Kekuatan media sosial baru-baru ini menunjukkan bisa mengalahkan media mainstream atau media arus utama.
Hal ini terbukti dengan viralnya video Iwan Bopeng sehingga menjadi trending di Google News, Youtube maupun di Facebook.
Hasil penelusuran membuktikan, Dari ratusan media mainstream hanya ada dua media yang memberitakan tentang Iwan Bopeng.
Namun sebelum dua media tersebut meliputnya, Video Iwan Bopeng telah menjadi viral dan menajadi trend, bahkan kata kunci 'Iwan Bopeng' menjadi kata yang paling dicari di Google pada minggu-minggu ini.
Seperti kita ketahui sebelumnya, Iwan Bopeng yang bernama asli Fredy Tuhenay pada hari pencoblosan di pilkada DKI Jakarta telah menistakan agama dengan mengatakan Allah fleksibel, Babi yang haram bisa menjadi halal.
Bukan hanya menistakan agama, Iwan Bopeng juga berani melecehkan kehormatan institusi TNI dengan mengancam memotong leher TNI ketika panitia di salah satu TPS melarang salah satu temannya untuk mencoblos.
Panitia TPS tersebut melarang bukan tanpa alasan, Karena peraturan dalam mencoblos salah satu paslon adalah dengan menyerahkan bukti asli tanda pemilih dari KPU ke panitia, Bukan hanya memperlihatkan yang fotokopian.
Hingga saat ini, netizen yang kesal dengan ucapan dan arogansi Iwan Bopeng masih membully dan mencari tahu dimana tempat persembunyian Iwan Bopeng.
Diduga, Iwan Bopeng bersembunyi di salah satu posko pendukung calon di kawasan Jakarta Timur.
Para TNI yang tersinggung dengan ucapan Iwan Bopeng pun masih mencari-cari keberadaan Iwan Bopeng tersebut.
Bahkan, mereka juga mengupload video ke laman Youtube untuk membalas ucapan Iwan Bopeng yang dinilai mangandung isu SARA tersebut.
Terkait kasus Iwan Bopeng ini, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan akan menyelidiki perkara ini.
“Nanti akan kami selidiki ya, apakah kasus Iwan Bopeng itu unsur pidana atau tidak, yang penting nanti anggota akan melakukan itu, akan melakukan penyelidikan,” kata Argo saat dikonfirmasi, Sabtu 18 Februari 2017.
Sementara itu, Sekertaris Jenderal Pemuda Panca Marga (PPM), Saharuddin Arsyad, menyesalkan sikap arogansi dan ucapan salah satu tim sukses Ahok tersebut. Menurutnya, sikap arogansi Iwan Bopeng itu tidak beda dengan yang didukungnya.
"Mulut pendukung dan yang didukung sama sombongnya. Seorang timses bicara agama, dan bicara potong tentara segala, itu sangat tidak pantas," kata Saharuddin Arsyad, Sabtu, 18 Februari 2017.
Menurutnya, arogansi Iwan Bopeng itu telah merusak suasana pemilihan kepala daerah yang seharusnya berjalan dengan adil, lancar dan aman. Bahkan, kata Saharuddin, pernyataan Iwan Kadal itu dapat memancing perseteruan yang berujung pada memecah persatuan dan kesatuan. Sebab, pernyataan Iwan Bopeng yang berani memotong tentara dapat memancing emosi keluarga besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berdampak sangat fatal.
Baca Juga:
"Maka kami atas nama organisasi putra-putri veteran TNI meminta agar aparat penegak hukum memproses Iwan Bopeng. Karena ini sudah perbuatan yang tidak baik dalam kancah pilkada yang dapat menjadi pemecah persatuan dan kesatuan bangsa dan saya berharap timses mempertanggung jawabkan ulah anak buahnya itu atau kami Pemuda Panca Marga yang akan kasih dia pelajaran," katanya.
Iwan Bopeng (lingkaran kuning) |
Hal ini terbukti dengan viralnya video Iwan Bopeng sehingga menjadi trending di Google News, Youtube maupun di Facebook.
