Subhanallah, Inilah Keluhuran Akhlak Nabi Muhammad, Yuk Kita Tiru
Kita semua sepakat bahwa Nabi Muhammad merupakan manusia yang paling agung akhlaknya, Tak ada satupun manusia yang mampu mengungguli beliau dalam segi akhlak. Sebagaimana difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala,
"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." (QS. Al Qalam : 4)
Ayat di atas memuat pujian Allah SWT kepada Rasul pilihan-Nya Muhammad SAW. Bahwa memang tidak ada manusia yang lebih sempurna akhlaknya daripada beliau dan merupakan suatu anugerah dari Allah SWT yang telah memberi taufik kepadanya.
Hal ini pun diakui oleh para sahabat yang menyertai hari-hari beliau sebagaimana dinyatakan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:
“Adalah Rasulullah SAW ; manusia yang paling bagus akhlaknya.”
Bagaimana Anas tidak memberikan sanjungan yang demikian sementara ia telah berkhidmat pada beliau sejak usia sepuluh tahun dan terus menyertai beliau selama sembilan tahun. Dan tidak pernah sekalipun ia mendapat hardikan dan kata-kata kasar dari Nabi nan mulia ini.
“Aku berkhidmat kepada beliau ketika safar maupun tidak. Demi Allah terhadap suatu pekerjaan yang terlanjur aku lakukan, tidak pernah beliau berkata ‘Kenapa engkau lakukan hal tersebut demikian?’ Sebalik bila ada suatu pekerjaan yg belum aku lakukan tidak pernah beliau berkata ‘Mengapa engkau tdk lakukan demikian?’.”
Demikian pengakuan Sahabat Anas radhiyallahu ‘anhu.
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika ditanya oleh Sa’ad bin Hisyam bin Amir tentang akhlak Rasulullah SAW, ia menjawab:
“Akhlak beliau adalah Al-Qur`an. Tidakkah engkau membaca firman Allah SWT ‘Sungguh engkau berbudi pekerti yang agung’?”
Kebagusan akhlak ini tampak dari diri beliau ketika bergaul dengan istri sanak family sahabat masyarakat bahkan dengan musuhnya. Tidak heran masyarakat Quraisy yang paganis ketika itu memberi gelar pada beliau Al-Amin, yakni orang yang terpercaya, jujur, tidak pernah dusta, lagi amanah, sebagai bentuk pengakuan terhadap salah satu pekerti beliau yang mulia.
Para penulis sejarah Nabi mengungkapkan beberapa keluhuran pribadi Nabi, Berikut diantaranya:
Jika ada orang yang sakit Nabi menengoknya, meski berada di tempat yang jauh
Jika ada orang yang meninggal dunia, Nabi ta’ziyah dan mengiring jenazahnya
Nabi sering duduk dalam posisi yang sama, bersama-sama orang-orang fakir dan mengambilkan untuk mereka makanan dengan tangannya sendiri.
Jika ada orang yang mencaci-maki orang lain, Nabi mengatakan: “tolong tinggalkan cara seperti itu”
Jika ada orang berbicara dengan suara tinggi, Nabi menahan diri dan bersabar.
Jika datang kepada hamba-sahayanya, laki-laki atau perempuan, Nabi mengajaknya berdiri dan membantu keperluannya. Dia memanggil mereka : “sahabatku” atau “anak mudaku”.
Jika bertemu orang, Nabi mengawali mengucapkan salam, ucapan damai,dan jika orang menyampaikan salam, Nabi membalasnya dengan cara yang lebih baik.
Jika bertemu temannya, Nabi mengawali mengulurkan tangannya dan membiarkannya sampai si teman melepaskannya.
Jika Nabi bertemu teman di jalan atau di manapun beliau mengawali mengucapkan salam sambil bibirnya merekah manis.
Baju yang dipakai Nabi terbuat dari bahan berkualitas sederhana
Nabi senang menemui teman-temannya untuk sekedar silaturrahim (menjalin kasih sayang)
Nabi menghormati orang-orang yang berbudi pekerti luhur, dan tetap berbuat baik meski kepada orang yang perilakunya tidak menyenangkannya
Nabi tidak pernah bertindak kasar, menghardik, menghina dan mencaci maki siapapun
Nabi selalu memaafkan orang yang meminta maaf kepadanya
Nabi Muhammad adalah orang yang banyak senyum, kadang-kadang tertawa tapi tidak sampai berlebihan
Nabi juga suka bercanda, tetapi ia tak pernah berbohong
Nabi tidak pernah berkata-kata kasar dan tidak pula berkata-kata kotor
Nabi tidak pernah merendahkan dan memukul perempuan, isteri dan orang-orang yang membantunya
Nabi tidak pernah menolak permintaan siapapun yang meminta sesuatu darinya, beliau selalu mengabulkan permintaan orang lain. Jabir bin Abdullah menceritakan, "Jika Rasulullah dimintai sesuatu, beliau tidak pernah menjawab dengan perkataan: 'Tidak'." (HR. Muslim)
Subhanallah, Inilah Keluhuran Akhlak Nabi Muhammad, Masih banyak akhlak Nabi lainnya yang hendaknya terus digali, disosialisasikan, diteladani, dan diejawantahkan di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Kita semua sepakat bahwa Nabi Muhammad merupakan manusia yang paling agung akhlaknya, Tak ada satupun manusia yang mampu mengungguli beliau dalam segi akhlak. Sebagaimana difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala,
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Ayat di atas memuat pujian Allah SWT kepada Rasul pilihan-Nya Muhammad SAW. Bahwa memang tidak ada manusia yang lebih sempurna akhlaknya daripada beliau dan merupakan suatu anugerah dari Allah SWT yang telah memberi taufik kepadanya.
