Meski tunanetra dan usia yang menginjak kepala enam, sosok kakek ini patut ditiru karena senantiasa gigih dalam mencari rezeki yang halal untuk keluarga. Kakek yang diketahui bernama Widodo tersebut menjadi viral setelah akun @suisbapedulisolo mengunggahnya di media sosial Instagram pada hari Jumat (10/2/2017).
Kakek yang tinggal saat ini bersama istri dan satu anaknya ini sudah mengalami kebutaan sejak usia 7,5 tahun. Namun kebutaan yang dialaminya datang secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. Meski demikian ia tetap tidak menjadikan kekurangannya tersebut sebagai alat untuk meminta belas kasihan orang lain dan lebih memilih untuk mencari penghidupan lewat berjualan.
Usaha yang digeluti kakek warga Semlidangan RT 03/11 Pasar Kliwon ini sehari-harinya adalah menjual sapu dan kemoceng di sekitaran Fakultas Kedokteran UNS.
"Terkadang dititipan di toko-toko namun dibohongi," tulis akun instagram @suisbapedulisolo
Tak hanya berdagang, Kakek Widodo juga menerima jasa pijat jika memang ada orang yang membutuhkan jasanya.
Kemoceng yang dijualnya merupakan hasil buatan tangan sang istri di rumah dan untuk menuju tempatnya berjualan, kakek Widodo diantarkan oleh anaknya dari pukul 8 pagi hingga 1 siang.
Adapun kemoceng yang dijualnya rata-rata laku 5 hingga 10 buah, namun terkadang tidak laku sama sekali.
Netizen yang melihat unggahan @suisbapedulisolo itu pun memberikan tanggapan mulai dari yang mendoakan hingga yang pernah bertemu dengan sosok kakek Widodo.
Salah satunya adalah akun @effyirmawati yang menulis, “Kemarin saya ketemu bapak ini di kampus, sekilas lewat aku lihat aku kira jualan makanan, besok kalo ketemu dibeli @suisbapeduli solo.”
Sementara akun @alvianwardhana berkomentar bahwa sang anak yang mengantar kakek Widodo suka minta uang sebagai ongkos antar. Dan diketahui bahwa anaknya tersebut adalah anak tiri.
Simak juga videonya
Lihat Juga:
Kakek yang tinggal saat ini bersama istri dan satu anaknya ini sudah mengalami kebutaan sejak usia 7,5 tahun. Namun kebutaan yang dialaminya datang secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. Meski demikian ia tetap tidak menjadikan kekurangannya tersebut sebagai alat untuk meminta belas kasihan orang lain dan lebih memilih untuk mencari penghidupan lewat berjualan.
Usaha yang digeluti kakek warga Semlidangan RT 03/11 Pasar Kliwon ini sehari-harinya adalah menjual sapu dan kemoceng di sekitaran Fakultas Kedokteran UNS.
"Terkadang dititipan di toko-toko namun dibohongi," tulis akun instagram @suisbapedulisolo
Tak hanya berdagang, Kakek Widodo juga menerima jasa pijat jika memang ada orang yang membutuhkan jasanya.
Kemoceng yang dijualnya merupakan hasil buatan tangan sang istri di rumah dan untuk menuju tempatnya berjualan, kakek Widodo diantarkan oleh anaknya dari pukul 8 pagi hingga 1 siang.
Adapun kemoceng yang dijualnya rata-rata laku 5 hingga 10 buah, namun terkadang tidak laku sama sekali.
Netizen yang melihat unggahan @suisbapedulisolo itu pun memberikan tanggapan mulai dari yang mendoakan hingga yang pernah bertemu dengan sosok kakek Widodo.
Salah satunya adalah akun @effyirmawati yang menulis, “Kemarin saya ketemu bapak ini di kampus, sekilas lewat aku lihat aku kira jualan makanan, besok kalo ketemu dibeli @suisbapeduli solo.”
Sementara akun @alvianwardhana berkomentar bahwa sang anak yang mengantar kakek Widodo suka minta uang sebagai ongkos antar. Dan diketahui bahwa anaknya tersebut adalah anak tiri.
Simak juga videonya
Lihat Juga:
- Kisah Mengharukan Kakek Penjual Daun Kangkung Dan Pepaya
- Demi Menafkahi Keluarga, Tunanetra Ini Merantau Jualan Sapu & Tidur Di Masjid
- Demi Pengobatan Suaminya Yang Stroke, Ibu Dan Anak Ini Ikhlas Jualan Di Malam Hari