Ketika mengalami suatu hambatan, terkadang sebagian besar orang akan mudah untuk menyerah dan berputus asa. Padahal ada orang-orang yang jauh lebih sulit hambatannya, namun tetap bersemangat dan pantang berputus asa.
Salah satunya adalah seorang penjual bubur ayam di Bilangan Cipinang Melayu Jakarta Timur bernama Mursyid. Sekilas tidak ada yang berbeda dari fisiknya, selain usia yang sudah menua. Namun ternyata tujuh tahun yang lalu ia mengalami penyakit glukoma sehingga menyerang kedua syaraf matanya.
"Bilangnya dulu ke dokter kagak ada penyakit. Kan diperiksa matanya terus dironsen. Kaga bisa dioperasi matanya," ujar Mursyid seperti dilansir dari Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (10/2/2017).
Diungkapkannya bahwa karena penyakit tersebut, ia hanya bisa melihat ke kanan dan ke kiri. Sementara pandangannya akan hilang ketika melihat ke depan. Meski dengan kondisi yang demikian, Pak Mursyid tetap gigih dalam mencari penghidupan.
"Kalau pendapatan ya bisa Rp 500-Rp 600 ribu itu kalau abis. Kadang-kadang kan kalau jualan dapet Rp 80 ribu. Kadang-kadang dapet Rp 200 ribu enggak tentu kan," ujar dia.
Selain menjadi penjual bubur, ternyata pria berusia 59 tahun tersebut juga membuka usaha pijat.
"Saya bawa gerobak kan ditarik. Kalau didorong enggak kelihatan. Tahu-tahu saya diserempet mobil," ujar dia.
Semua usahanya pun dilakukan demi bisa menyenangkan anak dan cucu-cucunya meski dengan keterbatasan fisik yang ada.
Simak videonya
Lihat Juga:
Salah satunya adalah seorang penjual bubur ayam di Bilangan Cipinang Melayu Jakarta Timur bernama Mursyid. Sekilas tidak ada yang berbeda dari fisiknya, selain usia yang sudah menua. Namun ternyata tujuh tahun yang lalu ia mengalami penyakit glukoma sehingga menyerang kedua syaraf matanya.
"Bilangnya dulu ke dokter kagak ada penyakit. Kan diperiksa matanya terus dironsen. Kaga bisa dioperasi matanya," ujar Mursyid seperti dilansir dari Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (10/2/2017).
Diungkapkannya bahwa karena penyakit tersebut, ia hanya bisa melihat ke kanan dan ke kiri. Sementara pandangannya akan hilang ketika melihat ke depan. Meski dengan kondisi yang demikian, Pak Mursyid tetap gigih dalam mencari penghidupan.
"Kalau pendapatan ya bisa Rp 500-Rp 600 ribu itu kalau abis. Kadang-kadang kan kalau jualan dapet Rp 80 ribu. Kadang-kadang dapet Rp 200 ribu enggak tentu kan," ujar dia.
Selain menjadi penjual bubur, ternyata pria berusia 59 tahun tersebut juga membuka usaha pijat.
"Saya bawa gerobak kan ditarik. Kalau didorong enggak kelihatan. Tahu-tahu saya diserempet mobil," ujar dia.
Semua usahanya pun dilakukan demi bisa menyenangkan anak dan cucu-cucunya meski dengan keterbatasan fisik yang ada.
Simak videonya
Lihat Juga:
- Meski Mengalami Kebutaan Sejak Kecil, Ibu Ini Tetap Gigih Berjualan Kerupuk
- Tak Ingin Mengemis, Kakek Buta Ini Pilih Jualan Majalah Di Sepanjang Jalan Sendirian
- Pria Buta Yang Sendirian Gendong Anaknya Di Dalam Kereta Ini Membuat Netizen Terharu