Kabar duka datang dari personil tentara kita. Panglima Daerah Militer I Bukit Barisan Mayor Jendral TNI Cucu Soemantri mengabarkan bahwa terdapat anak buahnya yang tewas ditikam di Kelurahan Tagaraja, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau Jumat (7/7) lalu. Ia menghembuskan nafas terakhir akibat tikaman setelah melakukan shalat jenazah bersama warga sekitar.
"Bintara Babinsa Serda Musaini (55) meninggal dunia mengenaskan, usai melaksanakan tugas bantu masyarakat. Kejadiannya usai Shalat Jumat lalu Shalat Jenazah dan mengantarkannya ke pemakaman," tutur Pangdam yang langsung datang ke Pekanbaru, Sabtu (8/7).
Kronologi kejadian mengenaskan tersebut, dijelaskan bahwa mulanya terjadi cekcok ketika warga bersama tentara sedang dalam perjalanan ke pemakaman. Saat itu, di tengah perjalanan, muncul sekelompok pemuda dengan tampilan layaknya geng motor yang mengendarai motor mereka dengan kecepatan tinggi sambil mengangkat-angkat motornya.
Sesuai keterangan Pangdam, Babinsa merasaulah mereka tidak etis karena mengganggu kekhusyu'an prosesi pemakaman. Kemudian pada jarak 50 meter, anggota geng motor itu semakin kalap. Ia juga menabrak salah satu rumah ustaz.
"Ini lalu ditegur rekan Babinsa Kopka Candra, ini lagi kedukaan kok mau menyerempet. Dia (pelaku penikaman) melawan, lalu didekati Serda Musaini dan bilang jangan melawan. Candra ini tentara juga. Kebetulan saat itu sedang pakai baju koko. Orang kedukaan malah menggangu," terang Cucu.
Perlawanan pelaku terhadap teguran sang tentara membuatnya terjatuh dari motor. Ia merasa tidak terima setelah ulahnya diingatkan. Pangdam memprediksi kemungkinan saat itu pelaku sedang mabuk karena ia juga tidak Shalat Jumat.
Pasca prosesi pemakaman, Serda Musaini menjadi sasaran penikaman oleh pelaku bernama Tamsir (22 tahun). Melihat kejadian itu, warga berdatangan untuk menolong dengan segera melarikan korban ke Rumah Sakit. Kopka Chandra sebelumnya sempat mencegah warga supaya tidak menghakimi pelaku atas tindakannya.
Pangdam Cucu menyatakan keprihatinannya atas musibah ini. Anggotanya yang sedang melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat mulai dari Shalat Jum'at sampai Shalat jenazah justru menjadi korban dari ulah anggota geng motor, hingga Serda Musaini wafat.
Semoga jenazah anggota TNI ini khusnul khatimah. Amin.
"Bintara Babinsa Serda Musaini (55) meninggal dunia mengenaskan, usai melaksanakan tugas bantu masyarakat. Kejadiannya usai Shalat Jumat lalu Shalat Jenazah dan mengantarkannya ke pemakaman," tutur Pangdam yang langsung datang ke Pekanbaru, Sabtu (8/7).
Kronologi kejadian mengenaskan tersebut, dijelaskan bahwa mulanya terjadi cekcok ketika warga bersama tentara sedang dalam perjalanan ke pemakaman. Saat itu, di tengah perjalanan, muncul sekelompok pemuda dengan tampilan layaknya geng motor yang mengendarai motor mereka dengan kecepatan tinggi sambil mengangkat-angkat motornya.
Sesuai keterangan Pangdam, Babinsa merasaulah mereka tidak etis karena mengganggu kekhusyu'an prosesi pemakaman. Kemudian pada jarak 50 meter, anggota geng motor itu semakin kalap. Ia juga menabrak salah satu rumah ustaz.
"Ini lalu ditegur rekan Babinsa Kopka Candra, ini lagi kedukaan kok mau menyerempet. Dia (pelaku penikaman) melawan, lalu didekati Serda Musaini dan bilang jangan melawan. Candra ini tentara juga. Kebetulan saat itu sedang pakai baju koko. Orang kedukaan malah menggangu," terang Cucu.
Perlawanan pelaku terhadap teguran sang tentara membuatnya terjatuh dari motor. Ia merasa tidak terima setelah ulahnya diingatkan. Pangdam memprediksi kemungkinan saat itu pelaku sedang mabuk karena ia juga tidak Shalat Jumat.
Pasca prosesi pemakaman, Serda Musaini menjadi sasaran penikaman oleh pelaku bernama Tamsir (22 tahun). Melihat kejadian itu, warga berdatangan untuk menolong dengan segera melarikan korban ke Rumah Sakit. Kopka Chandra sebelumnya sempat mencegah warga supaya tidak menghakimi pelaku atas tindakannya.
Pangdam Cucu menyatakan keprihatinannya atas musibah ini. Anggotanya yang sedang melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat mulai dari Shalat Jum'at sampai Shalat jenazah justru menjadi korban dari ulah anggota geng motor, hingga Serda Musaini wafat.
Semoga jenazah anggota TNI ini khusnul khatimah. Amin.