Bagi sebagian non muslim tentu merasa terganggu dengan kumandang adzan yang begitu keras hingga harus menggunakan speaker. Tak heran jika mereka pun mempertanyakan penggunaan speaker yang dianggap berlebihan dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga non muslim yang berada di sekitarnya.
Dalam sebuah grup Whatsapp, seseorang membagikan postingan yang memperlihatkan perbincangan antara muslim dengan non muslim yang sedang berada di suatu bandara. Keduanya pun tengah memperbincangkan tentang penggunaan speaker untuk mengumandangkan adzan.
Awalnya non muslim tersebut menanyakan mengapa adzan harus dikumandangkan keras-keras menggunakan speaker. Mendengar hal tersebut muslim yang bukan ahli agama pun mencoba menjawab permasalahan tersebut dengan logika agar mudah dicerna.
“Bro, adzan itu adalah panggilan sholat, pasti dong namanya panggilan tidak mungkin dengan cara yang sama seperti berbicara atau berbisik-bisik”.
Namun non muslim tersebut mempertanyakan hak warga non muslim yang berada di sekitar masjid.
“Tapi kan di orang-orang sekitar tidak semuanya muslim?”.
Mendapatkan pertanyaan tersebut, muslim itu kemudian menganalogikan kondisi tersebut dengan suasana di bandara.
“Benar. Bro, kita sekarang sedang ada di bandara, dengar kan announcement bandara selalu memberikan panggilan boarding? Apakah kamu juga mempertanyakan ke mereka mengapa melakukan panggilan boarding pesawat YANG LAIN keras-keras padahal bukan panggilan pesawatmu?”
Tak ingin kalah debat, non muslim itu kemudian menyatakan bahwa teknologi sekarang ini sudah memungkinkan seseorang mengetahui waktu shalat tanpa harus mengumandangkan adzan dengan keras.
Muslim tersebut kemudian menjawab bahwa layaknya penumpang pesawat, mereka pun sudah tahu jadwal penerbangannnya masing-masing sejak pemesanan, memegang tiket dan saat melakukan check in. Bahkan jadwal keberangkatan sangat jelas tertulis di boarding pass. Meski demikian pihak bandara tetap melakukan panggilan boarding.
Muslim itu lantas menjelaskan bahwa adzan bukan hanya penanda telah masuk waktu shalat, namun benar-benar merupakan panggilan untuk melaksanakan shalat dengan segera. Sama seperti halnya para penumpang pesawat yang diserukan lewat panggilan boarding agar segera masuk dalam pesawat. Meskipun sebenarnya masih ada waktu untuk naik ke pesawat sebelum pintu pesawat ditutup.
Dengan logika yang mudah dan nyata tersebut, non muslim itu pun tidak dapat berkutik dan tersenyum lebar sembari mengatakan, “Sekarang aku paham.”
Baca Juga:
Dalam sebuah grup Whatsapp, seseorang membagikan postingan yang memperlihatkan perbincangan antara muslim dengan non muslim yang sedang berada di suatu bandara. Keduanya pun tengah memperbincangkan tentang penggunaan speaker untuk mengumandangkan adzan.
Awalnya non muslim tersebut menanyakan mengapa adzan harus dikumandangkan keras-keras menggunakan speaker. Mendengar hal tersebut muslim yang bukan ahli agama pun mencoba menjawab permasalahan tersebut dengan logika agar mudah dicerna.
“Bro, adzan itu adalah panggilan sholat, pasti dong namanya panggilan tidak mungkin dengan cara yang sama seperti berbicara atau berbisik-bisik”.
Namun non muslim tersebut mempertanyakan hak warga non muslim yang berada di sekitar masjid.
“Tapi kan di orang-orang sekitar tidak semuanya muslim?”.
Mendapatkan pertanyaan tersebut, muslim itu kemudian menganalogikan kondisi tersebut dengan suasana di bandara.
“Benar. Bro, kita sekarang sedang ada di bandara, dengar kan announcement bandara selalu memberikan panggilan boarding? Apakah kamu juga mempertanyakan ke mereka mengapa melakukan panggilan boarding pesawat YANG LAIN keras-keras padahal bukan panggilan pesawatmu?”
Tak ingin kalah debat, non muslim itu kemudian menyatakan bahwa teknologi sekarang ini sudah memungkinkan seseorang mengetahui waktu shalat tanpa harus mengumandangkan adzan dengan keras.
Muslim tersebut kemudian menjawab bahwa layaknya penumpang pesawat, mereka pun sudah tahu jadwal penerbangannnya masing-masing sejak pemesanan, memegang tiket dan saat melakukan check in. Bahkan jadwal keberangkatan sangat jelas tertulis di boarding pass. Meski demikian pihak bandara tetap melakukan panggilan boarding.
Muslim itu lantas menjelaskan bahwa adzan bukan hanya penanda telah masuk waktu shalat, namun benar-benar merupakan panggilan untuk melaksanakan shalat dengan segera. Sama seperti halnya para penumpang pesawat yang diserukan lewat panggilan boarding agar segera masuk dalam pesawat. Meskipun sebenarnya masih ada waktu untuk naik ke pesawat sebelum pintu pesawat ditutup.
Dengan logika yang mudah dan nyata tersebut, non muslim itu pun tidak dapat berkutik dan tersenyum lebar sembari mengatakan, “Sekarang aku paham.”
Baca Juga:
- Kenapa Orang Kafir Sebaik Apapun Tetap Masuk Neraka? Jawaban Kyai Ini Bikin Pemuda Liberal Terbungkam!
- Ini Jawaban Kenapa Kita Bisa Menggunakan Produk Non Muslim Tanpa Perlu Ikut Merayakan Valentine
- Disindir Tak Bisa Makan Daging Babi, Jawaban Muslimah Ini Sungguh Mengejutkan