Islam merupakan agama yang rasional dan sesuai dengan fitrah manusia. Tak heran jika sejumlah orang yang dahulunya memeluk keyakinan tertentu mulai menyukai Islam dan akhirnya mantap mengucapkan kalimat syahadat.
Salah satunya adalah Nur Halimah Odjan (42 tahun) yang merupakan warga Pulau Alor Nusa Tenggara Timur (NTT). Disebutkannya bahwa ajaran Islam sangat lekat dengan sisi kemanusiaan dan mengajarkan kebaikan. Persepsi buruknya tentang Islam yang dahulu pun perlahan-lahan sirna setelah mengetahui Islam secara keseluruhan.
"Saya melihat Islam itu sebagai agama yang indah. Orangnya baik-baik, ramah-tamah, dan santun, tidak seperti yang dibicarakan orang-orang," kata Nur, seperti dilansir dari Republika.
Sejak usia remaja, Nur memang sudah tertarik dengan Islam. Namun ketika bergaul saat dewasa bersama dengan orang-orang muslim, Nur pun memantapkan diri mengucapkan kalimat syahadat pada tahun 1995 yang dipandu oleh dai dari Pulau Alor.
Diungkapkannya bahwa setelah masuk Islam, ia merasakan sebuah kenyamanan dalam beribadah. Karena di agama sebelumnya ia harus berdoa melalui perantara orang yang dianggap suci, sedangkan dalam Islam setiap orang bisa bebas berdoa secara langsung kepada Allah.
"Islam itu bisa langsung kepada Allah, bedanya di situ. Saya merasa lebih nyaman seperti itu," ujarnya.
Meski menjadi mualaf di tahun 1995, Nur benar-benar mendalami ajaran Islam di tahun 2011 setelah mendapat pembinaan dari Forum Muallaf pimpinan Ustadz Abdul Rahman. Ia pun mulai memahami berbagai ajaran Islam seperti shalat maupun mengaji. Bahkan hingga saat ini Nur tetap mengikuti berbagai program seperti halaqah Al Qur’an di forum tersebut.
Memang sebelumnya ia hanya melaksanakan shalat sebatas gerakannya saja. Namun perlahan-lahan ia pun mulai bisa membaca Al Qur’an.
"Tapi Alhamdulillah, sekarang sudah belajar dan sudah bisa membaca Alquran, walaupun belum betul-betul bagus bacaannya. Tapi terus belajar," ujarnya.
Nur pun berharap agar warga muslim terutama ibu-ibunya mau mengikuti kajian agama dan mempelajari ayat suci Al Qur’an.
"Karena di sini, ibu-ibu kurang atau belum begitu kasih perhatian kepada bahasa Arab, belum bisa membaca Alquran dengan baik," pungkasnya.
Baca Juga:
Ilustrasi |
"Saya melihat Islam itu sebagai agama yang indah. Orangnya baik-baik, ramah-tamah, dan santun, tidak seperti yang dibicarakan orang-orang," kata Nur, seperti dilansir dari Republika.
Sejak usia remaja, Nur memang sudah tertarik dengan Islam. Namun ketika bergaul saat dewasa bersama dengan orang-orang muslim, Nur pun memantapkan diri mengucapkan kalimat syahadat pada tahun 1995 yang dipandu oleh dai dari Pulau Alor.
Diungkapkannya bahwa setelah masuk Islam, ia merasakan sebuah kenyamanan dalam beribadah. Karena di agama sebelumnya ia harus berdoa melalui perantara orang yang dianggap suci, sedangkan dalam Islam setiap orang bisa bebas berdoa secara langsung kepada Allah.
"Islam itu bisa langsung kepada Allah, bedanya di situ. Saya merasa lebih nyaman seperti itu," ujarnya.
Meski menjadi mualaf di tahun 1995, Nur benar-benar mendalami ajaran Islam di tahun 2011 setelah mendapat pembinaan dari Forum Muallaf pimpinan Ustadz Abdul Rahman. Ia pun mulai memahami berbagai ajaran Islam seperti shalat maupun mengaji. Bahkan hingga saat ini Nur tetap mengikuti berbagai program seperti halaqah Al Qur’an di forum tersebut.
Memang sebelumnya ia hanya melaksanakan shalat sebatas gerakannya saja. Namun perlahan-lahan ia pun mulai bisa membaca Al Qur’an.
"Tapi Alhamdulillah, sekarang sudah belajar dan sudah bisa membaca Alquran, walaupun belum betul-betul bagus bacaannya. Tapi terus belajar," ujarnya.
Nur pun berharap agar warga muslim terutama ibu-ibunya mau mengikuti kajian agama dan mempelajari ayat suci Al Qur’an.
"Karena di sini, ibu-ibu kurang atau belum begitu kasih perhatian kepada bahasa Arab, belum bisa membaca Alquran dengan baik," pungkasnya.
Baca Juga:
- Baru Menjadi Seorang Mualaf, Wanita Cantik Ini Harus Alami Cobaan Yang Sangat Berat
- Kagum Dengan Umat Islam Yang Tetap Jalankan Shalat Meski Sibuk, Wanita Kristen Ini Pun Masuk Islam
- Rasakan Ketenangan Saat Mendengar Bacaan Al Qur’an, Pria Ini Putuskan Untuk Menjadi Mualaf