Sudah sepatutnya bagi kita semua untuk senantiasa mempersiapkan diri menjelang kematian yang siapapun tidak mengetahui datangnya hal tersebut. Jangan sampai akhir kehidupan kita ada dalam kemaksiatan atau sesuatu yang tidak Allah ridhoi.
Sungguh beruntunglah mereka yang meninggal dalam keadaan beribadah. Seperti salah satunya yang dialami oleh seorang warga Jalan Ahmad Yani Kecamatan Turen Kabupaten Malang bernama Asmu’i (80 tahun). Imam masjid tersebut mendadak meninggal dunia usai mengimami shalat Isya dan hendak melaksanakan shalat sunnah pada hari Jumat (10/3/2017) malam.
Dari keterangan seorang makmum mushola Alhamdulillah bernama Yasin (60 tahun), Asmu’i seperti biasanya menjadi imam sholat dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda bahwa ia sedang sakit. Namun ketika berupaya pindah menuju shaf ketiga guna melaksanakan shalat sunnah ba’diyah Isya, ternyata ia langsung tergeletak.
Warga yang menjadi makmum pun berupaya memberikan pertolongan, namun ternyata Asmu’i sudah menghembuskan nafas terakhirnya. Sontak sebagian warga kemudian memberitahukan pihak keluarga dan kepolisian.
Dari keterangan pihak keluarga diketahui bahwa Asmu’i memiliki riwayat penyakit jantung dan rematik yang tidak kunjung sembuh. Anaknya yang bernama Siti Rahmawati (45 tahun) menduga bahwa meninggalnya sang ayah dikarenakan penyakit jantung yang sudah diidapnya sejak lama.
Atas dasar itu, pihak keluarga kemudian menerima kematian Asmu’i dan enggan untuk melakukan autopsi. Imam masjid itu pun dimakamkan di pemakaman desa setempat.
Baca Juga:
Sungguh beruntunglah mereka yang meninggal dalam keadaan beribadah. Seperti salah satunya yang dialami oleh seorang warga Jalan Ahmad Yani Kecamatan Turen Kabupaten Malang bernama Asmu’i (80 tahun). Imam masjid tersebut mendadak meninggal dunia usai mengimami shalat Isya dan hendak melaksanakan shalat sunnah pada hari Jumat (10/3/2017) malam.
Dari keterangan seorang makmum mushola Alhamdulillah bernama Yasin (60 tahun), Asmu’i seperti biasanya menjadi imam sholat dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda bahwa ia sedang sakit. Namun ketika berupaya pindah menuju shaf ketiga guna melaksanakan shalat sunnah ba’diyah Isya, ternyata ia langsung tergeletak.
Warga yang menjadi makmum pun berupaya memberikan pertolongan, namun ternyata Asmu’i sudah menghembuskan nafas terakhirnya. Sontak sebagian warga kemudian memberitahukan pihak keluarga dan kepolisian.
Dari keterangan pihak keluarga diketahui bahwa Asmu’i memiliki riwayat penyakit jantung dan rematik yang tidak kunjung sembuh. Anaknya yang bernama Siti Rahmawati (45 tahun) menduga bahwa meninggalnya sang ayah dikarenakan penyakit jantung yang sudah diidapnya sejak lama.
Atas dasar itu, pihak keluarga kemudian menerima kematian Asmu’i dan enggan untuk melakukan autopsi. Imam masjid itu pun dimakamkan di pemakaman desa setempat.
Baca Juga:
- Imam Masjid Di Samarinda Ini Meninggal Dalam Keadaan Bersujud Saat Imami Shalat Jumat
- Meninggal Saat Imami Shalat Jumat, Ucapan Inilah Yang Menjadi Pertanda Sang Imam Akan Tiada
- Imam Masjid Ini Meninggal Setelah Mengisi Kultum Tarawih Pertama