Segala sesuatu insya Allah bisa terwujud jika mempunyai tekad yang kuat. Seperti yang dilakukan pemuda satu ini. Berbekal niat yang mulia dan kerja keras, Amir Hasan Martua Lubis akhirnya mampu mewujudkan harapannya untuk melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci Makkah.
Pemuda yang berasal dari Kabupaten Padan Lawas, Sumatera Utara, menjadi calon jamaah haji (calhaj) termuda embarkasi Medan. Ia termasuk dalam kelompok terbang (kloter) 5, yang berangkat ke tanah suci. Selasa (1/8/2017) kemarin.
Pemuda berusia 20 tahun ini berasal dari keluarga sederhana, ayah Amir yang bekerja sebagai seorang sopir, dan ibunya hanya berjualan nasi di pagi hari.
Amir mengungkapkan bagaimana dirinya bisa mendapatkan uang untuk biaya naik haji. Amir mengatakan, untuk bisa menunaikan ibadah haji Amir mengumpulkan uang sejak sekolah di bangku SMP.
“Sejak SMP Amir sudah nabung. Uang saku sekolah yang dari mamak disisihkan per hari 5 ribu,” terang Amir sewaktu ditemui di Asrama Haji Medan, Senin kemarin (31/7).
Amir juga menceritakan, jika niatnya untuk menunaikan ibadah haji semakin terbuka setelah tamat dari SMA, dirinya langsung kerja di salah satu perusahaan yang berada di Dumai, Provinsi Riau.
“Dulu waktu sekolah nabung Rp200.000/bulan. Tapi setelah Amir kerja, Alhamdulillah bisa nabung Rp500.000 ribu,” jelasnya.
Amir tidak sendirian berangkat ke tanah suci, ia juga ditemani sang ibu, Masdiana Harahap (55)
“Naik haji ini bedua sama mamak. Doa untuk di Makkah nanti ingin menjadi lebih baik, jadi Haji yang mabrur selalu diberikan hidayah-Nya,” kata Amir sambil menengadahkan tangan berdoa.
Masdiana mengungkapkan, ketika sekolah Amir diberikan uang saku Rp10 ribu per hari. Lalu, Amir menyisihkan uang sakunya untuk ditabung agar bisa menunaikan ibadah haji.
Amir memiliki niat untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi,
“Kalau sudah pulang dari tanah suci nanti, saya mau kuliah. Biar bisa jadi konsultan di bidang teknik sipil dan arsitek,” tandasnya.
Amir, Jamaah haji termuda bersama ibunya |
Pemuda yang berasal dari Kabupaten Padan Lawas, Sumatera Utara, menjadi calon jamaah haji (calhaj) termuda embarkasi Medan. Ia termasuk dalam kelompok terbang (kloter) 5, yang berangkat ke tanah suci. Selasa (1/8/2017) kemarin.
Pemuda berusia 20 tahun ini berasal dari keluarga sederhana, ayah Amir yang bekerja sebagai seorang sopir, dan ibunya hanya berjualan nasi di pagi hari.
Amir mengungkapkan bagaimana dirinya bisa mendapatkan uang untuk biaya naik haji. Amir mengatakan, untuk bisa menunaikan ibadah haji Amir mengumpulkan uang sejak sekolah di bangku SMP.
“Sejak SMP Amir sudah nabung. Uang saku sekolah yang dari mamak disisihkan per hari 5 ribu,” terang Amir sewaktu ditemui di Asrama Haji Medan, Senin kemarin (31/7).
Amir juga menceritakan, jika niatnya untuk menunaikan ibadah haji semakin terbuka setelah tamat dari SMA, dirinya langsung kerja di salah satu perusahaan yang berada di Dumai, Provinsi Riau.
“Dulu waktu sekolah nabung Rp200.000/bulan. Tapi setelah Amir kerja, Alhamdulillah bisa nabung Rp500.000 ribu,” jelasnya.
Amir tidak sendirian berangkat ke tanah suci, ia juga ditemani sang ibu, Masdiana Harahap (55)
“Naik haji ini bedua sama mamak. Doa untuk di Makkah nanti ingin menjadi lebih baik, jadi Haji yang mabrur selalu diberikan hidayah-Nya,” kata Amir sambil menengadahkan tangan berdoa.
Masdiana mengungkapkan, ketika sekolah Amir diberikan uang saku Rp10 ribu per hari. Lalu, Amir menyisihkan uang sakunya untuk ditabung agar bisa menunaikan ibadah haji.
Amir memiliki niat untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi,
“Kalau sudah pulang dari tanah suci nanti, saya mau kuliah. Biar bisa jadi konsultan di bidang teknik sipil dan arsitek,” tandasnya.