Sejatinya kisah perjalanan Rasulullah hendaknya menjadi ibrah bagi kita karena kemungkinan di jaman sekarang pun bisa mengalaminya. Salah satunya ketika Rasulullah hendak bertolak ke Tabuk, orang-orang munafik sudah membangun sebuah bangunan yang mereka namai masjid. Mereka pun membangunnya bukan karena ketaatan kepada Allah, melainkan untuk menyambut seseorang bernama Abu Amir Ar Rahib.
Diketahui bahwa Abu Amir Ar Rahib merupakan seorang yang senantiasa menyemangati kaum musyrik Makkah saat perang Uhud. Ia pun lantas memeluk agama Kristen dan tengah berangkat menemui Kaisar Romawi yang juga seorang Kristen.
Kaisar Romawi juga ternyata sepakat untuk mendukung Abu Amir untuk memimpin masyarakat Madinah. Sehingga orang-orang munafik lantas mendirikan bangunan untuk tempat berkumpul Abu Amir dan kawan-kawannya sekembali dari Romawi.
Sementara bersamaan dengan itu Bani Amir yang merupakan para muslim sejati juga selesai membangun masjid Quba di pinggiran Madinah. Mereka pun mengundang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk melaksanakan shalat di sana. Rasulullah pun menyetujui permintaan mereka.
Ternyata Bani Ghanim bin Auf yang menjadi penggagas masjid kaum munafik juga mengundang Rasulullah. Namun Rasulullah saat itu tengah bertolak menuju Tabuk dan akan datang ke masjid tersebut usai dari Tabuk.
Sekembalinya dari Tabuk dan masjid Bani Ghanim tersebut juga selesai, Rasulullah segera menuju masjid guna melaksanakan shalat. Namun sebelum melangkah, Allah turunkan surat At Taubah ayat 107 yang artinya adalah:
”Dan orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan terhadap orang-orang Mukmin secara khusus, dan masyarakat secara umum, dan untuk kekafiran dan tujuan pengingkaran kepada Allah SWT serta untuk memecah belah antara orang-orang Mukmin…”
Setelah turun ayat tersebut, Rasulullah pun membatalkan niatnya untuk datang ke masjid Bani Ghanim. Rasulullah bahkan meminta sejumlah orang untuk menghancurkannya. Setelah penghancuran tersebut, tempat itu pun menjadi tempat pembuangan bangkai dan najis. Wallahu A’lam
Diketahui bahwa Abu Amir Ar Rahib merupakan seorang yang senantiasa menyemangati kaum musyrik Makkah saat perang Uhud. Ia pun lantas memeluk agama Kristen dan tengah berangkat menemui Kaisar Romawi yang juga seorang Kristen.
Kaisar Romawi juga ternyata sepakat untuk mendukung Abu Amir untuk memimpin masyarakat Madinah. Sehingga orang-orang munafik lantas mendirikan bangunan untuk tempat berkumpul Abu Amir dan kawan-kawannya sekembali dari Romawi.
Sementara bersamaan dengan itu Bani Amir yang merupakan para muslim sejati juga selesai membangun masjid Quba di pinggiran Madinah. Mereka pun mengundang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk melaksanakan shalat di sana. Rasulullah pun menyetujui permintaan mereka.
Ternyata Bani Ghanim bin Auf yang menjadi penggagas masjid kaum munafik juga mengundang Rasulullah. Namun Rasulullah saat itu tengah bertolak menuju Tabuk dan akan datang ke masjid tersebut usai dari Tabuk.
Sekembalinya dari Tabuk dan masjid Bani Ghanim tersebut juga selesai, Rasulullah segera menuju masjid guna melaksanakan shalat. Namun sebelum melangkah, Allah turunkan surat At Taubah ayat 107 yang artinya adalah:
”Dan orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan terhadap orang-orang Mukmin secara khusus, dan masyarakat secara umum, dan untuk kekafiran dan tujuan pengingkaran kepada Allah SWT serta untuk memecah belah antara orang-orang Mukmin…”
Setelah turun ayat tersebut, Rasulullah pun membatalkan niatnya untuk datang ke masjid Bani Ghanim. Rasulullah bahkan meminta sejumlah orang untuk menghancurkannya. Setelah penghancuran tersebut, tempat itu pun menjadi tempat pembuangan bangkai dan najis. Wallahu A’lam
Baca Juga: Dari Berbagai Macam Masjid, Masuklah Ke Masjid Satu Ini Agar Hidupmu Senantiasa Diberkahi