Kemana-mana Kepalanya Selalu Berpeci, Begitu Dibuka, Ustadz Ini Ternyata Mirip Obama!
Kemana-mana pergi dan berceramah, Ustadz Yusuf Mansur selalu mengenakan kopiah, alias peci.
Dalam berbagai kesempatan, entah itu berceramah, bersilaturahmi, atau urusan apa pun, selalu kepalanya tertutup peci.
Kalau kamu search di Google, mayoritas foto-foto Yusuf Mansur selalu berpeci.
Nah, tentu saja banyak yang penasaran, seperti apa wajah Yusuf Mansur tanpa peci.
Rambutnya seperti apa sih?
Masih hitam lebat atau sudah memutih karena uban?
Rasa penasaran itu rupanya ditangkap penceramah agama yang juga seorang pengusaha itu.
Dalam rangka peringatan detik-detik HUT Ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI, Yusuf Mansur membuka pecinya.
Ia lantas berfoto bersama salah seorang putra tercinta.
Justru kepala putranya yang dia pasangi peci.
Kepala dia sendiri tidak tertutup apapun.
Lantas apa kata penggemar sang ustad?
"Saya pikir Obama hahaha!" tulis akun @nurulpurbo, follower InstagramYusuf Mansur.
"Iya, saya kira Obama tadi," sahut akun @hfidam.
Yusuf Mansur sendiri menyadari penilaian orang pada kepalanya tanpa peci.
"Btw, foto saya koq malah saya kayak Obama ya? Wkwkwkwkwkwk. Met ultah negeriku. Met ultah Haafizku...," komentar tokoh bernama asli Jam’an Nurkhatib Mansur ini.
Penceramah Sekaligus Pengusaha
Yusuf Mansur atau Jam’an Nurkhatib Mansur lahir di Jakarta, 19 Desember 1976 (umur 40 tahun) adalah seorang tokoh pendakwah, penulis buku dan pengusaha dari Betawi, sekaligus pimpinan dari pondok pesantren Daarul Quran Ketapang, Cipondoh, cikarang Tangerang dan pengajian Wisata Hati.
Terlahir dengan nama Jam’an Nurkhatib Mansur.
Ia lahir dari keluarga Betawi berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrifíah dan sangat dimanja orang tuanya.
Sejak kecil, ia anak yang cerdas, sehingga nampak kecerdasannya itu dari cara menangkap pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat. (Didirikan oleh Uyutnya, K.H. Muhammad Mansur yang dikenal dengan panggilan, Guru Mansur, yang belakangan dikelola oleh Uwanya, K.H. Ahmadi Muhammad. Yusuf Mansur memanggilnya, Ayah Mamat).
Menurut Wikipedia, sejak usia 9 tahun, kelas 4 MI (Madrasah Ibtidaiyah), ia sering tampil di atas mimbar untuk berpidato pada acara Ihtifal Madrasah yang diselenggarakan setiap tahun menjelang Ramadhan.
Tamat MI , kemudian melanjutkan ke MTs (Madrasah Tsanawiyah) Chairiyah Mansuriyah, yaitu lembaga pendidikan yang dikelola oleh keluarganya; KH. Achmadi Muhammad.
Dan Yusuf Mansur, adalah siswa paling muda usianya dibandingkan dengan teman-temannya yang lain.
Karena di Usia, 14 tahun, ia lulus dari MTs. Chairiyah Mansuriyah, pada tahun 1988/1989, sebagai siswa terbaik.
Dari MTs. Chairiyah Mansuriyah, kemudian ia melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol sebagai lulusan terbaik.
Lulusan Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di Fakultas Hukum, Jurusan Syari'ah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hal ini tertuang dalam pengantar bukunya "Lukmanul Hakim Mencari Tuhan yang Hilang" yang diungkap oleh Prof. Dr. H. Amin Suma, MA., M.H.
Kemana-mana pergi dan berceramah, Ustadz Yusuf Mansur selalu mengenakan kopiah, alias peci.
Dalam berbagai kesempatan, entah itu berceramah, bersilaturahmi, atau urusan apa pun, selalu kepalanya tertutup peci.
Kalau kamu search di Google, mayoritas foto-foto Yusuf Mansur selalu berpeci.
Nah, tentu saja banyak yang penasaran, seperti apa wajah Yusuf Mansur tanpa peci.
Rambutnya seperti apa sih?
Masih hitam lebat atau sudah memutih karena uban?
Rasa penasaran itu rupanya ditangkap penceramah agama yang juga seorang pengusaha itu.
Dalam rangka peringatan detik-detik HUT Ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI, Yusuf Mansur membuka pecinya.
Ia lantas berfoto bersama salah seorang putra tercinta.
Justru kepala putranya yang dia pasangi peci.
Kepala dia sendiri tidak tertutup apapun.
Lantas apa kata penggemar sang ustad?
"Saya pikir Obama hahaha!" tulis akun @nurulpurbo, follower InstagramYusuf Mansur.
"Iya, saya kira Obama tadi," sahut akun @hfidam.
Yusuf Mansur sendiri menyadari penilaian orang pada kepalanya tanpa peci.
"Btw, foto saya koq malah saya kayak Obama ya? Wkwkwkwkwkwk. Met ultah negeriku. Met ultah Haafizku...," komentar tokoh bernama asli Jam’an Nurkhatib Mansur ini.
Penceramah Sekaligus Pengusaha
Yusuf Mansur atau Jam’an Nurkhatib Mansur lahir di Jakarta, 19 Desember 1976 (umur 40 tahun) adalah seorang tokoh pendakwah, penulis buku dan pengusaha dari Betawi, sekaligus pimpinan dari pondok pesantren Daarul Quran Ketapang, Cipondoh, cikarang Tangerang dan pengajian Wisata Hati.
Terlahir dengan nama Jam’an Nurkhatib Mansur.
Ia lahir dari keluarga Betawi berkecukupan pasangan Abdurrahman Mimbar dan Humrifíah dan sangat dimanja orang tuanya.
Sejak kecil, ia anak yang cerdas, sehingga nampak kecerdasannya itu dari cara menangkap pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat. (Didirikan oleh Uyutnya, K.H. Muhammad Mansur yang dikenal dengan panggilan, Guru Mansur, yang belakangan dikelola oleh Uwanya, K.H. Ahmadi Muhammad. Yusuf Mansur memanggilnya, Ayah Mamat).
Menurut Wikipedia, sejak usia 9 tahun, kelas 4 MI (Madrasah Ibtidaiyah), ia sering tampil di atas mimbar untuk berpidato pada acara Ihtifal Madrasah yang diselenggarakan setiap tahun menjelang Ramadhan.
Tamat MI , kemudian melanjutkan ke MTs (Madrasah Tsanawiyah) Chairiyah Mansuriyah, yaitu lembaga pendidikan yang dikelola oleh keluarganya; KH. Achmadi Muhammad.
Dan Yusuf Mansur, adalah siswa paling muda usianya dibandingkan dengan teman-temannya yang lain.
Karena di Usia, 14 tahun, ia lulus dari MTs. Chairiyah Mansuriyah, pada tahun 1988/1989, sebagai siswa terbaik.
Dari MTs. Chairiyah Mansuriyah, kemudian ia melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol sebagai lulusan terbaik.
Lulusan Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di Fakultas Hukum, Jurusan Syari'ah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hal ini tertuang dalam pengantar bukunya "Lukmanul Hakim Mencari Tuhan yang Hilang" yang diungkap oleh Prof. Dr. H. Amin Suma, MA., M.H.