Setiap orang mendambakan untuk masuk surga. Seorang berperangai bejat pun pasti terbesit dalam hatinya ingin masuk surga. Dan untuk menuju ke sana, banyak jalan yang bisa ditempuh, dengan syarat utama yakni terucapnya kalimat syahadat pada lisan seseorang.
Meski setiap yang telah bersyahadat akan masuk surga, namun ada yang masuk surga dengan mudah, ada pula yang harus melewati siksa neraka terlebih dahulu selama beberama saat. Hal ini tentunya sesuai timbangan amal yang telah dilakukan selama di dunia.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menyampaikan beberapa amal yang fadhilahnya bisa memudahkan seorang muslim untuk masuk surga. Salah satu amal tersebut yakni mencintai serta memperbanyak membaca sebuah surat dalam al-Qur'an.
Surat tersebut adalah surat Al-Ikhlash. Surat ini termasuk surat yang ayatnya pendek sehingga mudah dihafal, oleh balita sekali pun. Walaupun pendek, surat Al-Ikhlash berisi hal yang mendasar. Inti surat ini adalah konsep tauhid.
Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa dirinya pergi ke suatu tempat bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Di sana, Rasulullah mendengar ada seseorang yang melantunkan surat Al Ikhlash.
"Katakanlah, Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tak ada seorangpun yang setara denganNya" (QS. Al Ikhlash: 1-4)
Mendengar bacaan tersebut, Rasulullah bersabda, "Pasti!".
Abu Hurairah bertanya, "Apa yang pasti, wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab, "(ia masuk) surga".
Betapa senangnya Abu Hurairah mendengar sabda Rasulullah ini. Ia ingin pergi menyampaikan sabda Rasulullah ini kepada orang tersebut. Tetapi, ia takut ketinggalan sesi makan siang bersama Rasulullah. Setelah makan bersama, Abu Hurairah kembali untuk menemui orang tadi. Namun sayang, Abu Hurairah tidak menemukannya. Orang itu sudah pergi (HR Imam Malik dan Tirmidzi)
Senada dengan isi hadits di atas, ada riwayat mengenai fadhilah surat Al Ikhlash yang mampu mengantarkan seorang muslim yang membaca serta mencintainya bisa masuk surga.
Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengutus seorang lelaki dalam suatu sariyyah (pasukan khusus yang ditugaskan untuk operasi tertentu). Saat menjadi imam shalat bagi para sahabatnya, laki-laki tersebut selalu mengakhiri bacaan suratnya dengan "Qul Huwallahu Ahad". Ketika mereka pulang, disampaikan berita tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda :
"Tanyakanlah kepadanya kenapa ia melakukan hal itu?"
Lalu mereka pun menanyakan kepadanya. Ia menjawab,
"Karena didalamnya terdapat sifat Ar Rahman, dan aku senang untuk selalu membacanya." Mendengar hal tersebut, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Beritahukanlah kepadanya bahwa Allah Ta’ala juga mencintainya."(HR. Bukhari no. 7375)
Ibnu Daqiq Al 'Ied menjelaskan perkataan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam "Kabarkan padanya bahwa Allah mencintainya". Beliau mengatakan, "Maksudnya adalah bahwa sebab kecintaan Allah pada orang tersebut adalah karena kecintaan orang tadi pada surat Al Ikhlash ini. Boleh jadi dapat kitakan dari perkataan orang tadi, karena dia menyukai sifat Rabbnya, ini menunjukkan benarnya i'tiqodnya (keyakinannya terhadap Rabbnya)." (Fathul Bari, 20/443)
Seseorang yang dicintai Allah memiliki derajat yang mulia dan tentu akan dimasukkan ke dalam surga-Nya. Selain mampu mengantarkan ke surga, surat Al-Ikhlash bila dibaca juga berpahala senilai dengan sepertiga al-Qur'an. Hal ini berdasarkan hadits :
Semoga kita termotivasi untuk memperbanyak membaca surat Al-Ikhlash karena selain pendek dan mudah dihafal, fadhilahnya begitu besar. Tentunya, kita tidak melupakan surat-surat yang lain dalam Al-Qur'an, kita baca dari awal sampai khatam.
Meski setiap yang telah bersyahadat akan masuk surga, namun ada yang masuk surga dengan mudah, ada pula yang harus melewati siksa neraka terlebih dahulu selama beberama saat. Hal ini tentunya sesuai timbangan amal yang telah dilakukan selama di dunia.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menyampaikan beberapa amal yang fadhilahnya bisa memudahkan seorang muslim untuk masuk surga. Salah satu amal tersebut yakni mencintai serta memperbanyak membaca sebuah surat dalam al-Qur'an.
