Detik-detik menjelang maksiat.
Kau pasti ingat!
Saat itu dengan sadar kau bergeming,
"Tenang, ini bukan kategori dosa besar".
Namun, saat itu jua kau lupa, kepada siapa kau sedang bermaksiat?
Kau pasti ingat! Saat itu dengan sengaja kau berdalih,
"Tenang, Allah kita Maha Penyayang".
Namun, saat itu jua kau lupa, siksa-Nya pun amatlah keras.
Kau pasti ingat!
Saat itu dengan santai kau berujar,
"Tenang, simpanan kebaikanku masih banyak".
Namun, saat itu jua kau lupa, amal bukanlah jaminan masuk surga.
Kau pasti ingat!
Saat itu dengan sombong kau berucap,
"Tenang, habis ini aku akan tebus dengan taubat".
Namun, saat itu juga kau lupa, bahwa ajal bisa datang secara tiba-tiba.
Sejatinya...
Saat itu kau benar-benar ingat,
dan Dia telah mengingatkan.
Hanya saja, kau memang tak ingin mengingat-Nya.
Kau pasti ingat!
Saat itu dengan sadar kau bergeming,
"Tenang, ini bukan kategori dosa besar".
Namun, saat itu jua kau lupa, kepada siapa kau sedang bermaksiat?
Kau pasti ingat! Saat itu dengan sengaja kau berdalih,
"Tenang, Allah kita Maha Penyayang".
Namun, saat itu jua kau lupa, siksa-Nya pun amatlah keras.
Kau pasti ingat!
Saat itu dengan santai kau berujar,
"Tenang, simpanan kebaikanku masih banyak".
Namun, saat itu jua kau lupa, amal bukanlah jaminan masuk surga.
Kau pasti ingat!
Saat itu dengan sombong kau berucap,
"Tenang, habis ini aku akan tebus dengan taubat".
Namun, saat itu juga kau lupa, bahwa ajal bisa datang secara tiba-tiba.
Sejatinya...
Saat itu kau benar-benar ingat,
dan Dia telah mengingatkan.
Hanya saja, kau memang tak ingin mengingat-Nya.