Sebanyak 17 jamaah umroh yang dilaporkan terlantar di Bandara Jeddah Arab Saudi Senin (30/1) kemarin, Namun beruntung mereka akhirnya bisa kembali ke Tanah Air dengan bantuan dari puhak Kantor Urusan Haji Indonesia KJRI Jeddah.
Staf Teknis 1 KUHI KJRI Ahmad Dumyathi Basori mengatakan bahwa keputusan memberangkatkan jemaah umrah dengan mobil coaster KUHI diambil setelah komunikasi SPJU dengan pihak muassasah Al-Fauzan yang bertindak sebagai provider visa di Makkah tidak membalas respon dengan cepat, meski sudah dihubungi sejak pagi.
"Padahal ke-17 orang jemaah seharusnya melakukan check-in pukul 20.00 di counter Citilink bandara internasional King Abdul Aziz Jeddah," kata Ahmad Dumyathi seperti dilansir kemenag.go.id hari ini.
Dumyathi mengatakan, Hingga saat ini, Pihak perwakilan travel yang memberangkatkan yaitu PT. KM di Saudi Arabia tidak berhasil dihubungi. Menurutnya, Jika ada kasus seperti ini, para mukimin asal Indonesia yang bekerja sebagai mutawif (guide umroh) selalu "kabur" dan tidak ada yang bisa dimintai keterangan dan pertanggungjawaban.
Harapan akhirnya tertuju kepada mitra PT. KM, yakni Al-Fauzan, yang juga susah untuk dihubungi, meski sudah berkali-kali dicoba namun gagal. Karena waktu terus berjalan, lanjut Dumyathi, KUHI KJRI akhirnya menggunakan kendaraan haji untuk membantu penanganan 17 jamaah umrah yang semestinya domain business to business.
"Alhamdulillah mereka akhirnya bisa diberangkatkan ke terminal haji didampingi oleh Pak Ali dan Pak Yusuf," tambahnya.
Terkait kejadian ini, Dumyathi meminta agar ada pendamping jamaah dalam setiap keberangkatan mereka dari Jakarta, berapapun jumlahnya. Selain itu, pihak travel juga harus menunjuk perwakilan resmi di Saudi dan itu dilaporkan kepada KUHI-KJRI.
"Jika hal ini dilakukan ke depan, kasus-kasus serupa dapat dihindari di masa mendatang," pungkas Dumyathi.
Staf Teknis 1 KUHI KJRI Ahmad Dumyathi Basori mengatakan bahwa keputusan memberangkatkan jemaah umrah dengan mobil coaster KUHI diambil setelah komunikasi SPJU dengan pihak muassasah Al-Fauzan yang bertindak sebagai provider visa di Makkah tidak membalas respon dengan cepat, meski sudah dihubungi sejak pagi.
"Padahal ke-17 orang jemaah seharusnya melakukan check-in pukul 20.00 di counter Citilink bandara internasional King Abdul Aziz Jeddah," kata Ahmad Dumyathi seperti dilansir kemenag.go.id hari ini.
Dumyathi mengatakan, Hingga saat ini, Pihak perwakilan travel yang memberangkatkan yaitu PT. KM di Saudi Arabia tidak berhasil dihubungi. Menurutnya, Jika ada kasus seperti ini, para mukimin asal Indonesia yang bekerja sebagai mutawif (guide umroh) selalu "kabur" dan tidak ada yang bisa dimintai keterangan dan pertanggungjawaban.
Harapan akhirnya tertuju kepada mitra PT. KM, yakni Al-Fauzan, yang juga susah untuk dihubungi, meski sudah berkali-kali dicoba namun gagal. Karena waktu terus berjalan, lanjut Dumyathi, KUHI KJRI akhirnya menggunakan kendaraan haji untuk membantu penanganan 17 jamaah umrah yang semestinya domain business to business.
"Alhamdulillah mereka akhirnya bisa diberangkatkan ke terminal haji didampingi oleh Pak Ali dan Pak Yusuf," tambahnya.
Terkait kejadian ini, Dumyathi meminta agar ada pendamping jamaah dalam setiap keberangkatan mereka dari Jakarta, berapapun jumlahnya. Selain itu, pihak travel juga harus menunjuk perwakilan resmi di Saudi dan itu dilaporkan kepada KUHI-KJRI.
"Jika hal ini dilakukan ke depan, kasus-kasus serupa dapat dihindari di masa mendatang," pungkas Dumyathi.