Berita Haji - Calon jamaah haji dari Jawa Tengah, Nasroh Marwin Madjupyan, meninggal dunia saat berada di Embarkasi Haji Solo di Donohudan, Boyolali. Nasroh yang berasal dari Kebumen ini dinyatakan meninggal dunia akibat gagal jantung.
Nasroh memang memiliki riwayat penyakit jantung dan gula. Pada pengecekan kesehatan awal, Nasroh masih cukup sehat untuk melaksanakan ibadah haji. Namun serangan jantung terjadi sangat cepat dan kemudian ia dinyatakan meninggal dunia.
Humas Panitia Pelayanan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Haji Donohudan, Badrus Salam mengatakan, saat tiba di Asrama Embarkasi Haji Donohudan, Sudarti bersama Nasroh terlihat sehat.
Jenazah Nasroh, calon haji asal Kebumen saat hendak dibawa pulang ke kampungnya |
Nasroh memang memiliki riwayat penyakit jantung dan gula. Pada pengecekan kesehatan awal, Nasroh masih cukup sehat untuk melaksanakan ibadah haji. Namun serangan jantung terjadi sangat cepat dan kemudian ia dinyatakan meninggal dunia.
Humas Panitia Pelayanan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Haji Donohudan, Badrus Salam mengatakan, saat tiba di Asrama Embarkasi Haji Donohudan, Sudarti bersama Nasroh terlihat sehat.
“Nasroh bersama istrinya sempat jalan-jalan di dalam kompleks (asrama haji),"katanya, Senin (31/7/2017).
Namun, malam tadi saat berada di bangsal kamarnya, Nasroh mengeluh pada istrinya kalau perutnya merasa kembung. Nasroh yang memang memiliki riwayat penyakit diabetes lantas dikerokin istrinya.
Tapi,meski sudah dikerokin, kondisi Nasroh belum juga sembuh. Sudarti lantas meminta pada petugas haji di embarkasi untuk membawa suaminya ke poliklinik. "Setelah dicek di poliklinik, calhaj Nasroh ternyata menderita penyakit jantung. Baru 15 menit di poliklinik, Nasroh pun meninggal dunia,"papar Badrus.
Sudarti sangat berduka atas meninggalnya suami, namun ia tetap berusaha tabah. Ia tak kuasa menahan tangis saat melepaskan jenazah suaminya ke kampung halaman untuk dikebumikan.
Badrus Salam, menambahkan bahwa pria berusia 65 tahun harus sebenarnya akan berangkat ke tanah suci bersama istrinya, Sudarti Suchani Mad Mustama. Sudarti terpaksa harus berangkat sendiri tanpa suaminya.
"Sebenarnya boleh saja ditunda keberangkatannya. Tapi beliau memilih untuk berangkat. Dia ingin mendoakan suaminya disana. Nanti kloter 11 berangkat pukul 12.05 WIB," tuturnya.
Adapun jenazah telah diserahkan PPIH kepada petugas daerah. Jenazah kemudian diantarkan ke rumah duka di Jalan Bandung RT 01 RW 02, Kebumen, Senin pukul 00.15 WIB.
Namun, malam tadi saat berada di bangsal kamarnya, Nasroh mengeluh pada istrinya kalau perutnya merasa kembung. Nasroh yang memang memiliki riwayat penyakit diabetes lantas dikerokin istrinya.
Tapi,meski sudah dikerokin, kondisi Nasroh belum juga sembuh. Sudarti lantas meminta pada petugas haji di embarkasi untuk membawa suaminya ke poliklinik. "Setelah dicek di poliklinik, calhaj Nasroh ternyata menderita penyakit jantung. Baru 15 menit di poliklinik, Nasroh pun meninggal dunia,"papar Badrus.
Sudarti sangat berduka atas meninggalnya suami, namun ia tetap berusaha tabah. Ia tak kuasa menahan tangis saat melepaskan jenazah suaminya ke kampung halaman untuk dikebumikan.
Badrus Salam, menambahkan bahwa pria berusia 65 tahun harus sebenarnya akan berangkat ke tanah suci bersama istrinya, Sudarti Suchani Mad Mustama. Sudarti terpaksa harus berangkat sendiri tanpa suaminya.
"Sebenarnya boleh saja ditunda keberangkatannya. Tapi beliau memilih untuk berangkat. Dia ingin mendoakan suaminya disana. Nanti kloter 11 berangkat pukul 12.05 WIB," tuturnya.
Adapun jenazah telah diserahkan PPIH kepada petugas daerah. Jenazah kemudian diantarkan ke rumah duka di Jalan Bandung RT 01 RW 02, Kebumen, Senin pukul 00.15 WIB.