Memilih teman memang perlu hati-hati. Salah memilih teman dalam pergaulan bisa menjerumaskan kita pada maksiat dan dosa. Namun, bukan perkara mudah memilih teman yang istiqomah dan terus mengajak kepada kebaikan. Kadang kala, seorang teman yang awalnya dianggap sebagai orang yang baik, tiba-tiba bisa saja menjadi jahat, bahkan mengkhianati persahabatan.
Pergaulan bisa saja menjerumuskan seseorang ke dalam kemaksiatan dan kehancuran hidup. Sebaliknya, bergaul dengan orang-orang shalih pun bisa memperngaruhi kita untuk meningkatkan ibadah.
Terkadang, seorang teman yang mulanya dianggap bermaksud baik, tiba-tiba berubah menjadi jahat, menjerumuskan teman sendiri serta menghianati persahabatan, karena memang kita tidak tahu isi hati orang lain. Yang namanya hati juga bisa saja berubah, karena tabiat hati seseorang mamang mudah terbolak-balik. Oleh karena itu, kita selalu berdoa kepada Allah agar hati kita tidak condong pada kemaksiatan setelah kita mendapatkan petunjuk dari-Nya, sebagaimana tercantum dalam al-Qur'an Surat Ali Imran atyat 8 :
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)"
Selain memohon keteguhan hati, kita juga perlu memohon agar terhindar dari teman yang jahat serta penghianat. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengajarkan beberapa doa berikut :
“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hari yang buruk, malam yang buruk, waktu yang buruk, teman yang jahat dan tetangga yang jahat di tempat tinggal tetapku.” (HR. At-Thabrani).
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari teman dekat yang suka menipu, matanya melihatku tetapi hatinya mencurigai aku. Jika ia melihat kebaikanku, ia sembunyikan. Tetapi jika ia melihat kejelekanku ia sebarkan.” (Hadits mursal riwayat Ibnu Najjar dari Sa’id Al-Maqburi)
Dalam do’a di atas, kita senantiasa memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar terlindung dari keburukan teman akrab atau sahabat dekat yang berhianat dan menipu. Bagaimanapun cara Allah melindungi kita, kita harus selalu berbaik sangka kepada-Nya.
Jika Allah berkehendak mengabulkan do'a kita, bisa saja kita tidak memutus ikatan persahabatan, tapi tidak terasa saling berjauhan. Atau, bisa jadi tetap menjadi teman dekat, Namun Allah Ta’ala menjauhkan maksud jahatnya dari kita. Oleh karena itu, kita tidak perlu tersibukkan untuk mencari-cari keburukan dan aib sahabat kita.
Adakalanya Allah Ta’ala menyingkap kejahatan teman akrab tersebut secara terbuka, padahal kita sama sekali tidak berusaha mencari-cari tipu daya yang sedang diperbuat. Bahkan, kita tidak menaruh kecurigaan sedikitpun kepadanya. Atau, Allah berkehendak menjauhkan dari kita orang sebenarnya yang memiliki keinginan jahat terhadap kita, namun ia akan berpura-pura baik berteman dengan kita. Semua bersumber dari kekuasaan Allah, kita hanya berdoa sembari tawakkal kepada-Nya.
Yang menjadi catatan di sini, kita harus tetap berbaik sangka kepada teman kita selama memang belum nampak keburukannya. Karena Allah lah Yang Maha Tahu dan Maha Berkuasa untuk menyingkap isi hati seseorang. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan persangkaan(kecurigaan), karena sebagian dari persangkaan itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang". (Terjemah QS al-Hujuraat ayat 12).
Semoga kita mampu menghindari dari persangkaan negatif terhadap saudara sendiri serta dijauhkan keburukan dan penghianatan teman-teman kita. Amin
Wallahu a’lam bish-shawab.
Pergaulan bisa saja menjerumuskan seseorang ke dalam kemaksiatan dan kehancuran hidup. Sebaliknya, bergaul dengan orang-orang shalih pun bisa memperngaruhi kita untuk meningkatkan ibadah.
Terkadang, seorang teman yang mulanya dianggap bermaksud baik, tiba-tiba berubah menjadi jahat, menjerumuskan teman sendiri serta menghianati persahabatan, karena memang kita tidak tahu isi hati orang lain. Yang namanya hati juga bisa saja berubah, karena tabiat hati seseorang mamang mudah terbolak-balik. Oleh karena itu, kita selalu berdoa kepada Allah agar hati kita tidak condong pada kemaksiatan setelah kita mendapatkan petunjuk dari-Nya, sebagaimana tercantum dalam al-Qur'an Surat Ali Imran atyat 8 :
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Selain memohon keteguhan hati, kita juga perlu memohon agar terhindar dari teman yang jahat serta penghianat. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengajarkan beberapa doa berikut :
اَللَّهُـمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوْءِ، وَمِنْ لَيْلَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ سَاعَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ صَاحِبِ السُّوْءِ، وَمِنْ جَارِ السُّوْءِ فِيْ دَارِ الْـمُقَامَةِ
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ خَلِيلٍ مَاكِرٍ ، عَيْنَاهُ تَرَيَانِي وَقَلْبُهُ يَرْعَانِي ، إِنْ رَأى حَسَنَةً دَفَنَهَا ، وَإِنْ رَأى سَيِّئَةً أَذَاعَهَا
Dalam do’a di atas, kita senantiasa memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar terlindung dari keburukan teman akrab atau sahabat dekat yang berhianat dan menipu. Bagaimanapun cara Allah melindungi kita, kita harus selalu berbaik sangka kepada-Nya.
Jika Allah berkehendak mengabulkan do'a kita, bisa saja kita tidak memutus ikatan persahabatan, tapi tidak terasa saling berjauhan. Atau, bisa jadi tetap menjadi teman dekat, Namun Allah Ta’ala menjauhkan maksud jahatnya dari kita. Oleh karena itu, kita tidak perlu tersibukkan untuk mencari-cari keburukan dan aib sahabat kita.
Adakalanya Allah Ta’ala menyingkap kejahatan teman akrab tersebut secara terbuka, padahal kita sama sekali tidak berusaha mencari-cari tipu daya yang sedang diperbuat. Bahkan, kita tidak menaruh kecurigaan sedikitpun kepadanya. Atau, Allah berkehendak menjauhkan dari kita orang sebenarnya yang memiliki keinginan jahat terhadap kita, namun ia akan berpura-pura baik berteman dengan kita. Semua bersumber dari kekuasaan Allah, kita hanya berdoa sembari tawakkal kepada-Nya.
Yang menjadi catatan di sini, kita harus tetap berbaik sangka kepada teman kita selama memang belum nampak keburukannya. Karena Allah lah Yang Maha Tahu dan Maha Berkuasa untuk menyingkap isi hati seseorang. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan persangkaan(kecurigaan), karena sebagian dari persangkaan itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang". (Terjemah QS al-Hujuraat ayat 12).
Semoga kita mampu menghindari dari persangkaan negatif terhadap saudara sendiri serta dijauhkan keburukan dan penghianatan teman-teman kita. Amin
Wallahu a’lam bish-shawab.