Ada 3 istilah waktu tidur yang ada dalam Islam, yaitu Qailulah, Hailulah dan Ailulah. Sudah semestinya bagi setiap muslim untuk mengetahui arti dari istilah 3 waktu tidur ini.
Lalu apa maksud dari istilah 3 waktu tidur diatas, Yuk kta simak ulasannya.
1. Hailulah
Hailulah ialah tidur setelah sholat Subuh. Tidur di waktu ini sangat dilarang karena dapat menghalangi kita dari rezeki yang Allah turunkan pada pagi har, Kecuali dalam keadaan darurat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu telah selesai shalat Subuh janganlah kamu tidur tanpa mencari rezeki.” (HR. Thabrani)
2. Qailulah
Qailulah secara etimologi artinya tidur pada pertengahan siang. Karena artinya 'tidur siang', sebagian besar orang menyangka qailulah merupakan “tidur siang” dalam arti sebenarnya, yaitu benar-benar tidur. Namun sebenarnya, qailulah tidak harus tidur, istirahat pada siang hari juga sudah termasuk qailulah.
Imam Ash-Shan’ani rahimahullah berkata, yang artinya, “Qailulah adalah istirahat pada pertengahan siang walaupun tidak tidur.”
Maka, qailulah artinya adalah tidur sejenak atau istirahat yang dilaksanakan pada siang hari. Waktunya sekitar 20-30 menit sebelum dhuhur.
Al-Munawi rahimahullah berkata, “Qailulah adalah tidur di pertengahan siang ketika zawal (condongnya matahari ke arah barat) atau mendekati waktu zawal sebelum atau sesudahnya.”
Dalam sebuah riwayat, pada musim dingin Rasulullah tidur setelah sholat dzuhur, sedangkan ketika musim panas Rasulullah tidur sebelum dhuhur.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” (Ar-Ruum :23)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Qailulah-lah (istirahat sianglah) kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang.”
Demikian juga perbuatan para sahabat, “Pernah suatu ketika ada orang-orang Quraisy yang duduk di depan pintu Ibnu Mas’ud. Ketika tengah hari, Ibnu Mas’ud mengatakan, “Bangkitlah kalian (untuk istirahat siang), Yang tertinggal hanyalah bagian untuk setan.” Kemudian tidaklah Umar melewati seorang pun kecuali menyuruhnya bangkit.”
Dalam riwayat yang lain, “Dulunya Umar jika melewati kami pada tengah hari atau mendekati tengah hari mengatakan, “Bangkitlah kalian! Istirahat sianglah! Yang tertinggal menjadi bagian untuk setan.”
Penelitian kesehatan yang dilakukan abad modern ini membuktikan bahwa Qailulah bisa mengobati insomnia, menurunkan stres, meningkatkan daya ingat, meningkatkan produktivitas, dan mencegah serangan jantung.
3. Ailulah
Ailulah ialah tidur yang dilakukan setelah melaksanakan shalat Ashar. Tidur waktu ini sangat dilarang kecuali dalam keadaan mendesak, Tidur Ailulah bisa memicu berbagai penyakit. Di antaranya sesak napas, gelisah, dan murung. Selain itu, tidur setelah ashar juga menyebabkan jam biologis kita terganggu serta memungkinkan terlewatnya waktu shalat maghrib.
Nidaul Fauziah / Ummi Online
Lalu apa maksud dari istilah 3 waktu tidur diatas, Yuk kta simak ulasannya.
1. Hailulah
Hailulah ialah tidur setelah sholat Subuh. Tidur di waktu ini sangat dilarang karena dapat menghalangi kita dari rezeki yang Allah turunkan pada pagi har, Kecuali dalam keadaan darurat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu telah selesai shalat Subuh janganlah kamu tidur tanpa mencari rezeki.” (HR. Thabrani)
2. Qailulah
Qailulah secara etimologi artinya tidur pada pertengahan siang. Karena artinya 'tidur siang', sebagian besar orang menyangka qailulah merupakan “tidur siang” dalam arti sebenarnya, yaitu benar-benar tidur. Namun sebenarnya, qailulah tidak harus tidur, istirahat pada siang hari juga sudah termasuk qailulah.
Imam Ash-Shan’ani rahimahullah berkata, yang artinya, “Qailulah adalah istirahat pada pertengahan siang walaupun tidak tidur.”
Maka, qailulah artinya adalah tidur sejenak atau istirahat yang dilaksanakan pada siang hari. Waktunya sekitar 20-30 menit sebelum dhuhur.
Al-Munawi rahimahullah berkata, “Qailulah adalah tidur di pertengahan siang ketika zawal (condongnya matahari ke arah barat) atau mendekati waktu zawal sebelum atau sesudahnya.”
Dalam sebuah riwayat, pada musim dingin Rasulullah tidur setelah sholat dzuhur, sedangkan ketika musim panas Rasulullah tidur sebelum dhuhur.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” (Ar-Ruum :23)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Qailulah-lah (istirahat sianglah) kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang.”
Demikian juga perbuatan para sahabat, “Pernah suatu ketika ada orang-orang Quraisy yang duduk di depan pintu Ibnu Mas’ud. Ketika tengah hari, Ibnu Mas’ud mengatakan, “Bangkitlah kalian (untuk istirahat siang), Yang tertinggal hanyalah bagian untuk setan.” Kemudian tidaklah Umar melewati seorang pun kecuali menyuruhnya bangkit.”
Dalam riwayat yang lain, “Dulunya Umar jika melewati kami pada tengah hari atau mendekati tengah hari mengatakan, “Bangkitlah kalian! Istirahat sianglah! Yang tertinggal menjadi bagian untuk setan.”
Penelitian kesehatan yang dilakukan abad modern ini membuktikan bahwa Qailulah bisa mengobati insomnia, menurunkan stres, meningkatkan daya ingat, meningkatkan produktivitas, dan mencegah serangan jantung.
3. Ailulah
Ailulah ialah tidur yang dilakukan setelah melaksanakan shalat Ashar. Tidur waktu ini sangat dilarang kecuali dalam keadaan mendesak, Tidur Ailulah bisa memicu berbagai penyakit. Di antaranya sesak napas, gelisah, dan murung. Selain itu, tidur setelah ashar juga menyebabkan jam biologis kita terganggu serta memungkinkan terlewatnya waktu shalat maghrib.
Nidaul Fauziah / Ummi Online