Anugerah kecantikan yang Allah berikan kepada kaum wanita dari berbagai sisinya bisa menimbulkan dampak kebaikan dan keburukan baik untuk dirinya sendiri maupun lawan jenisnya.
Bak mutiara indah yang senantiasa berkilau. Namun jangan salah, kilauan itu juga bisa menjadi ladang kemaksiatan jika tidak dijaga oleh pemiliknya seperti dicuri atau dirampas.
Begitu juga keindahan dari seorang wanita akan mengundang kejahatan jika tidak dijaga dengan baik. Kejahatan dan keburukan yang akan timbul antara lain munculnya fitnah dari dalam diri dan dari lawan jenisnya yang bukan mahram.
Sebagaimana telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dalam sebuah hadits shahih,
“Tidaklah ada fitnah sepeninggalanku yang lebih besar bahayanya bagi laki-laki selain fitnah wanita. Dan sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa bani Israil adalah disebabkan oleh wanita.” (Hadits shahih Riwayat Muslim)
“Hati-hatilah terhadap wanita, karena fitnah pertama kali yang menimpa bani israil disebabkan oleh wanita.” (Hadits shahih Riwayat Muslim)
Segala keindahan yang terdapat dalam diri seorang wanita harus dijaga, bahkan hal yang dianggap remeh pun seperti “suara”.
Tanpa pernah disadari, suara wanita pun juga bisa mendatangkan fitnah, meskipun suara itu keluar bukan dimaksudkan secara khusus untuk melagukannya atau untuk menarik perhatian.
Oleh karena itu Allah telah melarang kaum Hawa untuk berlemah lembut dalam berbicara dengan laki-laki agar tidak timbul keinginan orang yang didalam hatinya terdapat penyakit, seperti firman-Nya:
“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara dengan mendayu-dayu sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Al Ahzab: 32)
Saudariku para pembaca Kabarmakkah.com yang dirahmati Allah, ayat ini turun untuk memperingatkan kaum wanita agar lebih berhati-hati dalam mengeluarkan suara.
Allah juga melarang para wanita untuk berkata dengan lemah lembut atau dengan suara manja terhadap laki-laki yang bukan mahramnya, Maka dari itu berbicaralah seperlunya saja dengan lelaki yang bukan mahram. Jika memang ada keperluan yang sangat darurat maka berbicara dibalik tabir itu lebih baik, seperti perintah Allah kepada kaum mukmin tatkala meminta sesuatu dengan wanita yang bukan mahram dari balik tabir, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Apabila kamu meminta sesuatu kepada mereka (isteri-isteri nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Al Ahzab: 53)
Wahai ukhti, jagalah suara kita agar tidak menjadi fitnah yang besar bagi kaum Adam. Semoga Allah mengampuni kita semua wahai saudariku dengan keindahan-keindahan yang mengandung fitnah ini. Janganlah kita berbangga hati dengan keindahan yang kita punyai karena sesungguhnya di balik keindahan tersebut terdapat ujian bagi kita. Wallahu a’lam bisshowab
Ilustrasi |
Bak mutiara indah yang senantiasa berkilau. Namun jangan salah, kilauan itu juga bisa menjadi ladang kemaksiatan jika tidak dijaga oleh pemiliknya seperti dicuri atau dirampas.
Begitu juga keindahan dari seorang wanita akan mengundang kejahatan jika tidak dijaga dengan baik. Kejahatan dan keburukan yang akan timbul antara lain munculnya fitnah dari dalam diri dan dari lawan jenisnya yang bukan mahram.
Sebagaimana telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dalam sebuah hadits shahih,
“Tidaklah ada fitnah sepeninggalanku yang lebih besar bahayanya bagi laki-laki selain fitnah wanita. Dan sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa bani Israil adalah disebabkan oleh wanita.” (Hadits shahih Riwayat Muslim)
“Hati-hatilah terhadap wanita, karena fitnah pertama kali yang menimpa bani israil disebabkan oleh wanita.” (Hadits shahih Riwayat Muslim)
Segala keindahan yang terdapat dalam diri seorang wanita harus dijaga, bahkan hal yang dianggap remeh pun seperti “suara”.
Tanpa pernah disadari, suara wanita pun juga bisa mendatangkan fitnah, meskipun suara itu keluar bukan dimaksudkan secara khusus untuk melagukannya atau untuk menarik perhatian.
Oleh karena itu Allah telah melarang kaum Hawa untuk berlemah lembut dalam berbicara dengan laki-laki agar tidak timbul keinginan orang yang didalam hatinya terdapat penyakit, seperti firman-Nya:
“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara dengan mendayu-dayu sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Al Ahzab: 32)
Saudariku para pembaca Kabarmakkah.com yang dirahmati Allah, ayat ini turun untuk memperingatkan kaum wanita agar lebih berhati-hati dalam mengeluarkan suara.
Allah juga melarang para wanita untuk berkata dengan lemah lembut atau dengan suara manja terhadap laki-laki yang bukan mahramnya, Maka dari itu berbicaralah seperlunya saja dengan lelaki yang bukan mahram. Jika memang ada keperluan yang sangat darurat maka berbicara dibalik tabir itu lebih baik, seperti perintah Allah kepada kaum mukmin tatkala meminta sesuatu dengan wanita yang bukan mahram dari balik tabir, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Apabila kamu meminta sesuatu kepada mereka (isteri-isteri nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Al Ahzab: 53)
Wahai ukhti, jagalah suara kita agar tidak menjadi fitnah yang besar bagi kaum Adam. Semoga Allah mengampuni kita semua wahai saudariku dengan keindahan-keindahan yang mengandung fitnah ini. Janganlah kita berbangga hati dengan keindahan yang kita punyai karena sesungguhnya di balik keindahan tersebut terdapat ujian bagi kita. Wallahu a’lam bisshowab