Berita Haji - Seiring terus bertambahnya jamaah haji yang tiba di Mekkah, Arab Saudi, aktivitas jamaah di Masjidil Haram pun juga meningkat. Sejak malam kedatangan pertama Ahad 6 Agustus kemarin, Para jamaah mulai melaksanakan ibadah umroh.
Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Mekkah Suratman mengatakan, minimnya petugas haji Indonesia di Masjidil Haram telah dikoordinasikan ke sejumlah pihak terkait.
Saat ini, kata Suratman, pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengerahkan 439 petugas di sektor, untuk diperbantukan memperkuat petugas Perlindungan Jamaah (Linjam) di sektor khusus Masjidil Haram yang hanya 22 orang.
"Kita perbantukan tapi bukan permanen, akan bergantian untuk membantu di Masjidil Haram. Kita sudah koordinasikan dengan Linjam, dan targetnya dalam waktu dekat," kata Suratman di Mekkah, Arab Saudi, Senin (7/8/2017).
Suratman menjelaskan, seluruh kepala sektor telah diperintahkan memilih personelnya, untuk diperbantukan ke Masjidil Haram, agar bisa memberikan pelayanan optimal untuk jamaah Indonesia yang tersesat.
Tidak hanya jamaah tersesat, menurut Suratman, banyak juga jamaah haji yang masih kebingungan mengenai ibadah mereka di Masjidil Haram. Terutama prosesi umroh, dari mulai tawaf hingga sa'i.
Setelah keluar Masjidil Haram, Suratman menceritakan, masih saja ada jamaah haji yang lupa melaksanakan tahalul atau mencukur rambut. Bahkan, ada dari mereka yang telah sampai pemondokan juga belum tahalul.
"Kita akan optimalkan ketua kloter, untuk berkoordinasi dengan ketua rombongan selama berada di Arab Saudi, tidak hanya di Masjidil Haram, tetapi juga Arofah nanti," tegasnya.
Dari pantauan tim Media Center Haji (MCH) di Masjidil Haram, tidak sedikit jemaah yang tersesat karena tidak ingat jalan keluar masjid. Kebanyakan adalah jemaah lanjut usia.
Keadaan ini bahkan membuat petugas Pelindung Jamaah (Linjam) yang jumlahnya terbatas mulai kewalahan. Padahal, jumlah jamaah haji yang datang ke Mekkah belum terlalu banyak.
Masjidil Haram 2017 |
Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Mekkah Suratman mengatakan, minimnya petugas haji Indonesia di Masjidil Haram telah dikoordinasikan ke sejumlah pihak terkait.
Saat ini, kata Suratman, pihaknya sedang mempertimbangkan untuk mengerahkan 439 petugas di sektor, untuk diperbantukan memperkuat petugas Perlindungan Jamaah (Linjam) di sektor khusus Masjidil Haram yang hanya 22 orang.
"Kita perbantukan tapi bukan permanen, akan bergantian untuk membantu di Masjidil Haram. Kita sudah koordinasikan dengan Linjam, dan targetnya dalam waktu dekat," kata Suratman di Mekkah, Arab Saudi, Senin (7/8/2017).
Suratman menjelaskan, seluruh kepala sektor telah diperintahkan memilih personelnya, untuk diperbantukan ke Masjidil Haram, agar bisa memberikan pelayanan optimal untuk jamaah Indonesia yang tersesat.
Tidak hanya jamaah tersesat, menurut Suratman, banyak juga jamaah haji yang masih kebingungan mengenai ibadah mereka di Masjidil Haram. Terutama prosesi umroh, dari mulai tawaf hingga sa'i.
Setelah keluar Masjidil Haram, Suratman menceritakan, masih saja ada jamaah haji yang lupa melaksanakan tahalul atau mencukur rambut. Bahkan, ada dari mereka yang telah sampai pemondokan juga belum tahalul.
"Kita akan optimalkan ketua kloter, untuk berkoordinasi dengan ketua rombongan selama berada di Arab Saudi, tidak hanya di Masjidil Haram, tetapi juga Arofah nanti," tegasnya.
Dari pantauan tim Media Center Haji (MCH) di Masjidil Haram, tidak sedikit jemaah yang tersesat karena tidak ingat jalan keluar masjid. Kebanyakan adalah jemaah lanjut usia.
Keadaan ini bahkan membuat petugas Pelindung Jamaah (Linjam) yang jumlahnya terbatas mulai kewalahan. Padahal, jumlah jamaah haji yang datang ke Mekkah belum terlalu banyak.