Sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit, mungkin itulah yang juga terjadi pada sosok seorang tukang becak bernama Sri Mulyono yang di bulan Maret mendatang bisa menunaikan ibadah umroh.
Tukang becak asal Cemani Grogol Sukoharjo yang biasa dipanggil Uut tersebut memang gigih dan rajin dalam menabung demi mewujudkan niatnya untuk berangkat ke Tanah Suci, meski penghasilan yang didapat tidak menentu. Uut pun harus menunggu belasan tahun hingga uangnya terkumpul dan cukup untuk melaksanakan umroh.
“Dulu ketika timbul niat ibadah umrah, saya tidak tahu kapan itu akan terwujud. Tapi dengan keyakinan bahwa saya bisa, saya tidak masalah harus menunggu lama,” ujar Sri Mulyono seperti dilansir dari Solo pos di sekitar lokasi mangkalnya di Jl. KH. Samanhudi, Solo kawasan pondok pesantren Ta’mirul Islam, Mangkuyudan, Sabtu (7/1/17).
Dengan tekatnya tersebut, Uut kemudian berjuang mengayuh becak sejak pagi hingga larut malam. Namun terkadang ia pun harus ikhlas ketika tidak ada satu orang pun yang menggunakan jasanya.
Yang patut diapresiasi adalah ketika uang yang didapatnya hanya sedikit di hari tersebut, Uut pun memilih untuk menyedekahkannya.
“Kalau hasilnya sedikit, kadang saya kasihkan kepada pengemis yang kondisinya payah. Saya yakin Allah akan menggantinya. Dan benar saja, besok-besoknya penumpangnya banyak,” kenang dia.
Terkadang Uut juga enggan dibayar jika penumpangnya terlihat kurang mampu, sebagaimana yang dituturkan seorang warga Makuyudan Sri Harjo.
“Kadang dia tidak mau dibayar karena yang diantar terlihat kurang mampu.”
Sementara jika penghasilannya cukup banyak, Uut pun menabungkannya. Namun cara menabungnya terbilang unik karena ia berhutang dahulu kepada saudaranya. Selanjutnya Uut pun berusaha menyicil hutang tersebut.
“Supaya saya tetap semangat bekerja, saya berhutang dulu kepada saudara,” kata dia.
Kini uang tabungan Sri Mulyono atau Uut telah mencapai 24 juta dan memberanikan diri untuk mendaftar ke biro Haji dan Umroh Ta’mirul Islam Al Mabrur yang lokasinya tidak jauh dari tempatnya mangkal.
“Berangkatnya Maret. Semoga lancar,” ujar Uut.
Sementara itu Nurrohmat selaku Direktur Biro Perjalanan membenarkan bahwa tukang becak tersebut sudah melakukan pembayaran pada tanggal 6 Januari.
“Ya. Pak Uut sudah membayar biaya umrah kepada kami tanggal 6 Januari lalu,” terang dia.
Meski uang tabungan Uut masih kurang untuk paspor dan vaksin meningitis, namun pihak biro sepakat untuk melunasi kekurangannya.
“Tapi setelah kami berkonsutlasi dengan pimpinan pondok, kami sepakat membantu Pak Uut dengan melunasi kekurangannya,” jelasnya.
Baca Juga:
Tukang becak asal Cemani Grogol Sukoharjo yang biasa dipanggil Uut tersebut memang gigih dan rajin dalam menabung demi mewujudkan niatnya untuk berangkat ke Tanah Suci, meski penghasilan yang didapat tidak menentu. Uut pun harus menunggu belasan tahun hingga uangnya terkumpul dan cukup untuk melaksanakan umroh.
Sri Mulyono, tukang becak yang bisa tunaikan umroh (Solopos.com) |
Dengan tekatnya tersebut, Uut kemudian berjuang mengayuh becak sejak pagi hingga larut malam. Namun terkadang ia pun harus ikhlas ketika tidak ada satu orang pun yang menggunakan jasanya.
Yang patut diapresiasi adalah ketika uang yang didapatnya hanya sedikit di hari tersebut, Uut pun memilih untuk menyedekahkannya.
“Kalau hasilnya sedikit, kadang saya kasihkan kepada pengemis yang kondisinya payah. Saya yakin Allah akan menggantinya. Dan benar saja, besok-besoknya penumpangnya banyak,” kenang dia.
Terkadang Uut juga enggan dibayar jika penumpangnya terlihat kurang mampu, sebagaimana yang dituturkan seorang warga Makuyudan Sri Harjo.
“Kadang dia tidak mau dibayar karena yang diantar terlihat kurang mampu.”
Sementara jika penghasilannya cukup banyak, Uut pun menabungkannya. Namun cara menabungnya terbilang unik karena ia berhutang dahulu kepada saudaranya. Selanjutnya Uut pun berusaha menyicil hutang tersebut.
“Supaya saya tetap semangat bekerja, saya berhutang dulu kepada saudara,” kata dia.
Kini uang tabungan Sri Mulyono atau Uut telah mencapai 24 juta dan memberanikan diri untuk mendaftar ke biro Haji dan Umroh Ta’mirul Islam Al Mabrur yang lokasinya tidak jauh dari tempatnya mangkal.
“Berangkatnya Maret. Semoga lancar,” ujar Uut.
Sementara itu Nurrohmat selaku Direktur Biro Perjalanan membenarkan bahwa tukang becak tersebut sudah melakukan pembayaran pada tanggal 6 Januari.
“Ya. Pak Uut sudah membayar biaya umrah kepada kami tanggal 6 Januari lalu,” terang dia.
Meski uang tabungan Uut masih kurang untuk paspor dan vaksin meningitis, namun pihak biro sepakat untuk melunasi kekurangannya.
“Tapi setelah kami berkonsutlasi dengan pimpinan pondok, kami sepakat membantu Pak Uut dengan melunasi kekurangannya,” jelasnya.
Baca Juga:
- Bertarif Seikhlasnya, Tukang Ojek Renta Ini Pun Bisa Berangkat Umroh
- Driver Gojek Ini Tetap Kenakan Jaket Dinasnya Saat Umroh