Tidak ada seorang manusia pun yang bisa mengetahui kehidupan seseorang di masa yang akan datang dan hanya Allah sajalah yang mengetahuinya. Bisa jadi seseorang yang saat ini menjadi pegawai rendahan berubah menjadi orang yang disegani di kemudian hari.
Itu juga yang dialami oleh seorang pria muslim yang merupakan penduduk negara Gambia. Sebuah negara kecil yang terletak di Afrika Tengah. Pria berusia 51 tahun yang mendapatkan keberuntungan menjadi seorang presiden ini bernama Adama Barrow.
Tak banyak yang tahu jika ternyata orang nomor satu Gambia tersebut dahulunya merupakan anggota Satuan Pengamanan (Satpam) di agen property Argos di London Inggris.
Barrow sendiri lahir di desa tepi sungai yang terletak jauh di pedalaman. Setelah mendapatkan beasiswa SMA dan bersekolah di ibukota Banjul, ia pun bekerja di perusahaan lokal sebagai sales manager perusahaan gas.
Ingin bisa melanjutkan pendidikan membuatnya terbang menuju London sembari mengumpulkan modal untuk membuat bisnis. Setelah menjadi Presiden Gambia, dirinya tidak segan atau malu menceritakan pengalamannya sebagai seorang satpam. Bahkan justru ia bangga terhadap pekerjaan tersebut.
" Hidup adalah proses, dan Inggris sangat membantu saya menjadi orang seperti sekarang ini. Bekerja 15 jam sehari membangun manusia," ujar Barrow kepada harian Le Monde.
Lewat profesinya tersebut, Barrow menjadi seorang yang disiplin, sederhana dan bekerja keras. Ia pun kini telah dikaruniai lima orang anak dan menjadi muslim yang taat. Bahkan ia menyatakan dengan tegas bahwa keimanan mampu mengarahkan jalan hidup dan politiknya.
" Jika Anda seorang religius tentu akan berpengaruh pada diri Anda," tuturnya.
Meski berpengalaman dalam bidang bisnis, namun Barrow disebut kurang ahli dalam politik. Akan tetapi masyarakat tetap memegang janjinya untuk bisa melakukan perubahan di Gambia setelah mengetahui kisahnya yang inspiratif.
Sementara itu Abdul Yaseen (45 tahun) yang sejak dulu kenal dengan Barrow di Inggris mengaku tidak percaya jika mantan satpam tersebut menjadi seorang presiden.
" Ini seperti sulit dipercaya, dia bisa pergi dari pekerjaannya dan jadi presiden," kata Yaseen.
Itu juga yang dialami oleh seorang pria muslim yang merupakan penduduk negara Gambia. Sebuah negara kecil yang terletak di Afrika Tengah. Pria berusia 51 tahun yang mendapatkan keberuntungan menjadi seorang presiden ini bernama Adama Barrow.
Adama Barrow, mantan satpam yang jadi presiden Gambia (theguardian.com) |
Barrow sendiri lahir di desa tepi sungai yang terletak jauh di pedalaman. Setelah mendapatkan beasiswa SMA dan bersekolah di ibukota Banjul, ia pun bekerja di perusahaan lokal sebagai sales manager perusahaan gas.
Ingin bisa melanjutkan pendidikan membuatnya terbang menuju London sembari mengumpulkan modal untuk membuat bisnis. Setelah menjadi Presiden Gambia, dirinya tidak segan atau malu menceritakan pengalamannya sebagai seorang satpam. Bahkan justru ia bangga terhadap pekerjaan tersebut.
" Hidup adalah proses, dan Inggris sangat membantu saya menjadi orang seperti sekarang ini. Bekerja 15 jam sehari membangun manusia," ujar Barrow kepada harian Le Monde.
Lewat profesinya tersebut, Barrow menjadi seorang yang disiplin, sederhana dan bekerja keras. Ia pun kini telah dikaruniai lima orang anak dan menjadi muslim yang taat. Bahkan ia menyatakan dengan tegas bahwa keimanan mampu mengarahkan jalan hidup dan politiknya.
" Jika Anda seorang religius tentu akan berpengaruh pada diri Anda," tuturnya.
Meski berpengalaman dalam bidang bisnis, namun Barrow disebut kurang ahli dalam politik. Akan tetapi masyarakat tetap memegang janjinya untuk bisa melakukan perubahan di Gambia setelah mengetahui kisahnya yang inspiratif.
Sementara itu Abdul Yaseen (45 tahun) yang sejak dulu kenal dengan Barrow di Inggris mengaku tidak percaya jika mantan satpam tersebut menjadi seorang presiden.
" Ini seperti sulit dipercaya, dia bisa pergi dari pekerjaannya dan jadi presiden," kata Yaseen.
Baca Juga: Sempat Dihina Di Medsos, Petugas Kebersihan Yang Menatap Toko Emas Ini Malah Ketiban Rezeki