Bagi umat muslim di Indonesia, bisa belajar agama dengan leluasa dan tanpa ketakutan merupakan sebuah hal yang patut disyukuri. Ini karena di beberapa negara, pemerintahnya melarang warga untuk mempelajari atau mengajarkan agama Allah tersebut. Bahkan tidak sedikit yang bersikap keras dengan menghilangkan nyawa seorang muslim.
Salah satunya adalah negara Rusia yang dahulunya merupakan bagian dari Uni Soviet. Seorang muslim Rusia berusia 95 tahun menceritakan bagaimana ia bisa mengenal Islam secara diam-diam dari seorang ulama dikarenakan kuatnya hegemoni komunis saat itu.
ketika mengenal Islam, dirinya menginjak usia 25 tahun dan penganut agama Islam yang ketahuan akan ditindas seakan agama samawi tersebut tidak boleh tumbuh di Rusia.
“Kami (*Muslim—red) membangun rumah besar dengan ruang terbuka di tengah-tengahnya. Di sisi-sisi lorong rumah, kami akan membangun ruang kedap suara. Ada sebuah pintu rahasia, yang mengarah dari aula menuju ruang ini. Di tempat ini, kami menempatkan botol-botol minuman keras, menempatkan potret Lenin dan tokoh komunis lainnya, layar televisi juga memasang poster-poster p0rn0gr4fi dekat dengan dinding di mana pintu rahasia itu terletak.”
Disebutkan bahwa ketika polisi Rusia datang dan menggeledah rumah, maka mereka tidak mendapati apapun, melainkan jajaran botol minuman keras dan berbagai hiasan yang dianggap mendukung ideologi pemerintah. Para polisi tersebut seperti puas karena tertipu oleh yang mereka amati. Padahal jarak beberapa meter terdapat anak-anak muda yang tengah membaca Al Qur’an.
“Kami akan mengunci diri dalam ruangan itu selama enam bulan pada satu waktu, mengajar anak-anak bagaimana membaca Qur’an. Bahkan Sahih Bukhari juga diajarkan di sana. Melampaui batas-batas ruang mereka. Angin kelam komunisme bertiup, berlangsung tanpa henti. Tetapi dibalik itu semua, wahyu Allāh dan NabiNya sedang dibacakan dan dihafal.”
Begitulah kondisi umat muslim di Rusia yang harus menghadapi berbagai hadangan untuk menyebarkan Al Qur’an meski harus dengan diam-diam. Semoga menjadi penyemangat bagi umat muslim Indonesia untuk tetap berdedikasi dalam pengajaran Islam meski dalam situasi sesulit apapun.
Baca Juga:
Salah satunya adalah negara Rusia yang dahulunya merupakan bagian dari Uni Soviet. Seorang muslim Rusia berusia 95 tahun menceritakan bagaimana ia bisa mengenal Islam secara diam-diam dari seorang ulama dikarenakan kuatnya hegemoni komunis saat itu.
ketika mengenal Islam, dirinya menginjak usia 25 tahun dan penganut agama Islam yang ketahuan akan ditindas seakan agama samawi tersebut tidak boleh tumbuh di Rusia.
“Kami (*Muslim—red) membangun rumah besar dengan ruang terbuka di tengah-tengahnya. Di sisi-sisi lorong rumah, kami akan membangun ruang kedap suara. Ada sebuah pintu rahasia, yang mengarah dari aula menuju ruang ini. Di tempat ini, kami menempatkan botol-botol minuman keras, menempatkan potret Lenin dan tokoh komunis lainnya, layar televisi juga memasang poster-poster p0rn0gr4fi dekat dengan dinding di mana pintu rahasia itu terletak.”
Disebutkan bahwa ketika polisi Rusia datang dan menggeledah rumah, maka mereka tidak mendapati apapun, melainkan jajaran botol minuman keras dan berbagai hiasan yang dianggap mendukung ideologi pemerintah. Para polisi tersebut seperti puas karena tertipu oleh yang mereka amati. Padahal jarak beberapa meter terdapat anak-anak muda yang tengah membaca Al Qur’an.
“Kami akan mengunci diri dalam ruangan itu selama enam bulan pada satu waktu, mengajar anak-anak bagaimana membaca Qur’an. Bahkan Sahih Bukhari juga diajarkan di sana. Melampaui batas-batas ruang mereka. Angin kelam komunisme bertiup, berlangsung tanpa henti. Tetapi dibalik itu semua, wahyu Allāh dan NabiNya sedang dibacakan dan dihafal.”
Begitulah kondisi umat muslim di Rusia yang harus menghadapi berbagai hadangan untuk menyebarkan Al Qur’an meski harus dengan diam-diam. Semoga menjadi penyemangat bagi umat muslim Indonesia untuk tetap berdedikasi dalam pengajaran Islam meski dalam situasi sesulit apapun.
Baca Juga:
- Tanda-Tanda Kebangkitan Islam Di Eropa Semakin Jelas Terlihat
- Lihat Tanda-Tanda Ini, Ulama Palestina Berharap Umat Islam Indonesia Adalah Yang Dimaksud Rasulullah
- Ini Yang Membuat Muslim China Tetap Gelorakan Semangat Ramadhan Meski Ada Di Negara Komunis