Salah satu sifat manusia yang sering mudah diluapkan adalah kemarahan atau emosi. Padahal ketika marah, kita akan menjadi lupa diri dan setan pun akan berusaha merusak akal sehat manusia. Tak heran jika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkali-kali mengingatkan umatnya agar tidak mudah marah.
Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk meredam emosi atau rasa marah.
1. Membaca Taawudz
Kalimat yang sangat pendek dan sederhana ini sesungguhnya bisa menghilangkan rasa marah yang ditunggangi oleh setan, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah dari Sulaiman bin Shurad.
Dari Sulaiman bin Shurad beliau berkata, “(Ketika) aku sedang duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ada dua orang laki-laki yang sedang (bertengkar dan) saling mencela, salah seorang dari keduanya telah memerah wajahnya dan mengembang urat lehernya. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimat yang seandainya dia mengucapkannya maka niscaya akan hilang kemarahan yang dirasakannya. Seandainya dia mengatakan, “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk”, maka akan hilang kemarahan yang dirasakannya.” (HR al-Bukhari (no. 5764) dan Muslim (no. 2610).
2. Diam
Ketika marah, maka mulut seakan ingin mengatakan sesuatu yang kasar ataupun luapan rasa dalam hati. Jika ingin meredam emosi tersebut, janganlah berkata-kata yang justru memicu permasalahan semakin rumit.
Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian marah maka hendaknya dia diam.” (HR Ahmad (1/239) dan al-Bukhari dalam “al-Adabul mufrad” (no. 245), dinyatakan shahih dengan penguatnya oleh Syaikh al-Albani dalam “ash-Shahiihah” (no. 1375).
3. Duduk Atau Berbaring
Ketika marah, maka sikap tubuh pun ingin menyerang dengan salah satu tandanya adalah berdiri. Agar emosi dapat diredam, Rasulullah menganjurkan umatnya untuk duduk ataupun berbaring.
Dari Abu Dzar al-Gifari bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian marah dalam keadaan berdiri maka hendaknya dia duduk, kalau kemarahannya belum hilang maka hendaknya dia berbaring.” (HR Abu Dawud (no. 4782), Ahmad (5/152) dan Ibnu Hibban (no. 5688), dinyatakan shahih oleh imam Ibnu Hibban dan syaikh al-Albani).
Bukan perkara yang mudah memang untuk meredam emosi atau kemarahan. Terlebih jika orang yang dimaksud telah berbuat berlebihan sehingga merasa pantas untuk dimarahi. Namun yakinlah bahwa Allah menjanjikan balasan yang lebih baik bagi mereka yang mau menahan emosinya.
Hadits dari Mu’adz bin Anas, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang dapat menahan marahnya padahal ia mampu untuk meluapkannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari kiamat sehingga orang itu memilih bidadari cantik sesuka hatinya.” (HR. Abu Daud no. 4777 dan Ibnu Majah no. 4186. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Baca Juga:
Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk meredam emosi atau rasa marah.
1. Membaca Taawudz
Kalimat yang sangat pendek dan sederhana ini sesungguhnya bisa menghilangkan rasa marah yang ditunggangi oleh setan, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah dari Sulaiman bin Shurad.
Dari Sulaiman bin Shurad beliau berkata, “(Ketika) aku sedang duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ada dua orang laki-laki yang sedang (bertengkar dan) saling mencela, salah seorang dari keduanya telah memerah wajahnya dan mengembang urat lehernya. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimat yang seandainya dia mengucapkannya maka niscaya akan hilang kemarahan yang dirasakannya. Seandainya dia mengatakan, “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk”, maka akan hilang kemarahan yang dirasakannya.” (HR al-Bukhari (no. 5764) dan Muslim (no. 2610).
2. Diam
Ketika marah, maka mulut seakan ingin mengatakan sesuatu yang kasar ataupun luapan rasa dalam hati. Jika ingin meredam emosi tersebut, janganlah berkata-kata yang justru memicu permasalahan semakin rumit.
Dari ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian marah maka hendaknya dia diam.” (HR Ahmad (1/239) dan al-Bukhari dalam “al-Adabul mufrad” (no. 245), dinyatakan shahih dengan penguatnya oleh Syaikh al-Albani dalam “ash-Shahiihah” (no. 1375).
3. Duduk Atau Berbaring
Ketika marah, maka sikap tubuh pun ingin menyerang dengan salah satu tandanya adalah berdiri. Agar emosi dapat diredam, Rasulullah menganjurkan umatnya untuk duduk ataupun berbaring.
Dari Abu Dzar al-Gifari bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian marah dalam keadaan berdiri maka hendaknya dia duduk, kalau kemarahannya belum hilang maka hendaknya dia berbaring.” (HR Abu Dawud (no. 4782), Ahmad (5/152) dan Ibnu Hibban (no. 5688), dinyatakan shahih oleh imam Ibnu Hibban dan syaikh al-Albani).
Bukan perkara yang mudah memang untuk meredam emosi atau kemarahan. Terlebih jika orang yang dimaksud telah berbuat berlebihan sehingga merasa pantas untuk dimarahi. Namun yakinlah bahwa Allah menjanjikan balasan yang lebih baik bagi mereka yang mau menahan emosinya.
Hadits dari Mu’adz bin Anas, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang dapat menahan marahnya padahal ia mampu untuk meluapkannya, maka Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari kiamat sehingga orang itu memilih bidadari cantik sesuka hatinya.” (HR. Abu Daud no. 4777 dan Ibnu Majah no. 4186. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Baca Juga:
- Beginilah Marahnya Nabi
- Jika Suami Marah, Ini 4 Hal Yang Harus Dilakukan Istri
- Bunda, Jangan Suka Bentak Anakmu Kalau Tidak Ingin Anakmu Jadi Cacat Mental