Sesungguhnya jika seorang yang beriman hendak meninggal dunia dan memasuki kehidupan di alam kubur, ia akan didatangi oleh segerombol malaikat dari langit.
Wajah para malaikat ini putih bercahaya bak matahari. Mereka membawa kain kafan yang sangat lembut dan wewangian khas Surga. Selanjutnya mereka akan duduk sejauh mata memandang dari orang mukmin tersebut. Pada saat itulah malaikat maut alaihissalam menghampirinya dan duduk di dekat kepalanya.
Setibanya malaikat maut, ia segera berkata, "Wahai jiwa yang baik, bergegas keluarlah dari ragamu menuju kepada ampunan dan keridhoan Allah."
Dengan segera ruh orang mukmin itu keluar begitu mudah dari raganya, ruh itu keluar bagai air yang mengalir dari mulut guci. Begitu ruhnya telah keluar, segera malaikat maut menyambutnya. Dan jika ruhnya telah berada di tangan malaikat maut, para malaikat yang telah terlebih dahulu duduk sejauh mata memandang tidak membiarkannya sekejap pun berada di tangan malaikat maut.
Para malaikat yang lain segera mengambil ruh orang mukmin itu dan membungkusnya dengan kain kafan dan wewangian yang telah mereka bawa dari Surga. Dari wewangian ini akan tercium semerbak bau harum, bagaikan bau minyak misik yang paling harum yang belum pernah ada di dunia.
Selanjutnya para malaikat akan membawa ruhnya itu naik ke langit. Tidaklah para malaikat itu melintasi segerombolan malaikat lainnya, melainkan mereka akan bertanya, "Ruh siapakah ini yang begitu harum?"
Malaikat pembawa ruh itupun menjawab, "Ini adalah arwah Fulan bin Fulan (disebut dengan namanya yang terbaik yang dahulu semasa hidup di dunia ia pernah dipanggil dengannya)." (HR. Imam Ahmad, dan Ibnu Majah)
Wajah para malaikat ini putih bercahaya bak matahari. Mereka membawa kain kafan yang sangat lembut dan wewangian khas Surga. Selanjutnya mereka akan duduk sejauh mata memandang dari orang mukmin tersebut. Pada saat itulah malaikat maut alaihissalam menghampirinya dan duduk di dekat kepalanya.
Setibanya malaikat maut, ia segera berkata, "Wahai jiwa yang baik, bergegas keluarlah dari ragamu menuju kepada ampunan dan keridhoan Allah."
Dengan segera ruh orang mukmin itu keluar begitu mudah dari raganya, ruh itu keluar bagai air yang mengalir dari mulut guci. Begitu ruhnya telah keluar, segera malaikat maut menyambutnya. Dan jika ruhnya telah berada di tangan malaikat maut, para malaikat yang telah terlebih dahulu duduk sejauh mata memandang tidak membiarkannya sekejap pun berada di tangan malaikat maut.
Para malaikat yang lain segera mengambil ruh orang mukmin itu dan membungkusnya dengan kain kafan dan wewangian yang telah mereka bawa dari Surga. Dari wewangian ini akan tercium semerbak bau harum, bagaikan bau minyak misik yang paling harum yang belum pernah ada di dunia.
Selanjutnya para malaikat akan membawa ruhnya itu naik ke langit. Tidaklah para malaikat itu melintasi segerombolan malaikat lainnya, melainkan mereka akan bertanya, "Ruh siapakah ini yang begitu harum?"
Baca Juga: Bagaimana Keadaan Ruh Manusia Setelah Meninggal Dunia?
Malaikat pembawa ruh itupun menjawab, "Ini adalah arwah Fulan bin Fulan (disebut dengan namanya yang terbaik yang dahulu semasa hidup di dunia ia pernah dipanggil dengannya)." (HR. Imam Ahmad, dan Ibnu Majah)