Hal ini pun diakui oleh para sahabat yang menyertai hari-hari beliau sebagaimana dinyatakan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:
“Adalah Rasulullah SAW ; manusia yang paling bagus akhlaknya.”
Bagaimana Anas tidak memberikan sanjungan yang demikian sementara ia telah berkhidmat pada beliau sejak usia sepuluh tahun dan terus menyertai beliau selama sembilan tahun. Dan tidak pernah sekalipun ia mendapat hardikan dan kata-kata kasar dari Nabi nan mulia ini.
“Aku berkhidmat kepada beliau ketika safar maupun tidak. Demi Allah terhadap suatu pekerjaan yang terlanjur aku lakukan, tidak pernah beliau berkata ‘Kenapa engkau lakukan hal tersebut demikian?’ Sebalik bila ada suatu pekerjaan yg belum aku lakukan tidak pernah beliau berkata ‘Mengapa engkau tdk lakukan demikian?’.”
Demikian pengakuan Sahabat Anas radhiyallahu ‘anhu.
Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika ditanya oleh Sa’ad bin Hisyam bin Amir tentang akhlak Rasulullah SAW, ia menjawab:
“Akhlak beliau adalah Al-Qur`an. Tidakkah engkau membaca firman Allah SWT ‘Sungguh engkau berbudi pekerti yang agung’?”
Kebagusan akhlak ini tampak dari diri beliau ketika bergaul dengan istri sanak family sahabat masyarakat bahkan dengan musuhnya. Tidak heran masyarakat Quraisy yang paganis ketika itu memberi gelar pada beliau Al-Amin, yakni orang yang terpercaya, jujur, tidak pernah dusta, lagi amanah, sebagai bentuk pengakuan terhadap salah satu pekerti beliau yang mulia.
Para penulis sejarah Nabi mengungkapkan beberapa keluhuran pribadi Nabi, Berikut diantaranya:
Jika ada orang yang sakit Nabi menengoknya, meski berada di tempat yang jauh
Jika ada orang yang meninggal dunia, Nabi ta’ziyah dan mengiring jenazahnya
Nabi sering duduk dalam posisi yang sama, bersama-sama orang-orang fakir dan mengambilkan untuk mereka makanan dengan tangannya sendiri.
Jika ada orang yang mencaci-maki orang lain, Nabi mengatakan: “tolong tinggalkan cara seperti itu”
Jika ada orang berbicara dengan suara tinggi, Nabi menahan diri dan bersabar.
Jika datang kepada hamba-sahayanya, laki-laki atau perempuan, Nabi mengajaknya berdiri dan membantu keperluannya. Dia memanggil mereka : “sahabatku” atau “anak mudaku”.
Jika bertemu orang, Nabi mengawali mengucapkan salam, ucapan damai,dan jika orang menyampaikan salam, Nabi membalasnya dengan cara yang lebih baik.
Jika bertemu temannya, Nabi mengawali mengulurkan tangannya dan membiarkannya sampai si teman melepaskannya.
Jika Nabi bertemu teman di jalan atau di manapun beliau mengawali mengucapkan salam sambil bibirnya merekah manis.
Baju yang dipakai Nabi terbuat dari bahan berkualitas sederhana
Nabi senang menemui teman-temannya untuk sekedar silaturrahim (menjalin kasih sayang)
Nabi menghormati orang-orang yang berbudi pekerti luhur, dan tetap berbuat baik meski kepada orang yang perilakunya tidak menyenangkannya
Nabi tidak pernah bertindak kasar, menghardik, menghina dan mencaci maki siapapun
Nabi selalu memaafkan orang yang meminta maaf kepadanya
Nabi Muhammad adalah orang yang banyak senyum, kadang-kadang tertawa tapi tidak sampai berlebihan
Nabi juga suka bercanda, tetapi ia tak pernah berbohong
Nabi tidak pernah berkata-kata kasar dan tidak pula berkata-kata kotor
Nabi tidak pernah merendahkan dan memukul perempuan, isteri dan orang-orang yang membantunya
Nabi tidak pernah menolak permintaan siapapun yang meminta sesuatu darinya, beliau selalu mengabulkan permintaan orang lain. Jabir bin Abdullah menceritakan, "Jika Rasulullah dimintai sesuatu, beliau tidak pernah menjawab dengan perkataan: 'Tidak'." (HR. Muslim)
Subhanallah, Inilah Keluhuran Akhlak Nabi Muhammad, Masih banyak akhlak Nabi lainnya yang hendaknya terus digali, disosialisasikan, diteladani, dan diejawantahkan di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Sebagai umatnya, marilah kita mencontoh keluhuran akhlak Nabi Muhammad dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.