Keindahan nilai-nilai Islam telah menuntun orang-orang yang sebelumnya tidak beragama memutuskan untuk menjadi mualaf. Hal ini terbukti dengan bersyahadatnya 181 warga Suku Anak Dalam di Jambi. Pelaksanaannya dilakukan di Balai Adat Tanah Pilih Pusako Betuah Kota Baru Jambi dan disaksikan oleh Walikota Jambi Syarif Fasha.
Sementara itu ada 223 warga Suku Anak Dalam lainnya yang akan segera menyusul untuk mengucapkan kalimat syahadat. Adapun keputusan mereka menjadi seorang muslim adalah dari keinginan mereka sendiri dan tanpa paksaan pihak lain. Keinginan itu pun disampaikan kepada sebuah Yayasan Agrapana Bhumi Indonesia yang bergerak dalam kemanusiaan dan sosial.
Oleh Yayasan, aspirasi dan keinginan Suku Anak Dalam kemudian disampaikan ke lembaga adat Kota Jambi dan disampaikan kepada Walikota Jambi selaku pemangku adat.
“(Beliau) langsung merespon. Hanya hitungan sepekan Pak Syarif menyiapkan fasilitas dan segala kebutuhan untuk melakukan kegiatan pengucapan syahadat,” ucap Abu Bakar selaku perwakilan dari Yayasan, seperti dikutip dari Republika, Senin (30/1/2017).
Disebutkan bahwa proses masuk islamnya ratusan warga Suku Anak Dalam tersebut tidak menggunakan dana APBD Kota Jambi, melainkan murni dari dana pribadi Walikota Jambi dan koleganya.
Memang ada 404 orang yang hendak melakukan pengucapan syahadat, namun hanya 181 saja yang bisa karena yang lainnya terkendala masalah cuaca. Sehingga mereka tidak dapat keluar dari tempat tinggalnya.
Semua warga Suku Anak Dalam tersebut berasal dari tiga desa yakni Koto Boyo, Muarokilis dan Padang Kelapo. Adapun yang tidak bisa hadir berasal dari Desa Koto Boyo.
"Karena tinggal di pedalaman, kami menjemput mereka. Total ada 17 kendaraan yang terdiri dari 10 truk besar dan tujuh mini bus," ujar Abu Bakar.
Baca Juga:
 |
| Walikota Jambi saksikan ratusan Suku Anak Dalam bersyahadat (Republika.co.id) |
Oleh Yayasan, aspirasi dan keinginan Suku Anak Dalam kemudian disampaikan ke lembaga adat Kota Jambi dan disampaikan kepada Walikota Jambi selaku pemangku adat.
“(Beliau) langsung merespon. Hanya hitungan sepekan Pak Syarif menyiapkan fasilitas dan segala kebutuhan untuk melakukan kegiatan pengucapan syahadat,” ucap Abu Bakar selaku perwakilan dari Yayasan, seperti dikutip dari Republika, Senin (30/1/2017).
Disebutkan bahwa proses masuk islamnya ratusan warga Suku Anak Dalam tersebut tidak menggunakan dana APBD Kota Jambi, melainkan murni dari dana pribadi Walikota Jambi dan koleganya.
Memang ada 404 orang yang hendak melakukan pengucapan syahadat, namun hanya 181 saja yang bisa karena yang lainnya terkendala masalah cuaca. Sehingga mereka tidak dapat keluar dari tempat tinggalnya.
Semua warga Suku Anak Dalam tersebut berasal dari tiga desa yakni Koto Boyo, Muarokilis dan Padang Kelapo. Adapun yang tidak bisa hadir berasal dari Desa Koto Boyo.
"Karena tinggal di pedalaman, kami menjemput mereka. Total ada 17 kendaraan yang terdiri dari 10 truk besar dan tujuh mini bus," ujar Abu Bakar.
Baca Juga:
- Tertarik Melihat Ramainya Mengaji, 12 Anak Dari Suku Anak Dalam Ini Memutuskan Bersyahadat
- Kagum Dengan Kehidupan Muslim, 200 Orang Suku Pedalaman Ini Jalan Kaki 18 Jam Demi Bisa Masuk Islam
- Dakwahkan Islam Di Daerah Terisolir, Relawan FPI Berhasil Islamkan 32 Keluarga