Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh rahmat.
Berbagai nikmat akan dirasakan orang yang menunaikan ibadah puasa di bulan tersebut.
Meski harus menahan lapar dan haus sehari penuh, tentu ada nikmat setelahnya.
Belum lagi di bulan Ramadhan segala pahala akan dilipatgandakan.
Bagi Ayesha Siddiqa (29), Ramadhan benar-benar memberi pesona tersendiri.
Pasalnya, kehidupan wanita yang dulunya non-muslim ini berubah total setelah melewati bulan Ramadhan empat tahun silam.
Kisahnya bermula ketika Ayesha Siddiqa iseng berpuasa di Ramadhan tahun 2013.
Ia melihat teman-teman muslimnya melaksanakan sahur, berpuasa sepanjang hari, salat, dan ditutup dengan berbuka puasa bersama.
Muncul lah rasa ingin tahu yang besar dalam dirinya kala itu.
"Saya orang yang senang mencoba sehingga saya memutuskan untuk ikut berpuasa bersama mereka," ucap Ayesha Siddiqa, dikutip dari khaleejtimes.com.
Meskipun kala itu dirinya belum memeluk Islam, tapi ada perubahan dalam selera berpakaiannya.
"Saya mulai berpakaian sopan dan mengenakan baju yang lebih tertutup untuk menghormati puasa tersebut," tambah Ayesha Siddiqa.
Perempuan asal India itu juga mulai belajar bagaimana berbagi kepada sesama hingga belajar mengatur waktu agar lebih disiplin.
Ketika bulan Ramadhan berakhir, Ayesha Siddiqa ternyata ikut juga menunaikan salat Idulfitri bersama teman-temannya.
Berhubung tidak hafal bacaan salat, Ayesha kala itu hanya mengikuti gerakannya saja.
Selepas merasakan berpuasa di bulan Ramadhan, Ayesha kemudian belajar lebih banyak mengenai agama Islam.
Selang dua bulan, Ayesha Siddiqa memutuskan untuk memeluk Islam.
"Ramadhan merupakan bulan yang sangat spesial bagi saya, berkat bulan suci itu saya menjadi tertarik ke Islam," tutur Ayesha Shiddiqa.
Saat menjalani puasa Ramadhan di tahun-tahun berikutnya, Ayesha memfokuskan diri untuk tetap terhubung dengan Alquran dan Allah SWT.
"Selama bulan suci Allah lebih bermurah hati, maka dari itu saya berusaha memanfaatkan Ramadhan sebaik-baiknya," pungkas Ayesha.
Setiap doa yang dipanjatkan Ayesha satu demi satu mulai terkabul.
Ia pernah berdoa agar keluarganya bisa menerima keputusannya beralih keyakinan.
Benar saja, doa yang ia panjatkan kemudian terkabul.
Ayesha juga pernah memanjatkan doa agar diberikan sosok suami muslim yang taat dan ia mendapatkannya.
Ayesha menikah dengan Muhammed Umer, seorang pria asal Pakistan.
Meski berbeda suku bangsa, dirinya tidak merasa ada masalah.
"Kewarganegaraan bukanlah penghalang dalam Islam, muslim adalah muslim, di mana pun di seluruh dunia," ungkap Ayesha Shiddiqa.
Pada bulan Ramadhan 2017 ini, Ayesha dan suaminya melakukan berbagai ibadah bersama, termasuk terawih.
Ia meyakini bahwa menunaikan teraweh akan menghapuskan dosa seorang manusia di waktu lampau.
"Saya merasa sangat ringan setelah salat, seolah-olah segala dosa diambil dari pundak saya," ujar Ayesha Shiddiqa.
Berbagai nikmat akan dirasakan orang yang menunaikan ibadah puasa di bulan tersebut.
Meski harus menahan lapar dan haus sehari penuh, tentu ada nikmat setelahnya.
Belum lagi di bulan Ramadhan segala pahala akan dilipatgandakan.
Bagi Ayesha Siddiqa (29), Ramadhan benar-benar memberi pesona tersendiri.
Pasalnya, kehidupan wanita yang dulunya non-muslim ini berubah total setelah melewati bulan Ramadhan empat tahun silam.
Kisahnya bermula ketika Ayesha Siddiqa iseng berpuasa di Ramadhan tahun 2013.
Ia melihat teman-teman muslimnya melaksanakan sahur, berpuasa sepanjang hari, salat, dan ditutup dengan berbuka puasa bersama.
Muncul lah rasa ingin tahu yang besar dalam dirinya kala itu.
"Saya orang yang senang mencoba sehingga saya memutuskan untuk ikut berpuasa bersama mereka," ucap Ayesha Siddiqa, dikutip dari khaleejtimes.com.
Meskipun kala itu dirinya belum memeluk Islam, tapi ada perubahan dalam selera berpakaiannya.
"Saya mulai berpakaian sopan dan mengenakan baju yang lebih tertutup untuk menghormati puasa tersebut," tambah Ayesha Siddiqa.
Perempuan asal India itu juga mulai belajar bagaimana berbagi kepada sesama hingga belajar mengatur waktu agar lebih disiplin.
Ketika bulan Ramadhan berakhir, Ayesha Siddiqa ternyata ikut juga menunaikan salat Idulfitri bersama teman-temannya.
Berhubung tidak hafal bacaan salat, Ayesha kala itu hanya mengikuti gerakannya saja.
Selepas merasakan berpuasa di bulan Ramadhan, Ayesha kemudian belajar lebih banyak mengenai agama Islam.
Selang dua bulan, Ayesha Siddiqa memutuskan untuk memeluk Islam.
"Ramadhan merupakan bulan yang sangat spesial bagi saya, berkat bulan suci itu saya menjadi tertarik ke Islam," tutur Ayesha Shiddiqa.
Saat menjalani puasa Ramadhan di tahun-tahun berikutnya, Ayesha memfokuskan diri untuk tetap terhubung dengan Alquran dan Allah SWT.
"Selama bulan suci Allah lebih bermurah hati, maka dari itu saya berusaha memanfaatkan Ramadhan sebaik-baiknya," pungkas Ayesha.
Setiap doa yang dipanjatkan Ayesha satu demi satu mulai terkabul.
Ia pernah berdoa agar keluarganya bisa menerima keputusannya beralih keyakinan.
Benar saja, doa yang ia panjatkan kemudian terkabul.
Ayesha juga pernah memanjatkan doa agar diberikan sosok suami muslim yang taat dan ia mendapatkannya.
Ayesha menikah dengan Muhammed Umer, seorang pria asal Pakistan.
Meski berbeda suku bangsa, dirinya tidak merasa ada masalah.
"Kewarganegaraan bukanlah penghalang dalam Islam, muslim adalah muslim, di mana pun di seluruh dunia," ungkap Ayesha Shiddiqa.
Pada bulan Ramadhan 2017 ini, Ayesha dan suaminya melakukan berbagai ibadah bersama, termasuk terawih.
Ia meyakini bahwa menunaikan teraweh akan menghapuskan dosa seorang manusia di waktu lampau.
"Saya merasa sangat ringan setelah salat, seolah-olah segala dosa diambil dari pundak saya," ujar Ayesha Shiddiqa.