Surat tersebut adalah surat Al-Ikhlash. Surat ini termasuk surat yang ayatnya pendek sehingga mudah dihafal, oleh balita sekali pun. Walaupun pendek, surat Al-Ikhlash berisi hal yang mendasar. Inti surat ini adalah konsep tauhid.
Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa dirinya pergi ke suatu tempat bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Di sana, Rasulullah mendengar ada seseorang yang melantunkan surat Al Ikhlash.
"Katakanlah, Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tak ada seorangpun yang setara denganNya" (QS. Al Ikhlash: 1-4)
Mendengar bacaan tersebut, Rasulullah bersabda, "Pasti!".
Abu Hurairah bertanya, "Apa yang pasti, wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab, "(ia masuk) surga".
Betapa senangnya Abu Hurairah mendengar sabda Rasulullah ini. Ia ingin pergi menyampaikan sabda Rasulullah ini kepada orang tersebut. Tetapi, ia takut ketinggalan sesi makan siang bersama Rasulullah. Setelah makan bersama, Abu Hurairah kembali untuk menemui orang tadi. Namun sayang, Abu Hurairah tidak menemukannya. Orang itu sudah pergi (HR Imam Malik dan Tirmidzi)
Senada dengan isi hadits di atas, ada riwayat mengenai fadhilah surat Al Ikhlash yang mampu mengantarkan seorang muslim yang membaca serta mencintainya bisa masuk surga.
Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengutus seorang lelaki dalam suatu sariyyah (pasukan khusus yang ditugaskan untuk operasi tertentu). Saat menjadi imam shalat bagi para sahabatnya, laki-laki tersebut selalu mengakhiri bacaan suratnya dengan "Qul Huwallahu Ahad". Ketika mereka pulang, disampaikan berita tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda :
سَلُوهُ لِأَيِّ شَيْءٍ يَصْنَعُ ذَلِكَ
"Tanyakanlah kepadanya kenapa ia melakukan hal itu?"
Lalu mereka pun menanyakan kepadanya. Ia menjawab,
لِأَنَّهَا صِفَةُ الرَّحْمَنِ فَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَقْرَأَ بِهَا
"Karena didalamnya terdapat sifat Ar Rahman, dan aku senang untuk selalu membacanya." Mendengar hal tersebut, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
أَخْبِرُوهُ أَنَّ اللَّهَ يُحِبُّهُ
"Beritahukanlah kepadanya bahwa Allah Ta’ala juga mencintainya."(HR. Bukhari no. 7375)
Ibnu Daqiq Al 'Ied menjelaskan perkataan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam "Kabarkan padanya bahwa Allah mencintainya". Beliau mengatakan, "Maksudnya adalah bahwa sebab kecintaan Allah pada orang tersebut adalah karena kecintaan orang tadi pada surat Al Ikhlash ini. Boleh jadi dapat kitakan dari perkataan orang tadi, karena dia menyukai sifat Rabbnya, ini menunjukkan benarnya i'tiqodnya (keyakinannya terhadap Rabbnya)." (Fathul Bari, 20/443)
Seseorang yang dicintai Allah memiliki derajat yang mulia dan tentu akan dimasukkan ke dalam surga-Nya. Selain mampu mengantarkan ke surga, surat Al-Ikhlash bila dibaca juga berpahala senilai dengan sepertiga al-Qur'an. Hal ini berdasarkan hadits :
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ أَنَّ رَجُلاً سَمِعَ رَجُلاً يَقْرَأُ ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) يُرَدِّدُهَا ، فَلَمَّا أَصْبَحَ جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ ، وَكَأَنَّ الرَّجُلَ يَتَقَالُّهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ »
Dari Abu Sa’id Al Khudri bahwa seorang laki-laki mendengar seseorang membaca dengan berulang-ulang 'Qul huwallahu ahad'. Tatkala pagi hari, orang yang mendengar tadi mendatangi Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian tersebut dengan nada seakan-akan merendahkan surat al Ikhlas. Kemudian Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, "Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat ini sebanding dengan sepertiga Al Qur’an". (HR. Bukhari no. 6643 dan 7374)
Baca Juga:
Baca Juga:
Semoga kita termotivasi untuk memperbanyak membaca surat Al-Ikhlash karena selain pendek dan mudah dihafal, fadhilahnya begitu besar. Tentunya, kita tidak melupakan surat-surat yang lain dalam Al-Qur'an, kita baca dari awal sampai khatam.