Berita Haji - Seorang nenek yang menjadi jamaah haji dari salah satu kabupaten di Jawa Timur tak berhenti mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Nenek yang kesehariannnya menjadi pedagang sayuran di pasar ini mengalami lumpuh kaki sejak lama sebelum menunaikan ibadah haji tahun 2017 ini.
Sehingga kursi roda pun senantiasa menjadi “kaki” nya kemana beliau pergi, termasuk ke tanah suci ini. Seorang keluarga pendamping juga ikut ke tanah suci sebagai pendorong kursi roda.
Jarak tempuh antara pemondokan dan Masjidil Haram yang lumayan jauh ternyata lumayan melelahkan. Kerabatnya itu kecapekan dan mengusulkan agar menyewa orang Arab saja untuk mendorong saat umroh.
Tak ada masalah dengan ongkos jasa kursi roda, yang penting tak membuat orang lain capek. Lumayan cepat juga orang Arab itu mendorong. Tak disangka, kursi roda itu menabrak pembatas jalan seperti polisi tidur namun bergigi-gigi besi terbalik itu. Sang nenek tersungkur dan sempat mencium aspal di jalanan Makkah itu, wajahnya terlihat sedikit terluka.
Semua yang melihat kejadian ini teriak iba. Nenek ini secara spontan tersulut emosi lalu dengan cepat berdiri berjalan mau memukul si Arab pendorong itu.
Saat mau memukul, saudaranya bertakbir dan bertahmid bersyukur kepada Allah karena nenek itu ternyata telah bisa berdiri dan berjalan. Nenek itupun kaget dan menangis bahagia menyadari keajaiban di balik musibah ini. Marahnya mereda berganti bahagia.
Sahabat dan saudaraku, ada banyak bentuk kebahagiaan yang Allah titipkan di balik musibah dalam kehidupan ini. Bersabarlah. Tapi jangan coba-coba orang lain didorong jatuh biar dapat keajaiban. Jalan kisah tak selalu sama. Namun yakinlah bahwa Allah tak akan mengecewakan hambaNya yang sabar dan baik.
Allahul Musta'an.
Nenek yang kesehariannnya menjadi pedagang sayuran di pasar ini mengalami lumpuh kaki sejak lama sebelum menunaikan ibadah haji tahun 2017 ini.
 |
| Ilustrasi Jamaah Haji di Makkah |
Sehingga kursi roda pun senantiasa menjadi “kaki” nya kemana beliau pergi, termasuk ke tanah suci ini. Seorang keluarga pendamping juga ikut ke tanah suci sebagai pendorong kursi roda.
Jarak tempuh antara pemondokan dan Masjidil Haram yang lumayan jauh ternyata lumayan melelahkan. Kerabatnya itu kecapekan dan mengusulkan agar menyewa orang Arab saja untuk mendorong saat umroh.
Tak ada masalah dengan ongkos jasa kursi roda, yang penting tak membuat orang lain capek. Lumayan cepat juga orang Arab itu mendorong. Tak disangka, kursi roda itu menabrak pembatas jalan seperti polisi tidur namun bergigi-gigi besi terbalik itu. Sang nenek tersungkur dan sempat mencium aspal di jalanan Makkah itu, wajahnya terlihat sedikit terluka.
Semua yang melihat kejadian ini teriak iba. Nenek ini secara spontan tersulut emosi lalu dengan cepat berdiri berjalan mau memukul si Arab pendorong itu.
Saat mau memukul, saudaranya bertakbir dan bertahmid bersyukur kepada Allah karena nenek itu ternyata telah bisa berdiri dan berjalan. Nenek itupun kaget dan menangis bahagia menyadari keajaiban di balik musibah ini. Marahnya mereda berganti bahagia.
Sahabat dan saudaraku, ada banyak bentuk kebahagiaan yang Allah titipkan di balik musibah dalam kehidupan ini. Bersabarlah. Tapi jangan coba-coba orang lain didorong jatuh biar dapat keajaiban. Jalan kisah tak selalu sama. Namun yakinlah bahwa Allah tak akan mengecewakan hambaNya yang sabar dan baik.
Allahul Musta'an.