Menurut penelitian, asap rokok yang terpapar kepada perokok pasif lebih berbahaya daripada yang diisap oleh perokok aktif. Apalagi anak-anak dan bayi, mereka adalah golongan yang paling rentan jika terpapar asap rokok.
Seperti kisah memilukan terjadi pada bayi dari pasangan Fitria Indah dengan Hegidi.
Kisah tersebut ditulis akun facebook Fitria Indah Lestari.
Diceritakan oleh Indah bahwa sang buah hati meninggal dunia pada 30 Juli 2017 lalu.
Namun ada yang mengharukan dari cerita tersebut disaat Ia dan suami berjuang agar buah hatinya sehat kembali.
Indah menceritakan bahwa saat selamatan cukur rambut ada seseorang yang merokok di dalam ruangan ketika acara tersebut.
Beberapa hari setelah itu anaknya pun mengalami sesak nafas.
"Pagi itu, tgl 17 juli 2017 kami sekeluarga akan mengadakan pesta cukur rambut dan aqiqah untuk hafizh. Kami pun menginap dari seminggu yang lalu dirumah ibu mertuaku (acara diadakan dirumah ibu mertuaku, karna di rumahku lingkungannya terlalu sempit). Akhirnya pada malam acara itu putraku Hafizh ku bawa ke ruang tamu. Karna banyak tamu yg ingin melihat hafizh, aku terlalu sibuk dengan tamu, sampai aku tak menyadari kalau ada orang yang sedang merokok. Awalnya hafizh baik-baik saja tak ada kendala. Sampai 2 hari sesudah acara itu, hafizh batuk-batik dan nafasnya tersendat sendat (sesak). Aku memberitahukan suamiku tentang keadaan hafizh, akhirnya aku diberikan obat batuk. Karna hafizh masih terlalu kecil, aku yang minum obatnya (saat itu aku menyusui)." tulisnya.
Ia pun beberapa kali membawa sang buah hati untuk berobat namun hal itu tidak mudah.
Ia pun pernah di tolak rumah sakit karena sang anak masih bayi dan tidak bisa diberi obat.
Kemudian Indah dan suaminya pun tetap berjuang untuk membawa buah hatinya itu ke rumah sakit agar bisa segera diobati.
Setelah itu Indah dan suami pun bersyukur karena mendapatkan rumah sakit yang bisa merawat anaknya.
Namun beberapa hari setelah di rawat Indah dan suami pun harus mengalami kondisi yang tidak mengenakan.
Mereka harus menyaksikan kondisi sang buah hati dengan banyaknya alat medis yang dipasang di tubuh sang anak.
Namun meski demikian Indah dan suaminya itu tetap berjuang dan tetap berada disebelah buah hatinya itu.
Ketika itu menurut Indah paru-paru buah hatinya itu berwarna putih seperti tertutup asap.
"Dokter menjelaskan hasil rotgennya hafizh "jadi gini bu, pak ... Bayi hafizh ini mengalami pneumonia sangat berat. Ini hasil rotgennya, seharusnya paru parunya itu berwarna hitam. Tapi disini paru paru bayi hafizh hampir putih semua. Hitamnya hanya sebagian aja. Saya minta tanda tangan untuk persetujuan kalau nanti terjadi hal yang tidak diinginkan ya bu, pak". Dengan beratnya aku pun menanda tangani surat persetujuan itu. Seketika pandanganku hilang, semua menjadi gelap,'" dikutip dari postingan Indah.
Selain perjuangan ayah dan bundannya, bayi laki-laki yang diberi nama Muhamad Hafizh Syawal itu pun ikut berjuang melawan penyakitnya.
Meski nafasnya sesak hafizh tampak tersenyum dan selalu menatap wajah ibundanya.
"Kulihat hafizh menatapku dalam dalam, seperti pertanda kalau ia akan meninggalkan aku pergi selamanya. Aku pun tersenyum membalas tatapannya. Malam itu pukul 19.00 hafizh sesak parah, nafasnya berbunyi kencang. Kata dokter ia harus segera dibawa ke ruang PICU,"
Hingga sampai pada akhirnya Kedua orangtua Hafizh mengikhlaskan semuanya agar Hafizh tenang dan bahagia.
Doa ibunda dan kecupan di ekningnya pun mengiri kepergian Hafizh yang selalu didoakan sang ibu agar menjadi anak yang sholeh.
'Matanya sudah mulai lemas dan membiru, ku elus kepalanya sambil ku bacakan doa doa agar hafizh diberikan mukjizat oleh Allah. Usahaku pun gagal, akhirnya aku menyerah dan pasrah. "de, kalo dd mau pergi, bunda, ayah dan semuanya udah ikhlas ko. Bobo yg tenang ya de. Bunda sayaaanggg banget sma dd hafizh" ucapku dalam isak tangis. Kucium keningnya dan tak lama hafizh pun "tiada". Innalilahi wa innalillahi roji'un. Semua menjadi sangat gelap. Duniaku telah pergi untuk selamanya. Tangis ku dan tangis suamiku meledak,'
Sang buah hati pun telah pergi ke pangkuan sang Illahi, namun kasih sayang ibu dan ayah Hafizh serta kasih sayangnya tidak pernah hilang dan akan selalu dicurahkan melalui doa.
