Dalam aksi 212, ada kisah yang sangat menggugah perasaan umat muslim di seluruh Indonesia dimana seorang anak kecil berusia 8 tahun ikut dalam aksi jalan kaki bersama para santri asal Ciamis. Alasannya sangat mengharukan yakni untuk menggantikan almarhum ayahnya.
Diketahui apa yang dilakukan oleh santri cilik tersebut telah membuat pengusaha asal Riau pun tergerak hatinya untuk mewakafkan salah satu cabang usahanya atas nama bocah tersebut.
Dilansir dari akun Facebook Agus Ponda bahwa saat melakukan aksi jalan kaki dari Ciamis menuju Jakarta, bocah tersebut terlihat menggigil kedinginan karena diguyur oleh hujan sembari mengatupkan kedua telapak tangannya. Sandalnya pun putus lantaran menempuh jarak ratusan kilometer.
Ketika ditanya alasannya mengapa dirinya ikut, sang bocah menjawab bahwa ia ingin menggantikan ayahnya yang sudah meninggal. Santri cilik itu pun menuai simpati dari sejumlah ibu-ibu yang telah bersiap di jalanan dengan memberikan baju kering, sandal dan jas hujan.
Pada hari Senin (5/12/2016) akun Facebook Agus Ponda menginformasikan bahwa pengusaha asal Riau bernama Pak Sugiono tersebut telah sampai di Ciamis dan langsung bertemu dengan Kyai Nonop dan para mujahid Ciamis.
Pak Sugiono pun langsung melakukan penyerahan salah satu cabang rumah makannya atas nama mujahid cilik tersebut.
“Jadi itu nanti salah satu cabangnya, pemiliknya mujahid cilik itu,” ucap Pak Sugiono.
Meski penampilannya sederhana, dermawan tersebut merupakan pengusaha rumah makan ayam betutu yang sudah memiliki cabang di berbagai kota. Pak Sugiono dan Kyai Nonop pun sepakat untuk tidak menyebarkan nama anak tersebut agar tidak ada pihak yang berusaha mengambil keuntungan.
"Saya dan Pak Kyai Nonop sepakat, gak usah menuliskan nama anak itu. Takutnya ada orang yang tak bertanggungjawab mengambil keuntungan dari moment ini," lanjutnya.
"Maaf saya belum mau cerita banyak. Kami sama-sama terharu dengan semua ini." pungkasnya.
Baca Juga:
Diketahui apa yang dilakukan oleh santri cilik tersebut telah membuat pengusaha asal Riau pun tergerak hatinya untuk mewakafkan salah satu cabang usahanya atas nama bocah tersebut.
Dilansir dari akun Facebook Agus Ponda bahwa saat melakukan aksi jalan kaki dari Ciamis menuju Jakarta, bocah tersebut terlihat menggigil kedinginan karena diguyur oleh hujan sembari mengatupkan kedua telapak tangannya. Sandalnya pun putus lantaran menempuh jarak ratusan kilometer.
Ketika ditanya alasannya mengapa dirinya ikut, sang bocah menjawab bahwa ia ingin menggantikan ayahnya yang sudah meninggal. Santri cilik itu pun menuai simpati dari sejumlah ibu-ibu yang telah bersiap di jalanan dengan memberikan baju kering, sandal dan jas hujan.
Pada hari Senin (5/12/2016) akun Facebook Agus Ponda menginformasikan bahwa pengusaha asal Riau bernama Pak Sugiono tersebut telah sampai di Ciamis dan langsung bertemu dengan Kyai Nonop dan para mujahid Ciamis.
Pak Sugiono pun langsung melakukan penyerahan salah satu cabang rumah makannya atas nama mujahid cilik tersebut.
“Jadi itu nanti salah satu cabangnya, pemiliknya mujahid cilik itu,” ucap Pak Sugiono.
Meski penampilannya sederhana, dermawan tersebut merupakan pengusaha rumah makan ayam betutu yang sudah memiliki cabang di berbagai kota. Pak Sugiono dan Kyai Nonop pun sepakat untuk tidak menyebarkan nama anak tersebut agar tidak ada pihak yang berusaha mengambil keuntungan.
"Saya dan Pak Kyai Nonop sepakat, gak usah menuliskan nama anak itu. Takutnya ada orang yang tak bertanggungjawab mengambil keuntungan dari moment ini," lanjutnya.
"Maaf saya belum mau cerita banyak. Kami sama-sama terharu dengan semua ini." pungkasnya.
Baca Juga:
- Lihat Ribuan Umat Islam Ciamis Berjalan Kaki, Ibu Ini Menangis Tersedu-Sedu Sambil Mendoakan
- Perjuangan Penuh Haru Para Santri Dari Ciamis Kobarkan Semangat Juang Membela Islam
- Detik-Detik Kedatangan Umat Islam Ciamis Yang Disambut Riuh Takbir Jamaah Di Monas