Indonesia terkenal dengan berbagai kerajinan dari tanah liat seperti kendi, mangkuk dan yang lainnya. Salah satu yang bergelut dalam bidang tersebut adalah Pak Kasturi (62 tahun) yang tinggal di Dukuh Bendowangen Jalan Makam Sombo RT 1 RW 3 Desa Mayong Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara.
“Mulai usaha sejak 1979, saat itu diajari bapak dan kebetulan lingkungan memang mendukung,” jelas Kasturi, seperti dikutip dari Merdeka.
Tak hanya di dalam negeri, usahanya pun sudah merambah ke luar negeri. Usahanya juga sempat mengalami kebangkrutan hingga di tahun 2009 ia bisa membangun kembali usahanya.
“Sekarang semua saya kerjakan sama istri, kalau dulu sebelum bangkrut saya punya 20 tenaga kerja, karena tak mampu membayar ya akhirnya saya pecat,” jelasnya.
Dikatakan oleh Kasturi bahwa banyak mahasiswa yang sengaja datang ke tempatnya untuk belajar. Bahkan sejumlah mahasiswa dari luar negeri pun belajar beberapa hari ke tempat Kasturi.
Yang menarik dari usaha Kasturi adalah ia tidak menetapkan tarif sepeser pun alias gratis untuk pengurus masjid yang memesan kubah dari tanah liat kepada dirinya.
“Kalau buat mustaka masjid gratis, cuma doakan saya saja,” jelasnya.
“Ada yang pernah mencari buat mustaka di sini sudah tak terhitung, dari Kudus, Pati, Demak bahkan dari Pekalongan juga pernah, saya kasih gratis dengan syarat hanya mendoakan saya,” jelasnya.
 |
| Kasturi, pengrajin tanah liat yang gratiskan kubah untuk masjid (Merdeka.com) |
Tak hanya di dalam negeri, usahanya pun sudah merambah ke luar negeri. Usahanya juga sempat mengalami kebangkrutan hingga di tahun 2009 ia bisa membangun kembali usahanya.
“Sekarang semua saya kerjakan sama istri, kalau dulu sebelum bangkrut saya punya 20 tenaga kerja, karena tak mampu membayar ya akhirnya saya pecat,” jelasnya.
Dikatakan oleh Kasturi bahwa banyak mahasiswa yang sengaja datang ke tempatnya untuk belajar. Bahkan sejumlah mahasiswa dari luar negeri pun belajar beberapa hari ke tempat Kasturi.
Yang menarik dari usaha Kasturi adalah ia tidak menetapkan tarif sepeser pun alias gratis untuk pengurus masjid yang memesan kubah dari tanah liat kepada dirinya.
“Kalau buat mustaka masjid gratis, cuma doakan saya saja,” jelasnya.
“Ada yang pernah mencari buat mustaka di sini sudah tak terhitung, dari Kudus, Pati, Demak bahkan dari Pekalongan juga pernah, saya kasih gratis dengan syarat hanya mendoakan saya,” jelasnya.
Baca Juga: Setiap Hari Jumat, Pedagang Lontong Sayur Ini Minta Dibayar Pakai Doa