Hasil penelusuran membuktikan, Dari ratusan media mainstream hanya ada dua media yang memberitakan tentang Iwan Bopeng.
Namun sebelum dua media tersebut meliputnya, Video Iwan Bopeng telah menjadi viral dan menajadi trend, bahkan kata kunci 'Iwan Bopeng' menjadi kata yang paling dicari di Google pada minggu-minggu ini.
Trending Iwan Bopeng |
Seperti kita ketahui sebelumnya, Iwan Bopeng yang bernama asli Fredy Tuhenay pada hari pencoblosan di pilkada DKI Jakarta telah menistakan agama dengan mengatakan Allah fleksibel, Babi yang haram bisa menjadi halal.
Bukan hanya menistakan agama, Iwan Bopeng juga berani melecehkan kehormatan institusi TNI dengan mengancam memotong leher TNI ketika panitia di salah satu TPS melarang salah satu temannya untuk mencoblos.
Panitia TPS tersebut melarang bukan tanpa alasan, Karena peraturan dalam mencoblos salah satu paslon adalah dengan menyerahkan bukti asli tanda pemilih dari KPU ke panitia, Bukan hanya memperlihatkan yang fotokopian.
Hingga saat ini, netizen yang kesal dengan ucapan dan arogansi Iwan Bopeng masih membully dan mencari tahu dimana tempat persembunyian Iwan Bopeng.
Diduga, Iwan Bopeng bersembunyi di salah satu posko pendukung calon di kawasan Jakarta Timur.
Para TNI yang tersinggung dengan ucapan Iwan Bopeng pun masih mencari-cari keberadaan Iwan Bopeng tersebut.
Bahkan, mereka juga mengupload video ke laman Youtube untuk membalas ucapan Iwan Bopeng yang dinilai mangandung isu SARA tersebut.
Terkait kasus Iwan Bopeng ini, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan akan menyelidiki perkara ini.
“Nanti akan kami selidiki ya, apakah kasus Iwan Bopeng itu unsur pidana atau tidak, yang penting nanti anggota akan melakukan itu, akan melakukan penyelidikan,” kata Argo saat dikonfirmasi, Sabtu 18 Februari 2017.
Sementara itu, Sekertaris Jenderal Pemuda Panca Marga (PPM), Saharuddin Arsyad, menyesalkan sikap arogansi dan ucapan salah satu tim sukses Ahok tersebut. Menurutnya, sikap arogansi Iwan Bopeng itu tidak beda dengan yang didukungnya.
"Mulut pendukung dan yang didukung sama sombongnya. Seorang timses bicara agama, dan bicara potong tentara segala, itu sangat tidak pantas," kata Saharuddin Arsyad, Sabtu, 18 Februari 2017.
Menurutnya, arogansi Iwan Bopeng itu telah merusak suasana pemilihan kepala daerah yang seharusnya berjalan dengan adil, lancar dan aman. Bahkan, kata Saharuddin, pernyataan Iwan Kadal itu dapat memancing perseteruan yang berujung pada memecah persatuan dan kesatuan. Sebab, pernyataan Iwan Bopeng yang berani memotong tentara dapat memancing emosi keluarga besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berdampak sangat fatal.
Baca Juga:
- Bilang Allah Halalkan Babi Dan Ancam Gorok Leher TNI, Iwan Bopeng Dibully Netizen
- Ketakutan Melihat Banyaknya TNI Yang Memburunya, Iwan Bopeng Akhirnya Minta Maaf
- Video Pendukung Ahok Dijotosin Warga Karena Berbuat Onar Di TPS
"Maka kami atas nama organisasi putra-putri veteran TNI meminta agar aparat penegak hukum memproses Iwan Bopeng. Karena ini sudah perbuatan yang tidak baik dalam kancah pilkada yang dapat menjadi pemecah persatuan dan kesatuan bangsa dan saya berharap timses mempertanggung jawabkan ulah anak buahnya itu atau kami Pemuda Panca Marga yang akan kasih dia pelajaran," katanya.