Hamidun Nasution, warga Gunungtua Raya, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menemukan bahan bakar air untuk kendaraan roda empat. Demikian seperti dilansir dari surat kabar Medan Bisnis, Ahad (30/7)
Sontak saja, para pengunjung di stand Pemkab Madina acara TTG XVII tingkat sumatra Utara di Taman Raja Batu Madina menjadi heboh.
Di depan para pengunjung, Hamidun menceritakan penemuannya itu, memang bahan bakar bukan dari air saja. Namun ada juga bahan bakar premium, dengan perbandingan 1 liter air, 10 liter premium dan akan menghasilkan jarak tempuh 2 kali lipat.
"Artinya misalnya dalam 1 liter bensin jarak tempuh 8 km, dengan adanya tambahan bahan bakar air akan menjadi 16 kilometer," katanya.
Sementara untuk tenaga yang dihasilkan menurutnya tidak ada persoalan.
"Tenaga normal seperti biasa, dengan memakai alat teknologi peralihan dari air menjadi bensin," katanya.
Diceritakannya, penemuan ini mendapatkan sambutan positif dari Gubernur Sumatera Utara ketika meninjau hasil temuannya tersebut.
"Pak Gubernur dan Bupati Madina memberikan respon positif, dan saya berharap dengan penemuan ini bisa berkelanjutan kejenjang berikutnya sehingga berguna bagi rakyat untuk meringankan beban biaya bahan bakar," katanya.
Sopian, Seorang pengunjung di stand tersebut menilai penemuan itu sangat bagus apalagi saat ini harga BBM tidak stabil dan cenderung terus naik.
"Jika ini bisa lolos dan diproduksi tentunya bukan hanya mobil saja, akan bisa nanti untuk mesin lainnya," tandasnya.
 |
| Hamidun Nasution (berjubah putih) Ubah Bahan Bakar Air Jadi Gas Hidrogen |
Sontak saja, para pengunjung di stand Pemkab Madina acara TTG XVII tingkat sumatra Utara di Taman Raja Batu Madina menjadi heboh.
Di depan para pengunjung, Hamidun menceritakan penemuannya itu, memang bahan bakar bukan dari air saja. Namun ada juga bahan bakar premium, dengan perbandingan 1 liter air, 10 liter premium dan akan menghasilkan jarak tempuh 2 kali lipat.
"Artinya misalnya dalam 1 liter bensin jarak tempuh 8 km, dengan adanya tambahan bahan bakar air akan menjadi 16 kilometer," katanya.
Sementara untuk tenaga yang dihasilkan menurutnya tidak ada persoalan.
"Tenaga normal seperti biasa, dengan memakai alat teknologi peralihan dari air menjadi bensin," katanya.
Diceritakannya, penemuan ini mendapatkan sambutan positif dari Gubernur Sumatera Utara ketika meninjau hasil temuannya tersebut.
"Pak Gubernur dan Bupati Madina memberikan respon positif, dan saya berharap dengan penemuan ini bisa berkelanjutan kejenjang berikutnya sehingga berguna bagi rakyat untuk meringankan beban biaya bahan bakar," katanya.
Sopian, Seorang pengunjung di stand tersebut menilai penemuan itu sangat bagus apalagi saat ini harga BBM tidak stabil dan cenderung terus naik.
"Jika ini bisa lolos dan diproduksi tentunya bukan hanya mobil saja, akan bisa nanti untuk mesin lainnya," tandasnya.