Baru-baru ini aksi penculikan anak untuk diambil organ tubuh nya semakin marak, Tak pelak berita tentang penculikan anak untuk diambil organ tubuhnya ini membuat netizen resah, apalagi yang mempunyai anak kecil. Karena target penculik biasanya anak yang berumur 3-12 Tahun.
Melihat daftar harga organ tubuh manusia yang diperjual-belikan di pasar ilegal seperti yang dilansir oleh situs gizmodo.com. Untuk Sepasang Bola Mata berharga US$ 1.525 atau sekitar dengan Rp. 20 juta.
Organ jantung dihargai US$ 119.000 atau setara dengan Rp. 1,5 Miliar. Sedangkan Hati dihargai US$ 100.000 atau sekitar dengan Rp. 1,3 Miliar. Semua yang ada ditubuh manusia berdasarkan situs tersebut dihargai dengan uang.
Dan disaat ekonomi sedang lesu seperti saat ini, tentu sangat mudah bagi sindikat penculik Internasional (bermarkas di Thailand) merekrut anggotanya di Indonesia. Biasanya berdasarkan pengamatan, para pelaku penculik rata-rata berasal dari Tuna Wisma, pengangguran, gelandangan, pengemis jalanan yang terbiasa berkeliaran.
Karena orang-orang seperti ini yang paling mudah untuk diajak menjadi penculik. Tentunya upah yang menggiurkan dan juga mereka rata-rata tidak memiliki agama.
Bahkan selain di Indonesia, kasus penculikan anak saat ini marak juga terjadi di negara jiran Malaysia. Bahkan pemerintah malaysia kerap membuat iklan di media cetak agar warganya berhati-hati dengan aksi penculikan anak dan mewaspadai mobil yang berplat mobil Thailand.
Bahkan baru-baru ini, Komplotan pelaku ditangkap diperbatasan Bukit Kayu Hitam Kedah Malaysia. Supir orang Malaysia dengan membawa 6 orang anak, 3 telah tewas dan sisanya tidak sadarkan diri karena dibius. Dan berdasarkan pengakuan sopir, korban akan dibawa ke Thailand.
Di Indonesia, ada beberapa pelaku yang ditangkap massa. Nampak kalau sebelum melakukan aksinya para penculik ini diberikan ilmu atau tekhnik oleh para sindikat dalam menjalankan tugasnya. Karena dari segi modus atau operandi antara penculik satu dan penculik yang lain hampir sama.
Rata-rata menyamar sebagai pengemis, wanita tua miskin atau pemulung. Mereka juga dibekali dengan obat bius. Orang awam tak akan mengerti obat bius jika bukan dari sindikat yang terlatih.
Mereka juga dibekali akting seperti berpura-pura gila ini dimaksudkan mendapati simpati warga saat tertangkap. Sehingga main hakim sendiri dari massa dapat mereka hindari.
Berikut kasus penculikan yang berhasil digagalkan warga, redaksi sarikan dari berbagai sumber:
1. Penculikan di Marga Giri Bojonegara, Serang Banten, pelaku Pria berusia 30 tahunan menyamar sebagai wanita. Setelah ditangkap malah berpura-pura jadi orang gila
2. Penculikan di Kampung Pasir jengkol, Tanjung Pura Karawang Barat. Pelaku wanita paruh baya, setelah ditangkap juga pura-pura jadi orang gila.
3. Penculikan oleh pasangan suami istri di Kampung Tampian Cadas Kel. Sindang Barang Kab. Bogor Barat. Korban tiga orang anak usia 6-8 tahun. Berhasil digagalkan warga. Pelaku sudah diamankan dipolsek setempat.
4. Di Kelurahan Tegal Sari Kec. Tegal Barat Kab. Tegal seorang penculik wanita berpura-pura menyapu halaman di SD Negeri 2 Tegalsari Tegal. Menyamar jadi gepeng dan berpura-pura gila, membawa anak kecil yang telah dibius, diintoregasi warga ternyata tas berisi obat bius.
5. Di Kota Pekanbaru Riau, penculik wanita yang berpura-pura gila sudah diamankan warga dan diserahkan ke polsek setempat.
6. Penculik tertangkap warga saat beraksi di Desa Kedung Soka Kec. Puloampel Kab. Serang. Saat ditangkap pelaku pura-pura gila. Oleh warga barangnya disita dan dicek karung yang dibawa. Ternyata ada anak kecil yang telah dibius.
7. Polres Brebes Jawa Tengah berdasarkan laporan masyarakat menangkap 2 orang wanita tua penculik. Saat diintoregasi polisi pun masih berpura-pura gila.
Dan masih banyak kasus-kasus penculikan lainnya. Diatas adalah sebagai gambaran bagi para orang tua untuk berhati-hati dan mawas diri terhadap tangan keji manusia yang tidak mengenal kemanusiaan dan Agama. Lindungi dan peluk erat anak anda mulai sekarang juga.
