan kaki di tanah suci, hati mereka senantiasa dipenuhi kerinduan untuk menjadi tamu Allah.
Tak mengherankan jika jutaan umat Islam berkumpul di Makkah untuk melaksanakan ibadah haji setiap tahunnya. Sementara di luar musim haji, jutaan muslim dari berbagai penjuru dunia juga senantiasa berziarah ke Baitullah untun kenunaikan umroh.
Sepanjang tahun Ka'bah memang tak pernah sepi dari umat manusia untuk meraih ridho-Nya.
Mengapa demikian?
Rupanya keinginan itu tak lepas dari doa Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT yang pernah meminta agar Kakbah menjadi yang dirindukan oleh seluruh keturunannya, selain dari perintah Allah yang mawajibkan berhaji sebagai rukun Islam yang ke lima.
Dalam surah Ibrahim ayat 37, Doa beliau diabadikan dalam Al Quran
Artinya, “Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur” (QS. Ibrahim: 37).
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah, seorang pakar tafsir modern, ketika mengometari ayat diatas menjelaskan,
“Allah mewajibkan haji ke Baitullah di mana Allah menempatkan anak keturunan nabi Ibrahim dan Allah menjadikannya suatu rahasia mengagumkan yang memikat di hati.”
“Yaitu orang berhaji (ke Ka'bah) dan tidak ditunaikan terus menerus, namun setiap kali seorang hamba pergi bolak-balik ke kakbah maka semakin bertambah kerinduannya, semakin besar kecintaannya dan kerinduannya“ (Taisir karim Arrahman : 427)
Berdasarkan penjelasan di atas, maka tak heran jika umat Islam yang belum pernah ke tanah suci ingin sekali datang, dan yang sudah pernah kesana pasti ingin kembali lagi, sementara yang sudah berhaji ingin datang saat musim haji meski hanya menjadi petugas kebersihan.
Subhanallah, Betapa mulianya rumah Allah SWT ini.
Foto : Masjidil Haram Makkah 2017 |
Tak mengherankan jika jutaan umat Islam berkumpul di Makkah untuk melaksanakan ibadah haji setiap tahunnya. Sementara di luar musim haji, jutaan muslim dari berbagai penjuru dunia juga senantiasa berziarah ke Baitullah untun kenunaikan umroh.
Sepanjang tahun Ka'bah memang tak pernah sepi dari umat manusia untuk meraih ridho-Nya.
Mengapa demikian?
Foto : Masjidil Haram Makkah 2017 |
Rupanya keinginan itu tak lepas dari doa Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT yang pernah meminta agar Kakbah menjadi yang dirindukan oleh seluruh keturunannya, selain dari perintah Allah yang mawajibkan berhaji sebagai rukun Islam yang ke lima.
Dalam surah Ibrahim ayat 37, Doa beliau diabadikan dalam Al Quran
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah, seorang pakar tafsir modern, ketika mengometari ayat diatas menjelaskan,
“Allah mewajibkan haji ke Baitullah di mana Allah menempatkan anak keturunan nabi Ibrahim dan Allah menjadikannya suatu rahasia mengagumkan yang memikat di hati.”
“Yaitu orang berhaji (ke Ka'bah) dan tidak ditunaikan terus menerus, namun setiap kali seorang hamba pergi bolak-balik ke kakbah maka semakin bertambah kerinduannya, semakin besar kecintaannya dan kerinduannya“ (Taisir karim Arrahman : 427)
Foto : Masjidil Haram Makkah 2017 |
Berdasarkan penjelasan di atas, maka tak heran jika umat Islam yang belum pernah ke tanah suci ingin sekali datang, dan yang sudah pernah kesana pasti ingin kembali lagi, sementara yang sudah berhaji ingin datang saat musim haji meski hanya menjadi petugas kebersihan.
Subhanallah, Betapa mulianya rumah Allah SWT ini.