Sungguh beruntung orangtua yang memiliki anak yang berbakti meski di usia yang masih kecil. Itu juga yang ditunjukkan oleh seorang bocah kelas 4 SD bernama Kendar (13 tahun) dimana masa kecilnya dihabiskan untuk merawat ayahnya yang mengalami kelumpuhan.
Bocah yang tinggal di Dukuh Pucung Desa Karangbawang Kabupaten Banyumas Jawa Tengah tersebut setiap harinya mengurus kebutuhan sang ayah bernama Rasim (42 tahun) mulai dari memandikan, menyuapi hingga merapikan rumah.
Para tetangga pun sebenarnya tidak tinggal diam. Sebagian dari mereka ikut membantu mengurus pekerjaan di rumah. Namun tetap Kendarlah yang menuntaskan semua pekerjaan rumah sebelum dan setelah sekolah. Bahkan beberapa kali Kendar harus ditegur oleh guru lantaran datang terlambat.
“Saya kerjakan semua itu dengan ikhlas,” ucap Kendar, seperti dikutip dari Antara.
Kendar sendiri mengalami sakit di tangannya sehingga tidak mampu menggenggam dengan baik. Selain itu kakinya mengalami infeksi sehingga tak pernah menggunakan sepatu saat berangkat sekolah.
“Pernah diajak berobat sama Pak Guru tapi enggak sembuh,” tambahnya.
Sang ayah mulai mengalami kelumpuhan setelah terkena gejala cikungunya beberapa tahun lalu dan meski sudah dirawat selama sepekan, sang ayah belum juga sembuh seperti sedia kala.
Sementara itu ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta.
“Setiap tiga bulan sekali, ibunya pulang,” ucap Rasim yang sebelumnya bekerja sebagai penderes nira kelapa.
“Saya ingin sembuh tapi sekarang sudah tidak punya uang untuk berobat,” pungkas Rasim.
Baca Juga:
Kendar suapi ayahnya, Rasim yang alami kelumpuhan (Antara.com) |
Para tetangga pun sebenarnya tidak tinggal diam. Sebagian dari mereka ikut membantu mengurus pekerjaan di rumah. Namun tetap Kendarlah yang menuntaskan semua pekerjaan rumah sebelum dan setelah sekolah. Bahkan beberapa kali Kendar harus ditegur oleh guru lantaran datang terlambat.
“Saya kerjakan semua itu dengan ikhlas,” ucap Kendar, seperti dikutip dari Antara.
Kendar sendiri mengalami sakit di tangannya sehingga tidak mampu menggenggam dengan baik. Selain itu kakinya mengalami infeksi sehingga tak pernah menggunakan sepatu saat berangkat sekolah.
“Pernah diajak berobat sama Pak Guru tapi enggak sembuh,” tambahnya.
Sang ayah mulai mengalami kelumpuhan setelah terkena gejala cikungunya beberapa tahun lalu dan meski sudah dirawat selama sepekan, sang ayah belum juga sembuh seperti sedia kala.
Sementara itu ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta.
“Setiap tiga bulan sekali, ibunya pulang,” ucap Rasim yang sebelumnya bekerja sebagai penderes nira kelapa.
“Saya ingin sembuh tapi sekarang sudah tidak punya uang untuk berobat,” pungkas Rasim.
Baca Juga:
- Demi Rawat Neneknya Yang Buta, Anak Ini Rela Putus Sekolah
- Rawat Sendirian Ibunya Yang Lumpuh, Bocah 11 Tahun Ini Keliling Kampung Berharap Peroleh Makanan
- Ayahnya Meninggal Dan Ibunya Pergi, Kisah Bocah Kelas 5 SD Yang Urus 3 Adiknya Ini Bikin Nangis