Innalillahi, Cari Ikan Buat Buka Puasa, Pemuda Asal Rembang yang bernama Anang Edi Kurniawan (14) ini akhirnya meninggal dunia, Almarhum yang merupakan warga Desa Kulutan Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, diketahui meninggal dunia setelah digigit ular berbisa. Korban diduga meninggal saat mencari ikan buat berbuka puasa di sebuah sungai yang ada di desa tersebut.
Berdasarkan keterangan dari saksi, Kejadian ini bermula saat Anang bersama sejumlah temannya mencari ikan di sungai di desa. Ketika mencari ikan tersebut, dia melihat sesuatu yang dikira seekor belut masuk ke dalam sebuah lubang.
Tanpa pikir panjang, ia memasukkan tangannya ke dalam lubang tersebut untuk menangkap hewan yang dikira belut itu. Didalam lubang itulah, tangan Anang digigit hewan yang ternyata seekor ular berbisa berwarna putih hitam sepanjang lengan orang dewasa.
Awalnya Anang tidak merasa sakit atas gigitan ular tersebut. Namun beberapa jam kemudian setibanya di rumah, Anang mulai merasakan sakit perih pada tangannya.
"Anang yang mengeluh soal sakit di tangannya. Dia mulai menyadari bahwa yang menggigit tangan Anang adalah ular berbisa," terang Kepala Desa Kulutan, Kecamatan Gunem, Arindra Setyo, Kamis (15/6/2017).
Anang kemudian dibawa ke pawang ular yang berada di desa Pasar Banggi, Rembang. Namun, menurut pawang kondisi Anang sudah terlambat dalam mendapatkan pengobatan, sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Islam Arafah Rembang.
"Pada hari Rabu sekitar jam 15.30 WIB Anang dinyatakan meninggal meskipun sempat mendapatkan perawatan medis," katanya.
Menurutnya jenazah Anang dari rumah sakit kemudian diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan. Jenazah Anang dimakamkan di pemakaman desa setempat hari ini, Kamis (15/6/2017) siang.
"Keluarga sudah ikhlas dan sudah dimakamkan hari ini," katanya.
Arindra menambahkan kasus orang gigit ular di wilayah Desa Kulutan sering terjadi namun tidak sampai meninggal dunia dan cepat tertangani. Di wilayah tersebut banyak ditemukan sungai dan rawa yang penuh semak belukar. Semak-semak belukar dipinggir sungai itu merupakan tempat tinggal ular berbisa.
"Kami sudah mengimbau warga terutama anak-anak untuk menghindari lokasi yang dekat dengan semak belukar, rawa-rawa maupun sungai yang sering jadi sarang ular berbisa," pungkasnya.
Berdasarkan keterangan dari saksi, Kejadian ini bermula saat Anang bersama sejumlah temannya mencari ikan di sungai di desa. Ketika mencari ikan tersebut, dia melihat sesuatu yang dikira seekor belut masuk ke dalam sebuah lubang.
Tanpa pikir panjang, ia memasukkan tangannya ke dalam lubang tersebut untuk menangkap hewan yang dikira belut itu. Didalam lubang itulah, tangan Anang digigit hewan yang ternyata seekor ular berbisa berwarna putih hitam sepanjang lengan orang dewasa.
Awalnya Anang tidak merasa sakit atas gigitan ular tersebut. Namun beberapa jam kemudian setibanya di rumah, Anang mulai merasakan sakit perih pada tangannya.
"Anang yang mengeluh soal sakit di tangannya. Dia mulai menyadari bahwa yang menggigit tangan Anang adalah ular berbisa," terang Kepala Desa Kulutan, Kecamatan Gunem, Arindra Setyo, Kamis (15/6/2017).
Anang kemudian dibawa ke pawang ular yang berada di desa Pasar Banggi, Rembang. Namun, menurut pawang kondisi Anang sudah terlambat dalam mendapatkan pengobatan, sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Islam Arafah Rembang.
"Pada hari Rabu sekitar jam 15.30 WIB Anang dinyatakan meninggal meskipun sempat mendapatkan perawatan medis," katanya.
Menurutnya jenazah Anang dari rumah sakit kemudian diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan. Jenazah Anang dimakamkan di pemakaman desa setempat hari ini, Kamis (15/6/2017) siang.
"Keluarga sudah ikhlas dan sudah dimakamkan hari ini," katanya.
Arindra menambahkan kasus orang gigit ular di wilayah Desa Kulutan sering terjadi namun tidak sampai meninggal dunia dan cepat tertangani. Di wilayah tersebut banyak ditemukan sungai dan rawa yang penuh semak belukar. Semak-semak belukar dipinggir sungai itu merupakan tempat tinggal ular berbisa.
"Kami sudah mengimbau warga terutama anak-anak untuk menghindari lokasi yang dekat dengan semak belukar, rawa-rawa maupun sungai yang sering jadi sarang ular berbisa," pungkasnya.