Istri mana sih yang tidak menginginkan dicintai suami sepanjang masa dan tak pernah terganti? Sebagaimana kisah cinta sejati Ainun-Habibie, setiap wanita pastilah berharap untuk selalu mendapat limpahan perhatian dan kasih sayang dari suaminya, bahkan hingga maut memisahkan.
Artikel Kabarmakkah.com kali ini akan mengungkap Cara Jitu Agar Suami Cinta Sepanjang Masa Bahkan Sampai Akhir Usia, Berikut ulasannya,
1. IkhlasMelayani
Perasaan ikhlas dalam melayani suami jangan sekali-kali diremehkan. Banyak istri yang kurang ikhlas ketika melayani suaminya, Malahan ada yang senantiasa mengeluh dengan alasan capek dll, Bahkan yang lebih parah, Ada istri yang selalu minta untuk dilayani, tentu kebiasaan ini bisa membawa pasutri pada keegoisan masing-masing.
Cobalah ikhlas dalam melayani suami, menyediakan makanan, memijat punggungnya di kala pegal bahkan tanpa diminta, serta ikhlas mengurus anak-anak tanpa keluhan.
Karena cinta sejati akan lahir dari perasaan ikhlas antar pasutri.
2. Menyeimbangi suami
Pasutri yang terbaik adalah yang bisa saling menyeimbangi. Bukan saling bersaing.
Saling menyeimbangi artinya suami istri harus bisa menempatkan diri secara proporsional. Istri harus tahu, Ada kalanya suami membutuhkan istrinya sebagai teman curhat, terkadang membutuhkan istri sebagai kekasih, membutuhkan istri sebagai rekan kerja, bahkan juga membutuhkan istri sebagai pelayan.
Istri yang mampu menyeimbangi kebutuhan suami in syaa Allah bisa meraih cinta suami dan takkan terganti.
3. Memelihara sifat-sifat baik
Sabar, bisa mengelola emosi dengan baik, selalu berwajah ceria, ringan tangan untuk membantu, bergaya hidup hemat tanpa banyak menuntut, setia, humoris, tak mudah tersinggung, cerdas, sigap, segala sifat baik ini pasti bisa membuat suami takkan mau kehilangan sang istri.
Semakin banyak istri bersifat baik, tidak hanya membuat suami makin cinta, tapi juga insyaa Allah membuat Allah cinta.
4. Utamakan suami daripada yang lain
Terkadang ada istri yang lebih mementingkan orang lain daripada suaminya sendiri, Ingatlah bahwa perbuatan itu sangat dibenci oleh agama, Karena kewajiban istri yang pertama kali adalah melayani suaminya, Bukan melayani orang lain, Bahkan Rasulullah sendiri menegaskan bahwa hak suami menjadi hak tertinggi yang harus dipenuhi istri, setelah kewajiban taatnya kepada Allah dan Rasul-Nya.
“Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya.” (HR. Tirmidzi)
Sujud merupakan bentuk ketundukan sehingga hadits tersebut di atas mengandung makna bahwa suami mendapatkan hak terbesar atas ketaatan isteri kepadanya. Sedangkan kata: “Seandainya aku boleh…,” menunjukkan bahwa sujud kepada manusia tidak boleh (dilarang) dan hukumnya haram.
Sang isteri harus taat kepada suaminya dalam hal-hal yang ma’ruf (mengandung kebaikan dalam agama). Misalnya ketika diajak untuk jima’ (bersetubuh), diperintahkan untuk shalat, berpuasa, shadaqah, mengenakan busana muslimah (jilbab yang syar’i), menghadiri majelis ilmu, dan bentuk-bentuk perintah lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan syari’at. Hal inilah yang justru akan mendatangkan Surga bagi dirinya, seperti sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila seorang isteri mengerjakan shalat yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya (menjaga kehormatannya), dan taat kepada suaminya, niscaya ia akan masuk Surga dari pintu mana saja yang dikehendakinya.” (HR. Ibnu Hibban)
5. Berdoa
Doa merupakan senjata bagi orang mukmin. Maka senantiasa doakan suami agar cinta dan selalu setia pada diri kita, insyaa Allah doa seperti ini diperbolehkan dan bahkan disenangi.