"Ya Allah, jika ini yg terbaik. Lindungilah hafizh, berikanlah ia tempat yang indah di surgaMu. Berikanlah ketabahan dan kekuatan untuk kami yang ditinggalkan. Aamiin"
Seperti kisah memilukan terjadi pada bayi dari pasangan Fitria Indah dengan Hegidi.
Kisah tersebut ditulis akun facebook Fitria Indah Lestari.
Diceritakan oleh Indah bahwa sang buah hati meninggal dunia pada 30 Juli 2017 lalu.
Namun ada yang mengharukan dari cerita tersebut disaat Ia dan suami berjuang agar buah hatinya sehat kembali.
Indah menceritakan bahwa saat selamatan cukur rambut ada seseorang yang merokok di dalam ruangan ketika acara tersebut.
Beberapa hari setelah itu anaknya pun mengalami sesak nafas.
"Pagi itu, tgl 17 juli 2017 kami sekeluarga akan mengadakan pesta cukur rambut dan aqiqah untuk hafizh. Kami pun menginap dari seminggu yang lalu dirumah ibu mertuaku (acara diadakan dirumah ibu mertuaku, karna di rumahku lingkungannya terlalu sempit). Akhirnya pada malam acara itu putraku Hafizh ku bawa ke ruang tamu. Karna banyak tamu yg ingin melihat hafizh, aku terlalu sibuk dengan tamu, sampai aku tak menyadari kalau ada orang yang sedang merokok. Awalnya hafizh baik-baik saja tak ada kendala. Sampai 2 hari sesudah acara itu, hafizh batuk-batik dan nafasnya tersendat sendat (sesak). Aku memberitahukan suamiku tentang keadaan hafizh, akhirnya aku diberikan obat batuk. Karna hafizh masih terlalu kecil, aku yang minum obatnya (saat itu aku menyusui)." tulisnya.
Ia pun beberapa kali membawa sang buah hati untuk berobat namun hal itu tidak mudah.
Ia pun pernah di tolak rumah sakit karena sang anak masih bayi dan tidak bisa diberi obat.
Kemudian Indah dan suaminya pun tetap berjuang untuk membawa buah hatinya itu ke rumah sakit agar bisa segera diobati.
Setelah itu Indah dan suami pun bersyukur karena mendapatkan rumah sakit yang bisa merawat anaknya.
Namun beberapa hari setelah di rawat Indah dan suami pun harus mengalami kondisi yang tidak mengenakan.
Mereka harus menyaksikan kondisi sang buah hati dengan banyaknya alat medis yang dipasang di tubuh sang anak.
Namun meski demikian Indah dan suaminya itu tetap berjuang dan tetap berada disebelah buah hatinya itu.
Ketika itu menurut Indah paru-paru buah hatinya itu berwarna putih seperti tertutup asap.
"Dokter menjelaskan hasil rotgennya hafizh "jadi gini bu, pak ... Bayi hafizh ini mengalami pneumonia sangat berat. Ini hasil rotgennya, seharusnya paru parunya itu berwarna hitam. Tapi disini paru paru bayi hafizh hampir putih semua. Hitamnya hanya sebagian aja. Saya minta tanda tangan untuk persetujuan kalau nanti terjadi hal yang tidak diinginkan ya bu, pak". Dengan beratnya aku pun menanda tangani surat persetujuan itu. Seketika pandanganku hilang, semua menjadi gelap,'" dikutip dari postingan Indah.
Selain perjuangan ayah dan bundannya, bayi laki-laki yang diberi nama Muhamad Hafizh Syawal itu pun ikut berjuang melawan penyakitnya.
Meski nafasnya sesak hafizh tampak tersenyum dan selalu menatap wajah ibundanya.
"Kulihat hafizh menatapku dalam dalam, seperti pertanda kalau ia akan meninggalkan aku pergi selamanya. Aku pun tersenyum membalas tatapannya. Malam itu pukul 19.00 hafizh sesak parah, nafasnya berbunyi kencang. Kata dokter ia harus segera dibawa ke ruang PICU,"
Hingga sampai pada akhirnya Kedua orangtua Hafizh mengikhlaskan semuanya agar Hafizh tenang dan bahagia.
Doa ibunda dan kecupan di ekningnya pun mengiri kepergian Hafizh yang selalu didoakan sang ibu agar menjadi anak yang sholeh.
'Matanya sudah mulai lemas dan membiru, ku elus kepalanya sambil ku bacakan doa doa agar hafizh diberikan mukjizat oleh Allah. Usahaku pun gagal, akhirnya aku menyerah dan pasrah. "de, kalo dd mau pergi, bunda, ayah dan semuanya udah ikhlas ko. Bobo yg tenang ya de. Bunda sayaaanggg banget sma dd hafizh" ucapku dalam isak tangis. Kucium keningnya dan tak lama hafizh pun "tiada". Innalilahi wa innalillahi roji'un. Semua menjadi sangat gelap. Duniaku telah pergi untuk selamanya. Tangis ku dan tangis suamiku meledak,'
Sang buah hati pun telah pergi ke pangkuan sang Illahi, namun kasih sayang ibu dan ayah Hafizh serta kasih sayangnya tidak pernah hilang dan akan selalu dicurahkan melalui doa.
"Ya Allah, jika ini yg terbaik. Lindungilah hafizh, berikanlah ia tempat yang indah di surgaMu. Berikanlah ketabahan dan kekuatan untuk kami yang ditinggalkan. Aamiin"