Jika Anda dengan tulus menemani seorang sahabat, saudara serta orang terdekat untuk membeli kepeluan sehari-hari, apa yang akan Anda dapatkan? Ucapan terimakasih dan pahala dari Allah, sebatas demikian bayangan kebanyakan dari kita.
Nah, bagaimana jika hal tersebut dilakukan untuk sang istri? Mungkin masih banyak para suami yang belum mengerti bahwa ternyata menemani istri jalan-jalan pahalanya bisa lebih mulia dari ibadah i'tikaf yang dilakukan di Masjid Nabawi sebulan penuh. Balasan yang amat besar bagi para suami ini melebihi bayangan kita. Mengapa demikian? Mari kita simak pemahaman terhadap hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berikut :
Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh" (HR. Ath-Thabarani)
Syaikh Muhammad bin shalih Al-Ustaimin rahimahullah berkata :
"Menunaikan keperluan kaum muslimin lebih utama dari pada iktikaf, lantaran faedahnya lebih menyebar, manfaat ini lebih baik dari pada manfaat yang terbatas (untuk sendiri). Kecuali manfaat terbatas tersebut adalah perkara yang penting serta harus dalam Islam (misalnya shalat wajib)"
Teks hadits tersebut sesungguhnya berlaku umum, menolong saudara sesama muslim untuk memenuhi keperluannya saja, pahalanya melebihi ganjaran beriktikaf di Masjid Nabawi selama satu bulan penuh. Ajaran Islam amat menghargai amal yang kita lakukan secara ikhlas walaupun kelihatannya hanya menemani orang lain jalan-jalan untuk membahagiakannya. Lebih-lebih keikhlasan tersebut kita lakukan pada istri. Karena ia adalah orang yang paling berhak atas suami untuk dibahagiakan.
Rasullulah Shallallahu alaihi wasallam juga bersabda :
"Orang yang imannya paling prima di antara kaum mukminin yaitu orang yang paling bagus akhlaknya diantara mereka, serta sebaik-baik kalian yaitu yang paling baik akhlaknya pada istri-istrinya" (HR At-Thirmidzi)
Oleh karena itu, bagi para suami, duhulukan istri Anda dari pada rekan-rekan Anda. Meski mungkin mereka tidak meminta, apalagi mereka yang menginginkan, temani istri serta anak-anak Anda. Ini karena merekalah yang paling berhak memperoleh kebaikan dari diri Anda.
Kendati hanya pergi menemani istri serta anak-anak berbelanja maupun jalan jalan asal dilakukan dengan rasa bahagia serta ikhlas, ganjarannya pahala yang menanti dapat melebihi dari itikaf di Masjid Nabawi satu bulan penuh. Subhanallah
Wallahu a'lam.
Nah, bagaimana jika hal tersebut dilakukan untuk sang istri? Mungkin masih banyak para suami yang belum mengerti bahwa ternyata menemani istri jalan-jalan pahalanya bisa lebih mulia dari ibadah i'tikaf yang dilakukan di Masjid Nabawi sebulan penuh. Balasan yang amat besar bagi para suami ini melebihi bayangan kita. Mengapa demikian? Mari kita simak pemahaman terhadap hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berikut :
Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكْشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا
Syaikh Muhammad bin shalih Al-Ustaimin rahimahullah berkata :
"Menunaikan keperluan kaum muslimin lebih utama dari pada iktikaf, lantaran faedahnya lebih menyebar, manfaat ini lebih baik dari pada manfaat yang terbatas (untuk sendiri). Kecuali manfaat terbatas tersebut adalah perkara yang penting serta harus dalam Islam (misalnya shalat wajib)"
Teks hadits tersebut sesungguhnya berlaku umum, menolong saudara sesama muslim untuk memenuhi keperluannya saja, pahalanya melebihi ganjaran beriktikaf di Masjid Nabawi selama satu bulan penuh. Ajaran Islam amat menghargai amal yang kita lakukan secara ikhlas walaupun kelihatannya hanya menemani orang lain jalan-jalan untuk membahagiakannya. Lebih-lebih keikhlasan tersebut kita lakukan pada istri. Karena ia adalah orang yang paling berhak atas suami untuk dibahagiakan.
Rasullulah Shallallahu alaihi wasallam juga bersabda :
"Orang yang imannya paling prima di antara kaum mukminin yaitu orang yang paling bagus akhlaknya diantara mereka, serta sebaik-baik kalian yaitu yang paling baik akhlaknya pada istri-istrinya" (HR At-Thirmidzi)
Oleh karena itu, bagi para suami, duhulukan istri Anda dari pada rekan-rekan Anda. Meski mungkin mereka tidak meminta, apalagi mereka yang menginginkan, temani istri serta anak-anak Anda. Ini karena merekalah yang paling berhak memperoleh kebaikan dari diri Anda.
Kendati hanya pergi menemani istri serta anak-anak berbelanja maupun jalan jalan asal dilakukan dengan rasa bahagia serta ikhlas, ganjarannya pahala yang menanti dapat melebihi dari itikaf di Masjid Nabawi satu bulan penuh. Subhanallah
Wallahu a'lam.