Pergantian tahun baru 2017 pada tanggal 31 Desember 2016 tengah malam di berbagai daerah telah menyisakan sejumlah sampah. Salah satunya seperti di daerah Malioboro yang didatangi oleh sejumlah orang dari sekitarnya maupun dari daerah lain.
Disaat para wisatawan berangsur-angsur meninggalkan lokasi, sejumlah pemuda justru tetap bertahan di Malioboro. Bukan untuk diam, melainkan mereka mempersiapkan trash bag atau kantong plastik besar dan sejumlah peralatan kebersihan.
Tepat pada pukul 00.20 WIB, mereka lantas memunguti sejumlah sampah yang berserakan bekas wisatawan. Ada sekitar 42 pemuda pemudi yang melakukan penyisiran dimulai dari Simpang Teteg hingga Titik Nol Kilometer. Dengan membagi menjadi beberapa kelompok, kawasan Malioboro pun kurang dari sejam sudah bersih dari sampah.
Ada lebih dari 20 kantong plastik sampah yang terisi penuh. Sebagian besar sampah merupakan kertas bekas kembang api, sampah plastik dan botol bekas minuman.
Pemuda pemudi yang tergabung dalam Komunitas Jogja Garuk Sampah tersebut terdiri dari mahasiswa pecinta alam dan para pelajar.
“Saya diajak teman-teman lewat media sosial. Saya mau karena ini bagian dari aksi sosial yang nyata,” ucap Erwin Apriadi, seorang mahasiswa APMD, seperti yang dikutip dari Harian Jogja.
Sebagian besar dari para pemuda itu juga sudah terbiasa memungut sampah di pantai atau gunung. Mereka pun menyayangkan banyaknya masyarakat yang masih kurang sadar untuk menjaga lingkungan. Ini karena banyaknya sampah yang berhasil dikumpulkan usai pelaksanaan tahun baru 2017.
Disaat para wisatawan berangsur-angsur meninggalkan lokasi, sejumlah pemuda justru tetap bertahan di Malioboro. Bukan untuk diam, melainkan mereka mempersiapkan trash bag atau kantong plastik besar dan sejumlah peralatan kebersihan.
Komunitas Jogja Garuk Sampah bersihkan sampah di Malioboro usai tahun baru (Ujang Hasanudin/JIBI Photo/Harianjogja.com) |
Ada lebih dari 20 kantong plastik sampah yang terisi penuh. Sebagian besar sampah merupakan kertas bekas kembang api, sampah plastik dan botol bekas minuman.
Pemuda pemudi yang tergabung dalam Komunitas Jogja Garuk Sampah tersebut terdiri dari mahasiswa pecinta alam dan para pelajar.
Komunitas Jogja Garuk Sampah terdiri dari mahasiswa dan pelajar (Ujang Hasanudin/JIBI Photo/Harianjogja.com) |
Sebagian besar dari para pemuda itu juga sudah terbiasa memungut sampah di pantai atau gunung. Mereka pun menyayangkan banyaknya masyarakat yang masih kurang sadar untuk menjaga lingkungan. Ini karena banyaknya sampah yang berhasil dikumpulkan usai pelaksanaan tahun baru 2017.
Baca Juga: Sindir Para Perokok, Pria Ini Punguti Puntung Rokok Demi Jaga Kebersihan Di Sepanjang Malioboro