Benarkah Setan Bisa Membuat Fisik Manusia Menjadi Sakit?

Benarkah Setan Bisa Membuat Fisik Manusia Menjadi Sakit?

author photo
Benarkah Setan Bisa Membuat Fisik Manusia Menjadi Sakit? | Allah telah menentukan takdir bagi manusia untuk tinggal di bumi pasca pengusiran Nabi Adam 'alaihissalam dan istrinya dari surga yang penuh kenikmatan karena mereka berdua telah mengikuti bujukan iblis.

Demikian pula, Allah juga telah mengizinkan iblis untuk menggoda Nabi Adam dan keturunannya hingga hari kiamat kelak. Iblis tersebut merupakan makhluk Allah dari kalangan bangsa jin yang telah fasik karena enggan mematuhi perintah Allah.

Benarkah Setan Bisa Membuat Fisik Manusia Menjadi Sakit?


Bangsa jin diciptakan oleh Allah dari api, sedangkan manusia dari tanah. Karena rasa sombong akan asal materi ciptaannya, iblis enggan bersujud di depan Nabi Adam sebagaimana yang Allah perintahkan. Allah pun murka serta mengutuk iblis sampai hari pembalasan tiba.

Namun demikian, keturunan bangsa jin ada yang muslim, sebagaimana keterangan dalam surat Al-Jin.

"Dan sesungguhnya di antara kami ada yang shalih, demikian juga ada yang tidak demikian. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda." (Terjemah QS. Al-Jin : 11)

"Dan sesungguhnya di antara kami ada yang muslim dan ada pula yang menyimpang dari kebenaran.." (Terjemah QS. Al-Jin : 14)

Jin yang fasik dan kafir senantiasa menggoda dan membisikkan keburukan pada jiwa manusia. Karena sikapnya inilah mereka disebut pula dengan istilah syaitan atau setan. Meskipun sebutan syaitan juga melekat pada manusia yang senantiasa megajak pada kemungkaran. Hal ini berdasarkan pada firman Allah yang artinya:

"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan" (Al-An'am : 112)

Adapun kalangan jin yang senantiasa menyertai manusia, sering disebut dengan istilah jin qarin. Setiap orang memiliki jin qarin yang menyertainya, Nabi pun demikian. Hanya saja, jin qarin Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjadi muslim. Tidak demikian dengan qarin yang menyertai manusia lainnya, tabiatnya memang membisikkan pada kemungkaran. Oleh karena itu, kita hendaknya senantiasa berlindung kepada Allah dari godaan jin atau syaitan.

Meskipun jin qarin menurut keterangan para ahli tidak mampu memberikan madharat berupa penyakit pada manusia yang disertainya, namun ada jin lain yang bisa mengganggu manusia sampai berpengaruh pada kesehatan fisik. Ada kalanya, jin-jin ini diperalat oleh tukang sihir untuk mencelakai orang lain. Ada kalanya pula, jin-jin tersebut mengganggu perasaan manusia hingga pikirannya kosong atau kesurupan, ada pula yang fisiknya sampai merasakan sakit.

Gangguan jin tersebut bisa didiagnosa gejalanya sebagaimana berikut ini :

1. Kondisi emosi tidak terkendali, sangat mudah marah. Misalnya pada kehidupan rumah tangga, seorang istri yang membantah suami, atau sebaliknya suami yang memaki istri karena hal sepele.

2. Sering merasa ragu, was-was, ketakutan tanpa sebab yang jelas.

3. Adanya dorongan kuat untuk melakukan perbuatan maksiat yang berulang-ulang, misalnya suami atau istri menonton video porno baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, disertai kemalasan dan kelesuan luar biasa untuk melakukan shalat dan ibadah lain.

4. Sulit khusyuk dalam mengerjakan sholat, dan susah mengingat rakaat shalat, dan hal ini terjadi terus berulang-ulang, tidak hanya sesekali saja.

5. Sesak nafas dan merasa mengantuk berat saat membaca Al Quran (tidak bisa baca lebih dari 30 Ayat atau tenggorokan yang terhenti sama sekali, bahkan tertidur saat baru buka mushaf).

