Al-Haitami memaparkan dosa-dosa besar yang berhubungan dengan batin seseorang. Dosa-dosa itu tak kasat mata, tetapi dari kadar dan tingkatan, dosanya sangat membahayakan. Bahkan, beberapa di antaranya ditegaskan oleh Allah akan sulit terampuni.
Al-Haitami mencatat, terdapat kurang lebih 66 jenis dosa besar yang patut dihindari. Dosa besar yang menduduki peringkat pertama dari ke-66 jenis itu adalah mempersekutukan Allah SWT. Menyusul kemudian, perbuatan riya, marah yang dipicu kebatilan, kedengkian, dan kebencian. Termasuk kategori dosa besar juga adalah sombong dan membangga-bagakan diri, sikap menipu, munafik, aksi makar, ketamakan, dan rasa takut akan kefakiran.
Di bab yang kedua, al-Haitami menguraikan tentang dosa-dosa besar yang tampak dan bisa dilihat kasat mata. Berbagai dosa besar itu berhubungan langsung dengan hukum-hukum fikih, baik yang menyangkut ibadah maupun muamalah.
Di antaranya ada yang menyangkut masalah thaharah, shalat yang meliputi syarat-syarat shalat, shalat Jumat dan shalat berjamaah. Lalu ada juga dosa besar yang terdapat pada tata cara bepergian, pakaian, pengurusan janazah, zakat, puasa, dan haji.
Total keseluruhan jenis dosa besar yang disampaikan oleh al-Haitami dalam kategori ini sebanyak 174 jenis. Sebagai contoh, soal thaharah, al-Haitami menyebutkan dosa besar akibat penggunaan bejana berbahan dasar emas ataupun perak untuk makan dan minum.
Membuang hajat besar sembarangan di jalan dikategorikan pula ke dalam dosa besar. Termasuk pula dosa besar jika misalnya meninggalkan salah satu rukun dan syarat yang menentukan sah tidaknya wudhu ataupun mandi junub seseorang.
Di bagian terakhir uraian kitabnya, al-Haitami menyertakan beberapa ayat Alquran dan hadis yang secara spesik mengabarkan karakter surga dan neraka. Kedua hal itu diperuntukkan sebagai balasan atas segala amal yang telah dikerjakannya semasa hidup. Poin inilah yang hendak dibidik al-Haitami dari seluruh uraian dalam karyanya itu. Hindari segala dosa dan sambutlah rahmat Allah, tulisnya di pengujung az-Zawajir.
Al-Haitami mencatat, terdapat kurang lebih 66 jenis dosa besar yang patut dihindari. Dosa besar yang menduduki peringkat pertama dari ke-66 jenis itu adalah mempersekutukan Allah SWT. Menyusul kemudian, perbuatan riya, marah yang dipicu kebatilan, kedengkian, dan kebencian. Termasuk kategori dosa besar juga adalah sombong dan membangga-bagakan diri, sikap menipu, munafik, aksi makar, ketamakan, dan rasa takut akan kefakiran.
Di bab yang kedua, al-Haitami menguraikan tentang dosa-dosa besar yang tampak dan bisa dilihat kasat mata. Berbagai dosa besar itu berhubungan langsung dengan hukum-hukum fikih, baik yang menyangkut ibadah maupun muamalah.
Di antaranya ada yang menyangkut masalah thaharah, shalat yang meliputi syarat-syarat shalat, shalat Jumat dan shalat berjamaah. Lalu ada juga dosa besar yang terdapat pada tata cara bepergian, pakaian, pengurusan janazah, zakat, puasa, dan haji.
Total keseluruhan jenis dosa besar yang disampaikan oleh al-Haitami dalam kategori ini sebanyak 174 jenis. Sebagai contoh, soal thaharah, al-Haitami menyebutkan dosa besar akibat penggunaan bejana berbahan dasar emas ataupun perak untuk makan dan minum.
Membuang hajat besar sembarangan di jalan dikategorikan pula ke dalam dosa besar. Termasuk pula dosa besar jika misalnya meninggalkan salah satu rukun dan syarat yang menentukan sah tidaknya wudhu ataupun mandi junub seseorang.
Di bagian terakhir uraian kitabnya, al-Haitami menyertakan beberapa ayat Alquran dan hadis yang secara spesik mengabarkan karakter surga dan neraka. Kedua hal itu diperuntukkan sebagai balasan atas segala amal yang telah dikerjakannya semasa hidup. Poin inilah yang hendak dibidik al-Haitami dari seluruh uraian dalam karyanya itu. Hindari segala dosa dan sambutlah rahmat Allah, tulisnya di pengujung az-Zawajir.