Kasus dugaan penistaan agama yang menyeret Ahok sebagai tersangka tidak hanya mampu membuat umat Islam bersatu. Sebab, ada keanehan lain yang nyaris terlewatkan.
Adalah tokoh pesulap Indonesia, Limbad yang kini buka mulut mengomentari Ahok. Seperti diketahui, Limbad biasanya hanya berkomunikasi dengan isyarat.
Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah yang gemar berpakaian hitam-hitam itu nyaris tak pernah mengeluarkan kata-kata dari mulutnya. Namun gara-gara Al Qur'an dinistakan, justru kini Limbad langsung bersuara.
Limbad terlihat ikut dalam Aksi Bela Islam III di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (2/12). Dia menanggalkan kebiasaannya berbaju dan celana hitam-hitam dan menggantikannya dengan pakaian serba-putih.
Limbad mengaku ikut dalam aksi itu karena mempunyai tuntutan yang sama. Yaitu menuntut agar Ahok di penjara.
"Tuntutan saya sama, Ahok harus ditahan. Penista terhadap agama harus segera ditahan," ujar Limbad di Monas.
Menurutnya, pemerintah harus turun tangan dengan menegakkan hukum terhadap Ahok. Sebab, lanjut dia, ada sentuhan Sang Khalik dalam Aksi 212.
"Ini adalah kehebatan dan kekuatan Alquran. Melalui Alquran Allah menggerakkan hati jutaan manusia untuk berkumpul di tempat ini. Subhanallah. Ini luar biasa," tandas Limbad. [jpnn]
Adalah tokoh pesulap Indonesia, Limbad yang kini buka mulut mengomentari Ahok. Seperti diketahui, Limbad biasanya hanya berkomunikasi dengan isyarat.
Limbad Dalam Aksi Damai 212 |
Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah yang gemar berpakaian hitam-hitam itu nyaris tak pernah mengeluarkan kata-kata dari mulutnya. Namun gara-gara Al Qur'an dinistakan, justru kini Limbad langsung bersuara.
Limbad terlihat ikut dalam Aksi Bela Islam III di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (2/12). Dia menanggalkan kebiasaannya berbaju dan celana hitam-hitam dan menggantikannya dengan pakaian serba-putih.
Limbad mengaku ikut dalam aksi itu karena mempunyai tuntutan yang sama. Yaitu menuntut agar Ahok di penjara.
"Tuntutan saya sama, Ahok harus ditahan. Penista terhadap agama harus segera ditahan," ujar Limbad di Monas.
Menurutnya, pemerintah harus turun tangan dengan menegakkan hukum terhadap Ahok. Sebab, lanjut dia, ada sentuhan Sang Khalik dalam Aksi 212.
"Ini adalah kehebatan dan kekuatan Alquran. Melalui Alquran Allah menggerakkan hati jutaan manusia untuk berkumpul di tempat ini. Subhanallah. Ini luar biasa," tandas Limbad. [jpnn]