Aleppo benar-benar dalam keadaan mencekam. Mereka harus merana secara fisik maupun batin lantaran harus kehilangan tempat tinggal ataupun sanak keluarga atas kesalahan yang tidak pernah mereka lakukan.
Efek kehancuran pun jelas terlihat dari puing-puing dan kepulan debu tebal yang menyelimuti Aleppo. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang selamat harus berhadapan dengan kondisi yang merusak saluran pernapasan.
Meski berada dalam duka, umat muslim Aleppo tetap tegar dan kuat dalam menghadapi kondisi tersebut. Apakah yang bisa menguatkan mereka sehingga bisa sekuat baja dan tetap berdiri kokoh? Darimana mereka bisa memiliki kekuatan dan tangguh menghadapi ujian meski lama tidak mendapatkan hak makan dan minum?
Ternyata salah satunya adalah tekat mereka untuk tetap mengagungkan kalimat Allah lewat membaca Qur’an. Dalam sebuah foto tampak seorang gadis bersama wanita yang kemungkinan besar adalah ibunya sedang membaca Al Qur’an saat berkumpul bersama dengan pada pengungsi. Diketahui mereka tengah menunggu datangnya jemputan evakuasi.
Al Qur’anlah yang mampu menguatkan mereka untuk lebih tegar dalam menghadapi cobaan dari Allah. Mereka lebih baik mengisi kesedihan mereka dengan membaca Qur’an dibandingkan terus meratapi kesedihan.
Lantas bagaimanakah dengan kita yang masih merasakan kedamaian dan kecukupan hidup? Masih enggankah kita membaca Al Qur’an yang merupakan mukjizat Rasulullah dan jalan hidup menuju keselamatan?
Baca Juga:
Efek kehancuran pun jelas terlihat dari puing-puing dan kepulan debu tebal yang menyelimuti Aleppo. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang selamat harus berhadapan dengan kondisi yang merusak saluran pernapasan.
Meski berada dalam duka, umat muslim Aleppo tetap tegar dan kuat dalam menghadapi kondisi tersebut. Apakah yang bisa menguatkan mereka sehingga bisa sekuat baja dan tetap berdiri kokoh? Darimana mereka bisa memiliki kekuatan dan tangguh menghadapi ujian meski lama tidak mendapatkan hak makan dan minum?
Ternyata salah satunya adalah tekat mereka untuk tetap mengagungkan kalimat Allah lewat membaca Qur’an. Dalam sebuah foto tampak seorang gadis bersama wanita yang kemungkinan besar adalah ibunya sedang membaca Al Qur’an saat berkumpul bersama dengan pada pengungsi. Diketahui mereka tengah menunggu datangnya jemputan evakuasi.
Al Qur’anlah yang mampu menguatkan mereka untuk lebih tegar dalam menghadapi cobaan dari Allah. Mereka lebih baik mengisi kesedihan mereka dengan membaca Qur’an dibandingkan terus meratapi kesedihan.
Lantas bagaimanakah dengan kita yang masih merasakan kedamaian dan kecukupan hidup? Masih enggankah kita membaca Al Qur’an yang merupakan mukjizat Rasulullah dan jalan hidup menuju keselamatan?
Baca Juga:
- ‘Akan Kuadukan Kalian Pada Tuhanku’, Jerit Gadis Kecil Aleppo
- Jika Tak Ada Kesedihan Dalam Hati Sanubari Setelah Melihat Video Ini, Berarti Anda Tak Punya Hati
- Dari Makkah, Syaikh Sudais Serukan Doa Qunut Nazilah Pada Shalat Subuh Untuk Membantu Muslim Aleppo