Sudahkah kita berdoa pada Allah agar diberikan rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah hingga ke surga? Jika belum, mulailah berdoa, Allah tak pernah menyia-nyiakan doa kita.
Demikianlah, semoga bermanfaat.
Artikel Kabarmakkah.com kali ini akan mengungkap Cara Jitu Agar Suami Cinta Sepanjang Masa Bahkan Sampai Akhir Usia, Berikut ulasannya,
1. IkhlasMelayani
Perasaan ikhlas dalam melayani suami jangan sekali-kali diremehkan. Banyak istri yang kurang ikhlas ketika melayani suaminya, Malahan ada yang senantiasa mengeluh dengan alasan capek dll, Bahkan yang lebih parah, Ada istri yang selalu minta untuk dilayani, tentu kebiasaan ini bisa membawa pasutri pada keegoisan masing-masing.
Cobalah ikhlas dalam melayani suami, menyediakan makanan, memijat punggungnya di kala pegal bahkan tanpa diminta, serta ikhlas mengurus anak-anak tanpa keluhan.
Karena cinta sejati akan lahir dari perasaan ikhlas antar pasutri.
2. Menyeimbangi suami
Pasutri yang terbaik adalah yang bisa saling menyeimbangi. Bukan saling bersaing.
Saling menyeimbangi artinya suami istri harus bisa menempatkan diri secara proporsional. Istri harus tahu, Ada kalanya suami membutuhkan istrinya sebagai teman curhat, terkadang membutuhkan istri sebagai kekasih, membutuhkan istri sebagai rekan kerja, bahkan juga membutuhkan istri sebagai pelayan.
Istri yang mampu menyeimbangi kebutuhan suami in syaa Allah bisa meraih cinta suami dan takkan terganti.
3. Memelihara sifat-sifat baik
Sabar, bisa mengelola emosi dengan baik, selalu berwajah ceria, ringan tangan untuk membantu, bergaya hidup hemat tanpa banyak menuntut, setia, humoris, tak mudah tersinggung, cerdas, sigap, segala sifat baik ini pasti bisa membuat suami takkan mau kehilangan sang istri.
Semakin banyak istri bersifat baik, tidak hanya membuat suami makin cinta, tapi juga insyaa Allah membuat Allah cinta.
4. Utamakan suami daripada yang lain
Terkadang ada istri yang lebih mementingkan orang lain daripada suaminya sendiri, Ingatlah bahwa perbuatan itu sangat dibenci oleh agama, Karena kewajiban istri yang pertama kali adalah melayani suaminya, Bukan melayani orang lain, Bahkan Rasulullah sendiri menegaskan bahwa hak suami menjadi hak tertinggi yang harus dipenuhi istri, setelah kewajiban taatnya kepada Allah dan Rasul-Nya.
“Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya.” (HR. Tirmidzi)
Sujud merupakan bentuk ketundukan sehingga hadits tersebut di atas mengandung makna bahwa suami mendapatkan hak terbesar atas ketaatan isteri kepadanya. Sedangkan kata: “Seandainya aku boleh…,” menunjukkan bahwa sujud kepada manusia tidak boleh (dilarang) dan hukumnya haram.
Sang isteri harus taat kepada suaminya dalam hal-hal yang ma’ruf (mengandung kebaikan dalam agama). Misalnya ketika diajak untuk jima’ (bersetubuh), diperintahkan untuk shalat, berpuasa, shadaqah, mengenakan busana muslimah (jilbab yang syar’i), menghadiri majelis ilmu, dan bentuk-bentuk perintah lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan syari’at. Hal inilah yang justru akan mendatangkan Surga bagi dirinya, seperti sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَّنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ
5. Berdoa
Doa merupakan senjata bagi orang mukmin. Maka senantiasa doakan suami agar cinta dan selalu setia pada diri kita, insyaa Allah doa seperti ini diperbolehkan dan bahkan disenangi.
Sudahkah kita berdoa pada Allah agar diberikan rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah hingga ke surga? Jika belum, mulailah berdoa, Allah tak pernah menyia-nyiakan doa kita.
Demikianlah, semoga bermanfaat.