Gara-gara Bergurau Bawa Bom, 2 Jamaah Umroh Asal Jawa Timur Ditahan Polisi Saudi, Dua Jamaah umroh tersebut diketahui berinisial UWD (56) asal Jombang dan TKU (50) asal Magetan Jawa Timur. Saat ini keduanya ditahan pihak kepolisian di Penjara khusus perempuan di daerah Dahban Jeddah, Arab Saudi.
Kejadian ini bermula ketika kedua penumpang kakak-beradik tersebut ditemani anak laki-lakinya LW (30) telah berada di dalam pesawat Royal Brunei yang akan mengangkutnya dari Jeddah pada pukul 18:30 waktu Arab Saudi (WAS).
Karena terlihat capek dan kesulitan, seorang pramugari tiba-tiba menghampiri dan menawarkan bantuan untuk mengangkat barangnya.
"Berat banget Bu. Koper ini apa isinya?" tanya pramugari menggunakan bahasa Melayu.
"Dari Arab Saudi masa bawa bom. Ya, oleh-oleh lah, Bu," jawab UWD yang langsung diamini TKU.
Gara-gara lontaran candaan bom tersebut, sang pramugari segera bergegas ke ruang pilot dan melaporkan ulah kedua penumpang terkait bom tadi.
Sekitar setengah jam kemudian, sang pramugari kembali lagi bersama beberapa petugas keamanan dan penanggung jawab Maskapai Royal Brunei di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA), Jeddah.
Kedua Jemaah umroh tersebut langsung diminta turun dan diamankan oleh petugas keamanan.
Karena tak tega melihat ibu dan bibinya yang sudah tua digiring petugas, LW akhirnya meminta agar bisa ikut bersama mereka.
Pesawat yang smestinya berangkat pada pukul 18:30 setempat pada hari Selasa (10/1/2017) akhirnya ditunda keberangkatannya hingga keesokan harinya.
Seluruh jamaah satu rombongan yang tengah berada di atas pesawat diminta turun dan dilakukan screening ulang dan cek bagasi.
Pesawat akhirnya baru diberangkatkan pada Rabu (11/1/2017) setelah tertunda lebih dari 14 jam.
Setelah menerima informasi ada dua Jemaah WNI yang ditahan, Tim Pelayanan dan Perlindungan (Yanlin) KJRI Jeddah segera menugaskan staf Konsuler untuk menindaklanjuti kasus ini.
"Staf kami tadi telah menemui Wakapolres Bandara Jeddah, Mayor Qois Al Gamidi dan meyakinkan beliau bahwa perkataan kedua ibu-ibu itu sama sekali tidak ada maksud ancaman, tapi lontaran canda semata," terang Dicky Yunus, Pelaksana Fungsi Konsuler-1 KJRI Jeddah.
lW untuk sementara ini ditampung di shelter KJRI, sambil menunggu penyelesaian kasus hukum yang menimpa ibu dan bibinya.
LW (pakai kopyah) saat ditanya pijak KJRI Jeddah |
Kejadian ini bermula ketika kedua penumpang kakak-beradik tersebut ditemani anak laki-lakinya LW (30) telah berada di dalam pesawat Royal Brunei yang akan mengangkutnya dari Jeddah pada pukul 18:30 waktu Arab Saudi (WAS).
Karena terlihat capek dan kesulitan, seorang pramugari tiba-tiba menghampiri dan menawarkan bantuan untuk mengangkat barangnya.
"Berat banget Bu. Koper ini apa isinya?" tanya pramugari menggunakan bahasa Melayu.
"Dari Arab Saudi masa bawa bom. Ya, oleh-oleh lah, Bu," jawab UWD yang langsung diamini TKU.
Gara-gara lontaran candaan bom tersebut, sang pramugari segera bergegas ke ruang pilot dan melaporkan ulah kedua penumpang terkait bom tadi.
Sekitar setengah jam kemudian, sang pramugari kembali lagi bersama beberapa petugas keamanan dan penanggung jawab Maskapai Royal Brunei di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA), Jeddah.
Kedua Jemaah umroh tersebut langsung diminta turun dan diamankan oleh petugas keamanan.
Karena tak tega melihat ibu dan bibinya yang sudah tua digiring petugas, LW akhirnya meminta agar bisa ikut bersama mereka.
Pesawat yang smestinya berangkat pada pukul 18:30 setempat pada hari Selasa (10/1/2017) akhirnya ditunda keberangkatannya hingga keesokan harinya.
Seluruh jamaah satu rombongan yang tengah berada di atas pesawat diminta turun dan dilakukan screening ulang dan cek bagasi.
Pesawat akhirnya baru diberangkatkan pada Rabu (11/1/2017) setelah tertunda lebih dari 14 jam.
Setelah menerima informasi ada dua Jemaah WNI yang ditahan, Tim Pelayanan dan Perlindungan (Yanlin) KJRI Jeddah segera menugaskan staf Konsuler untuk menindaklanjuti kasus ini.
"Staf kami tadi telah menemui Wakapolres Bandara Jeddah, Mayor Qois Al Gamidi dan meyakinkan beliau bahwa perkataan kedua ibu-ibu itu sama sekali tidak ada maksud ancaman, tapi lontaran canda semata," terang Dicky Yunus, Pelaksana Fungsi Konsuler-1 KJRI Jeddah.
lW untuk sementara ini ditampung di shelter KJRI, sambil menunggu penyelesaian kasus hukum yang menimpa ibu dan bibinya.