Sumber: gaulriau.com
Melihat daftar harga organ tubuh manusia yang diperjual-belikan di pasar ilegal seperti yang dilansir oleh situs gizmodo.com. Untuk Sepasang Bola Mata berharga US$ 1.525 atau sekitar dengan Rp. 20 juta.
Organ jantung dihargai US$ 119.000 atau setara dengan Rp. 1,5 Miliar. Sedangkan Hati dihargai US$ 100.000 atau sekitar dengan Rp. 1,3 Miliar. Semua yang ada ditubuh manusia berdasarkan situs tersebut dihargai dengan uang.
Dan disaat ekonomi sedang lesu seperti saat ini, tentu sangat mudah bagi sindikat penculik Internasional (bermarkas di Thailand) merekrut anggotanya di Indonesia. Biasanya berdasarkan pengamatan, para pelaku penculik rata-rata berasal dari Tuna Wisma, pengangguran, gelandangan, pengemis jalanan yang terbiasa berkeliaran.
Karena orang-orang seperti ini yang paling mudah untuk diajak menjadi penculik. Tentunya upah yang menggiurkan dan juga mereka rata-rata tidak memiliki agama.
Bahkan selain di Indonesia, kasus penculikan anak saat ini marak juga terjadi di negara jiran Malaysia. Bahkan pemerintah malaysia kerap membuat iklan di media cetak agar warganya berhati-hati dengan aksi penculikan anak dan mewaspadai mobil yang berplat mobil Thailand.
Bahkan baru-baru ini, Komplotan pelaku ditangkap diperbatasan Bukit Kayu Hitam Kedah Malaysia. Supir orang Malaysia dengan membawa 6 orang anak, 3 telah tewas dan sisanya tidak sadarkan diri karena dibius. Dan berdasarkan pengakuan sopir, korban akan dibawa ke Thailand.
Di Indonesia, ada beberapa pelaku yang ditangkap massa. Nampak kalau sebelum melakukan aksinya para penculik ini diberikan ilmu atau tekhnik oleh para sindikat dalam menjalankan tugasnya. Karena dari segi modus atau operandi antara penculik satu dan penculik yang lain hampir sama.
Rata-rata menyamar sebagai pengemis, wanita tua miskin atau pemulung. Mereka juga dibekali dengan obat bius. Orang awam tak akan mengerti obat bius jika bukan dari sindikat yang terlatih.
Mereka juga dibekali akting seperti berpura-pura gila ini dimaksudkan mendapati simpati warga saat tertangkap. Sehingga main hakim sendiri dari massa dapat mereka hindari.
Berikut kasus penculikan yang berhasil digagalkan warga, redaksi sarikan dari berbagai sumber:
1. Penculikan di Marga Giri Bojonegara, Serang Banten, pelaku Pria berusia 30 tahunan menyamar sebagai wanita. Setelah ditangkap malah berpura-pura jadi orang gila
2. Penculikan di Kampung Pasir jengkol, Tanjung Pura Karawang Barat. Pelaku wanita paruh baya, setelah ditangkap juga pura-pura jadi orang gila.
3. Penculikan oleh pasangan suami istri di Kampung Tampian Cadas Kel. Sindang Barang Kab. Bogor Barat. Korban tiga orang anak usia 6-8 tahun. Berhasil digagalkan warga. Pelaku sudah diamankan dipolsek setempat.
4. Di Kelurahan Tegal Sari Kec. Tegal Barat Kab. Tegal seorang penculik wanita berpura-pura menyapu halaman di SD Negeri 2 Tegalsari Tegal. Menyamar jadi gepeng dan berpura-pura gila, membawa anak kecil yang telah dibius, diintoregasi warga ternyata tas berisi obat bius.
5. Di Kota Pekanbaru Riau, penculik wanita yang berpura-pura gila sudah diamankan warga dan diserahkan ke polsek setempat.
6. Penculik tertangkap warga saat beraksi di Desa Kedung Soka Kec. Puloampel Kab. Serang. Saat ditangkap pelaku pura-pura gila. Oleh warga barangnya disita dan dicek karung yang dibawa. Ternyata ada anak kecil yang telah dibius.
7. Polres Brebes Jawa Tengah berdasarkan laporan masyarakat menangkap 2 orang wanita tua penculik. Saat diintoregasi polisi pun masih berpura-pura gila.
Dan masih banyak kasus-kasus penculikan lainnya. Diatas adalah sebagai gambaran bagi para orang tua untuk berhati-hati dan mawas diri terhadap tangan keji manusia yang tidak mengenal kemanusiaan dan Agama. Lindungi dan peluk erat anak anda mulai sekarang juga.
Sumber: gaulriau.com