"Sungguh," ujar Imam Atha' penuh tenaga, "petir tidak akan mampu menyambar orang yang berdzikir kepada Allah Ta’ala." Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar. Mari kita berdzikir kepada Allah Ta’ala dalam setiap kondisi, pun ketika mendengar petir menggelegar. Semoga Allah Ta’ala menjaga kita dari sambaran petir.
Jika sebagai seorang mukmin Anda masih malas berdzikir, jadikan dzikir sebagai cambuk yang ampuh bagi diri. Selain petir, tanah dan gunung juga mengungkap keutamaan orang yang istiqomah berdzikir.
Dialog Dua Gunung
“Hai Gunung,” tutur sahabat mulia Ibnu Mas’ud,
“sudah adakah orang berdzikir saat melintas di sekitarmu?” tanyanya.
“Jika Gunung yang ditanya menjawab ‘iya’, maka Gunung (yang bertanya dan yang ditanya) akan merasa bahagia.”
Abdullah bin Mas’ud kemudian membacakan Surat Maryam [19] ayat 88-92.
Beliau menuturkan, gunung tidak hanya mendengarkan keburukan. Ia juga berbahagia ketika menyimak suara-suara kebaikan berupa dzikir yang melintas di sekitarnya. Dan gunung yang bertanya turut senang, meski belum ada ahli dzikir yang melewatinya, lantaran ia mendengar kabar dari gunung yang ditanya terkait masih adanya orang yang berdzikir kepada Allah Ta’ala.
Dialog Tanah
Sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu mengisahkan dialog antara berbagai bidang tanah yang terjalin setiap pagi dan sore.
“Wahai tetangga, apakah sudah ada hamba shaleh yang mendirikan sholat atau berdzikir kepada Allah Ta’ala yang melewatimu?” tanya sebidang tanah kepada bidang tanah lainnya.
Di antara bidang-bidang tanah tersebut ada yang menjawab sudah dan ada pula yang menjawab belum.
“Apabila dijawab, ‘Sudah’, maka ia akan melihat tetangganya (tanah) itu memiliki suatu keutamaan.” terang sahabat mulia Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu seperti dinukil dalam Al-Ma’tsurat dari Fath Al-Kabir tulisan Imam As-Suyuthi.
Ternyata, bukan hanya ketiga mahluk tersebut yang memberikan respons atau kesaksian mengejutkan ketika seorang Muslim sedang berdzikir. Dalam banyak riwayat disebutkan, batu, kayu, langit, berbagai jenis tumbuhan dan hewan juga menjadi saksi bagi seorang hamba yang berdzikir kepada Allah Ta’ala.
Ampuni kami, ya Allah… Astaghfirullah
Jika sebagai seorang mukmin Anda masih malas berdzikir, jadikan dzikir sebagai cambuk yang ampuh bagi diri. Selain petir, tanah dan gunung juga mengungkap keutamaan orang yang istiqomah berdzikir.
Dialog Dua Gunung
“Hai Gunung,” tutur sahabat mulia Ibnu Mas’ud,
“sudah adakah orang berdzikir saat melintas di sekitarmu?” tanyanya.
“Jika Gunung yang ditanya menjawab ‘iya’, maka Gunung (yang bertanya dan yang ditanya) akan merasa bahagia.”
Abdullah bin Mas’ud kemudian membacakan Surat Maryam [19] ayat 88-92.
Beliau menuturkan, gunung tidak hanya mendengarkan keburukan. Ia juga berbahagia ketika menyimak suara-suara kebaikan berupa dzikir yang melintas di sekitarnya. Dan gunung yang bertanya turut senang, meski belum ada ahli dzikir yang melewatinya, lantaran ia mendengar kabar dari gunung yang ditanya terkait masih adanya orang yang berdzikir kepada Allah Ta’ala.
Dialog Tanah
Sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu mengisahkan dialog antara berbagai bidang tanah yang terjalin setiap pagi dan sore.
“Wahai tetangga, apakah sudah ada hamba shaleh yang mendirikan sholat atau berdzikir kepada Allah Ta’ala yang melewatimu?” tanya sebidang tanah kepada bidang tanah lainnya.
Di antara bidang-bidang tanah tersebut ada yang menjawab sudah dan ada pula yang menjawab belum.
“Apabila dijawab, ‘Sudah’, maka ia akan melihat tetangganya (tanah) itu memiliki suatu keutamaan.” terang sahabat mulia Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu seperti dinukil dalam Al-Ma’tsurat dari Fath Al-Kabir tulisan Imam As-Suyuthi.
Ternyata, bukan hanya ketiga mahluk tersebut yang memberikan respons atau kesaksian mengejutkan ketika seorang Muslim sedang berdzikir. Dalam banyak riwayat disebutkan, batu, kayu, langit, berbagai jenis tumbuhan dan hewan juga menjadi saksi bagi seorang hamba yang berdzikir kepada Allah Ta’ala.
Ampuni kami, ya Allah… Astaghfirullah