Kabar tentang ancaman biksu Myanmar Wirathu kepada rakyat Aceh santer terdengar setelah adanya berita tentang penganut Budha yang dihukum cambuk di Aceh. Padahal berita yang sebenarnya adalah sang penganut Budha lebih memilih untuk dicambuk daripada harus dipenjara lantaran terbukti melakukan sabung ayam.
Disebutkan oleh Wirathu bahwa dirinya dan para biksu Myanmar akan menyerang Aceh serta tidak ada yang bisa membendung mereka.
"Tak ada yang dapat membendung kami ke Aceh," kata biksu pencetus gerakan anti-Islam ‘969’.
“Kami tidak hanya akan mengusir umat muslim di Myanmar, tapi juga di Asia Tenggara ini. Agar kedamaian tercipta abadi," imbuhnya.
Sontak tantangan itu pun ditanggapi keras oleh umat muslim yang tak hanya dari Aceh, namun juga dari seluruh Indonesia.
“Demi Allah kami rakyat Aceh tidak pernah gentar atas ancaman biksu Wirathu. Kami sudah sering berperang dan kami sudah sangat siap,” kata pemilik akun Youtube Grapura.
“Siap.. dateng aja.. kita dari Jakarta siap membantu,” kata Ihsan.
Ternyata ada kata-kata atau ucapan Wirathu yang jauh lebih menyakitkan daripada sesumbarnya kepada rakyat Aceh. Dengan tanpa merasa takut ia mengatakan bahwa muslim adalah anjing gila, terlebih kepada muslim Rohingya.
Ucapan itu pun dilakukan dalam khutbah yang diliput juga oleh media internasional. Dengan demikian ia telah secara jelas menyatakan diri sebagai musuh Islam.
“Anda bisa berikan kebaikan dan rasa kasih, tetapi Anda tidak bisa tidur di samping anjing gila,” kata Wirathu seperti dikutip The New York Times, 21 Juni 2013.
Adapun yang dimaksud "anjing gila" oleh Wirathu adalah Muslim Rohingya sebagaimana tema dari khutbahnya.
Disebutkan oleh Wirathu bahwa dirinya dan para biksu Myanmar akan menyerang Aceh serta tidak ada yang bisa membendung mereka.
"Tak ada yang dapat membendung kami ke Aceh," kata biksu pencetus gerakan anti-Islam ‘969’.
“Kami tidak hanya akan mengusir umat muslim di Myanmar, tapi juga di Asia Tenggara ini. Agar kedamaian tercipta abadi," imbuhnya.
Sontak tantangan itu pun ditanggapi keras oleh umat muslim yang tak hanya dari Aceh, namun juga dari seluruh Indonesia.
“Demi Allah kami rakyat Aceh tidak pernah gentar atas ancaman biksu Wirathu. Kami sudah sering berperang dan kami sudah sangat siap,” kata pemilik akun Youtube Grapura.
“Siap.. dateng aja.. kita dari Jakarta siap membantu,” kata Ihsan.
Ternyata ada kata-kata atau ucapan Wirathu yang jauh lebih menyakitkan daripada sesumbarnya kepada rakyat Aceh. Dengan tanpa merasa takut ia mengatakan bahwa muslim adalah anjing gila, terlebih kepada muslim Rohingya.
Ucapan itu pun dilakukan dalam khutbah yang diliput juga oleh media internasional. Dengan demikian ia telah secara jelas menyatakan diri sebagai musuh Islam.
“Anda bisa berikan kebaikan dan rasa kasih, tetapi Anda tidak bisa tidur di samping anjing gila,” kata Wirathu seperti dikutip The New York Times, 21 Juni 2013.
Adapun yang dimaksud "anjing gila" oleh Wirathu adalah Muslim Rohingya sebagaimana tema dari khutbahnya.
Baca Juga: Wirathu, Tidakkah Engkau Melihat Balasan Umat Islam, Atau Engkau Pura-Pura Buta?