6. Melemahnya hati, minder, suka menghayal/melamun, menyendiri dan mengurung diri di kamar secara berlebihan atau mengasingkan diri dari sosial.

7. Merasakan sakit yang tidak kunjung sembuh; semisal pusing di kepala, mendengung di telinga, pegal di bahu, belikat dan paha, sakit gigi, mata, tenggorokan, lambung dan dada sesak tanpa sebab yang jelas.

8. Memandang remeh kegiatan ibadah dan lupa atau malas dzikrullah.

9. Depresi dan pikiran linglung, merasa sedih, jantung berdebar-debar keras.

10. Sering kesurupan baik separuh ingatan atau secara total.

11. Sering mendengar bisikan memanggil namanya sendiri, merasa ada yang mengajak bicara, mendengar bisikan menyuruh sesuatu kejahatan semisal; membunuh, memperkosa, memukul, meloncat dari tempat yang tinggi, terjun ke sungai atau jurang, menabrakkan diri dan sebagainya.

12. Paranoid dan cemas, merasa bersalah terus, merasa ada yang mengikuti, mengejar dan mengancam akan membunuh.

13. Sering mencium bau –bauan wangi kembang atau dupa, bau anyir atau busuk (bangkai) yang tidak terlihat sumber baunya.

15. Melihat atau merasakan keberadaan mahluk halus baik sekilas atau jelas.

16. Melakukan tindakan-tindakan aneh tanpa disadari atau di luar kendali atau seperti ada yang mengendalikan dan tidak bisa menahan dalam kondisi sadar sekalipun.

17.  Rasa sakit di salah satu anggota badan yang tidak terdeteksi dokter atau sakit menahun yang tidak ditemukan solusinya dalam dunia medis

18. Sering merasa panas pada anggota tubuh, baik itu kepala, punggung, dada, tengkuk, dan lainnya

19. Tidak merasa kenyang meskipun makan banyak, atau kuat tidak makan sama sekali

20. Suasana rumah terasa panas, anggota keluarga tidak betah di rumah, mudah terjadi pertengkaran meskipun hanya disebabkan hal sepele

Apabila satu atau gejala-gejala tersebut pernah kita rasakan, sebaiknya segera kita lakukan ruqyah secara mandiri berdasarkan tutunan syari'at. Caranya dengan membaca beberapa ayat-ayat al-Qur'an. Di antaranya adalah membaca surat al-Fatihah, al-Baqarah ayat 1-5, al-Baqarah ayat 105, al-Baqarah ayat 163-164, al-Baqarah 255 (ayat kursi), tiga ayat terakhir dari surat al-Baqarah, surat ar-Rahman, surat al-Jin, Surat al-Ikhlas, surat al-Falaq serta surat an-Nas.

Bila kita masih berat melakukan ruqyah secara mandiri, kita diperbolehkan meminta bantuan orang yang shalih untuk meruqyah diri kita. Semua kita lakukan dalam rangka ikhtiar untuk mendapatkan kesembuhan.

Selain itu, bersamaan dengan terapi ruqyah menggunakan ayat-ayat al-Qur'an yang memang bisa bermanfaat sebagai obat dari penyakit, langkah medis juga perlu kita tempuh bila kita merasa ada sebab lain di luar gangguan jin.

Misalnya, bila kita merasakan pusing karena tensi kita tinggi, maka kita perlu menghindari berbagai jenis makanan yang bisa menaikkan tensi darah kita. Selain itu, kita juga perlu mengontrol emosi kita dengan baik, dan ini bisa kita usahakan dengan senantiasa mendekatkan diri serta beribadah kepada Allah, karena pada hakikatnya, dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang. Bila hati tenang, fisik juga semakin sehat.

Baca Juga:




Di atas semua itu, keyakinan kita kepada Allah harus kita kuatkan, bahwa apapun jenis penyakit yang kita alami serta cobaan yang menghadang, semua merupakan kehendak Allah untuk menguji keimanan dan ketaatan kita kepada-Nya. Dialah Yang Maha Mendatangkan madharat, Allah Subhanahu wa ta'ala pula Yang Maha Menyingkirkan segala bentuk madharat dari hamba yang dikehendaki-Nya.

Wallahu a'lam
Next article Next Post
Previous article Previous Post