Bus Rosalia Indah bernopol AD-1505-AU rute Jakarta-Yogyakarta mengalami kecelakaan di jalur Bayeman, Desa Tlahap Lor, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah. Bus diketahui menabrak pembatas jalan sebelum masuk jurang.
"Jadi, begitu nabrak pembatas jalan, bus masuk parit atau pereng sedalam 5 meter yang di bawahnya jurang. Jadi masuk situ dulu, lalu tertahan pohon-pohon," kata Kasatlantas Polres Purbalingga AKP Sukarwan, Sabtu (24/6/2017).
Sukarwan mengatakan bus langsung terguling begitu menabrak pembatas jalan. Beruntung, bus tertahan pohon-pohon di lereng sebelum jurang.
"Begitu tabrak pal (pembatas jalan), bus langsung terguling. Di bawah jurang yang ada lapangan, tertahan pohon," ujarnya.
Dia menjelaskan peristiwa yang terjadi pada Sabtu (24/6) sekitar pukul 02.50 WIB itu membawa 47 penumpang, termasuk supir dan kernet. Bus melaju dari arah Pemalang menuju Purbalingga. Tiga orang meninggal dunia dalam kejadian tersebut, sementara 40 orang lainnya mengalami luka ringan.
"Yang meninggal 4 orang, luka ringan 40 orang sudah dibawa ke Rumah Sakit Nirmala, Purbalingga," ujarnya.
Dia menduga pengemudi bus tidak memahami medan jalan yang menurun dan menikung, sehingga ketika menuruni jalanan tersebut sopir kaget saat tiba-tiba terdapat tikungan tajam menurun.
"Kami menduga sopir bus ini jarang lewat. Jadi tidak menguasai medan sehingga kaget ketika ada tikungan. Kalau untuk rem blong, ini harus berkoordinsi dengan Dinas Perhubungan. Kita tidak bisa menyimpulkan, tapi dari lokasi ada usaha pengereman yang dilakukan meskipun tidak begitu tebal," ujarnya.
Berikut identitas empat orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan itu:
1. Wawan Kustanto (29), alamat RT 2 RW 4 Prambanan, Klaten, Jateng
2. Suratmi (40), alamat Tomang Baru Blok C1 No 26, Jakarta Barat
3. Setyo Prihatin (37), alamat Kampung Ledup RT 2 RW 32 Jaya, Jatiluhur, Tangerang
4. Santosa Subana (30), alamat Dahu RT 14/5 Cikeusal, Serang, Banten.
Jalur Bayeman di Desa Tlahap Lor, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, merupakan jalan menurun dan menikung tajam. Jalur tersebut sering difungsikan sebagai jalur alternatif saat arus mudik Lebaran dari arah Pemalang ke Purbalingga.
Di jalur tersebut banyak pengemudi kendaraan bermotor baik motor maupun mobil yang tidak mengetahui kondisi medan yang menurun lalu menikung tajam, sehingga di lokasi tersebut sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
Bus Jurusan Jakarta-Yogyakarta Masuk Jurang |
"Jadi, begitu nabrak pembatas jalan, bus masuk parit atau pereng sedalam 5 meter yang di bawahnya jurang. Jadi masuk situ dulu, lalu tertahan pohon-pohon," kata Kasatlantas Polres Purbalingga AKP Sukarwan, Sabtu (24/6/2017).
Sukarwan mengatakan bus langsung terguling begitu menabrak pembatas jalan. Beruntung, bus tertahan pohon-pohon di lereng sebelum jurang.
"Begitu tabrak pal (pembatas jalan), bus langsung terguling. Di bawah jurang yang ada lapangan, tertahan pohon," ujarnya.
Dia menjelaskan peristiwa yang terjadi pada Sabtu (24/6) sekitar pukul 02.50 WIB itu membawa 47 penumpang, termasuk supir dan kernet. Bus melaju dari arah Pemalang menuju Purbalingga. Tiga orang meninggal dunia dalam kejadian tersebut, sementara 40 orang lainnya mengalami luka ringan.
"Yang meninggal 4 orang, luka ringan 40 orang sudah dibawa ke Rumah Sakit Nirmala, Purbalingga," ujarnya.
Dia menduga pengemudi bus tidak memahami medan jalan yang menurun dan menikung, sehingga ketika menuruni jalanan tersebut sopir kaget saat tiba-tiba terdapat tikungan tajam menurun.
"Kami menduga sopir bus ini jarang lewat. Jadi tidak menguasai medan sehingga kaget ketika ada tikungan. Kalau untuk rem blong, ini harus berkoordinsi dengan Dinas Perhubungan. Kita tidak bisa menyimpulkan, tapi dari lokasi ada usaha pengereman yang dilakukan meskipun tidak begitu tebal," ujarnya.
Berikut identitas empat orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan itu:
1. Wawan Kustanto (29), alamat RT 2 RW 4 Prambanan, Klaten, Jateng
2. Suratmi (40), alamat Tomang Baru Blok C1 No 26, Jakarta Barat
3. Setyo Prihatin (37), alamat Kampung Ledup RT 2 RW 32 Jaya, Jatiluhur, Tangerang
4. Santosa Subana (30), alamat Dahu RT 14/5 Cikeusal, Serang, Banten.
Jalur Bayeman di Desa Tlahap Lor, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, merupakan jalan menurun dan menikung tajam. Jalur tersebut sering difungsikan sebagai jalur alternatif saat arus mudik Lebaran dari arah Pemalang ke Purbalingga.
Baca Juga: Ucapan Idul Fitri 2017 Paling Menyentuh Hati
Di jalur tersebut banyak pengemudi kendaraan bermotor baik motor maupun mobil yang tidak mengetahui kondisi medan yang menurun lalu menikung tajam, sehingga di lokasi tersebut sering terjadi kecelakaan lalu lintas.