Budaya mengemis memang seakan sulit dihilangkan, terlebih dengan semakin marak anggapan mudahnya seseorang memiliki uang yang banyak dengan mengemis. Hal ini pun dijadikan sebuah peluang oleh oknum-oknum yang memanfaatkan beberapa orang untuk layak dijadikan pengemis sehingga meraup keuntungan besar.
Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh seorang netizen bernama Vansyskha Purwanto. Menurutnya saat ini sejumlah kakek dan nenek yang renta dipaksa mengemis secara terorganisir. Bahkan mereka akan ditempatkan di suatu keramaian menggunakan mobil.
Dalam unggahannya, Vansyskha bercerita bahwa ia melihat seorang nenek tua yang duduk bersandar di sekolahan anaknya dengan wajah yang pucat dan mengaku kehausan. Lantaran merasa iba, Vansyskha kemudian mengajak nenek tersebut untuk ke rumahnya dan diberi makan serta minum.
Setelah berbincang, diketahui bahwa sang nenek dipaksa untuk mengemis oleh seseorang supaya bisa makan. Sang nenek pun terpaksa karena suaminya sudah meninggal dan anaknya berkebutuhan khusus. Yang mengejutkan adalah sang nenek harus menyetor sebanyak 150 ribu perhari sebagai ganti uang bensin dan sewa pakaian.
Ketika para pengemis bisa menyetor uang, maka mereka pun bisa diantarkan kembali ke rumahnya masing-masing. Disebutkan bahwa masih ada 30 orang lagi yang dijadikan pengemis bersama-sama dengan nenek tersebut.
“Suaminya meninggal saat kebakaran dan anak lelakinya cacat tangan dan kakinya diputus (mungkin diamputasi) dan anaknya menjadi pengemis juga di daerah Sukun, Malang, Jawa Timur. Sementara simbah bilang terpaksa mengemis karena perlu makan. Simbah cerita ke sini rame-rame diantar mobil dan temannya ada sekitar 30 orang yang semuanya sudah berusia senja. Bukankah ini termasuk eksploitasi?,” tulis Vansyskha dalam postingannya.
Vansyskha pun memberikan beberapa potong pakaian suaminya, kain jarit, makanan dan uang ala kadarnya. Sang nenek kemudian pamit dan enggan diantar oleh Vansyskha karena harus mengejar setoran.
Netizen yang melihat unggahan itu pun merasa geram dengan para oknum yang mengeksploitasi nenek dan sejumlah orang renta lainnya tersebut. Mereka pun berharap agar aparat yang berwenang segera melakukan tindakan tegas.
Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh seorang netizen bernama Vansyskha Purwanto. Menurutnya saat ini sejumlah kakek dan nenek yang renta dipaksa mengemis secara terorganisir. Bahkan mereka akan ditempatkan di suatu keramaian menggunakan mobil.
Dalam unggahannya, Vansyskha bercerita bahwa ia melihat seorang nenek tua yang duduk bersandar di sekolahan anaknya dengan wajah yang pucat dan mengaku kehausan. Lantaran merasa iba, Vansyskha kemudian mengajak nenek tersebut untuk ke rumahnya dan diberi makan serta minum.
Setelah berbincang, diketahui bahwa sang nenek dipaksa untuk mengemis oleh seseorang supaya bisa makan. Sang nenek pun terpaksa karena suaminya sudah meninggal dan anaknya berkebutuhan khusus. Yang mengejutkan adalah sang nenek harus menyetor sebanyak 150 ribu perhari sebagai ganti uang bensin dan sewa pakaian.
Ketika para pengemis bisa menyetor uang, maka mereka pun bisa diantarkan kembali ke rumahnya masing-masing. Disebutkan bahwa masih ada 30 orang lagi yang dijadikan pengemis bersama-sama dengan nenek tersebut.
“Suaminya meninggal saat kebakaran dan anak lelakinya cacat tangan dan kakinya diputus (mungkin diamputasi) dan anaknya menjadi pengemis juga di daerah Sukun, Malang, Jawa Timur. Sementara simbah bilang terpaksa mengemis karena perlu makan. Simbah cerita ke sini rame-rame diantar mobil dan temannya ada sekitar 30 orang yang semuanya sudah berusia senja. Bukankah ini termasuk eksploitasi?,” tulis Vansyskha dalam postingannya.
Vansyskha pun memberikan beberapa potong pakaian suaminya, kain jarit, makanan dan uang ala kadarnya. Sang nenek kemudian pamit dan enggan diantar oleh Vansyskha karena harus mengejar setoran.
Netizen yang melihat unggahan itu pun merasa geram dengan para oknum yang mengeksploitasi nenek dan sejumlah orang renta lainnya tersebut. Mereka pun berharap agar aparat yang berwenang segera melakukan tindakan tegas.