Dalam sebuah situasi terkadang ada saja kendala yang membuat perencaan menjadi terhambat, termasuk ketika seseorang menunaikan ibadah ke tanah suci. Itu pula yang dialami oleh 102 jamaah umroh asal Indonesia yang tidak bisa pulang ke tanah air sesuai dengan jadwal kepulangan yang seharusnya.
Diketahui bahwa mereka tidak mendapat kepastian tiket pesawat dari biro perjalanan umroh yang digunakan.
Berdasarkan keterangan Ahmad Dumyathi selaku Staf Teknis Satu Kantor Urusan Haji Indonesia KJRI Jeddah bahwa 3 dari 102 jamaah umroh sudah membeli tiket sendiri sehingga tersisa 99 jamaah.
Ketiga jamaah umroh yang bernama Khamidah Yasir, Masnuarjani dan Farida Mustafa pulang pada hari selasa kemarin menggunakan pesawat AirAsia karena harus menikahkan anaknya.
Sementara 99 jamaah umroh lainnya masih tertahan di Jeddah dan menginap di Hotel Roshan Al Azhar di Jalan Sittin. 99 jamaah umroh tersebut terdiri dari 33 jamaah laki-laki dan 66 jamaah perempuan. Mereka pun seharusnya sudah pulang sejak akhir Desember lalu.
Diungkapkan oleh Dumyathi bahwa agen Maldives Airlines selaku penyedia tiket masih belum dapat memastikan kepulangan dari 99 jamaah umroh asal Indonesia tersebut.
"Padahal sebelumnya, mereka menjanjikan untuk memulangkan jemaah umrah pada Selasa dengan maskapai Turkish Airlines," kata Dumyathi, dikutip dari Kemenag, Rabu 4 Januari 2017.
Dumyathi pun telah berkoordinasi dengan agen Maldives Airlines dan mereka menjanjikan untuk berusaha mencarikan tiket bagi jamaah.
Sementara itu Arfi Hatim selaku Kasubdit Pembinaan Umroh Kemenag membenarkan adanya penundaan tersebut. Dari informasi yang didapat, 102 jamaah umroh tersebut berangkat dari Pontianak pada tanggal 18 Desember 2016 dan seharusnya sudah pulang pada 28 Desember 2016.
“Penundaan kepulangan disebabkan pihak maskapai Air Maladive mengalami kendala," ucap Arfi.
"Saat ini, Kemenag terus melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan pemulangan jemaah dan memastikan jemaah mendapatkan haknya selama masa penundaan pemulangan," Arfi menambahkan.
Diketahui bahwa mereka tidak mendapat kepastian tiket pesawat dari biro perjalanan umroh yang digunakan.
Berdasarkan keterangan Ahmad Dumyathi selaku Staf Teknis Satu Kantor Urusan Haji Indonesia KJRI Jeddah bahwa 3 dari 102 jamaah umroh sudah membeli tiket sendiri sehingga tersisa 99 jamaah.
Ketiga jamaah umroh yang bernama Khamidah Yasir, Masnuarjani dan Farida Mustafa pulang pada hari selasa kemarin menggunakan pesawat AirAsia karena harus menikahkan anaknya.
Sementara 99 jamaah umroh lainnya masih tertahan di Jeddah dan menginap di Hotel Roshan Al Azhar di Jalan Sittin. 99 jamaah umroh tersebut terdiri dari 33 jamaah laki-laki dan 66 jamaah perempuan. Mereka pun seharusnya sudah pulang sejak akhir Desember lalu.
Diungkapkan oleh Dumyathi bahwa agen Maldives Airlines selaku penyedia tiket masih belum dapat memastikan kepulangan dari 99 jamaah umroh asal Indonesia tersebut.
"Padahal sebelumnya, mereka menjanjikan untuk memulangkan jemaah umrah pada Selasa dengan maskapai Turkish Airlines," kata Dumyathi, dikutip dari Kemenag, Rabu 4 Januari 2017.
Dumyathi pun telah berkoordinasi dengan agen Maldives Airlines dan mereka menjanjikan untuk berusaha mencarikan tiket bagi jamaah.
Sementara itu Arfi Hatim selaku Kasubdit Pembinaan Umroh Kemenag membenarkan adanya penundaan tersebut. Dari informasi yang didapat, 102 jamaah umroh tersebut berangkat dari Pontianak pada tanggal 18 Desember 2016 dan seharusnya sudah pulang pada 28 Desember 2016.
“Penundaan kepulangan disebabkan pihak maskapai Air Maladive mengalami kendala," ucap Arfi.
"Saat ini, Kemenag terus melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan pemulangan jemaah dan memastikan jemaah mendapatkan haknya selama masa penundaan pemulangan," Arfi menambahkan.