Media pemberitaan yang semakin banyak seringkali membuat masyarakat menjadi bingung manakah yang benar dan yang bohong. Terlebih yang menyangkut Islam dimana sebagian besar media memberitakan Islam dalam pandangan yang negatif.
Salah satu mantan produser TV One bernama Mohamad Fadhilah Zein mengungkapkan cara-cara media melakukan kezaliman kepada umat Islam. Saat itu ia hadir sebagai pembicara dalam seminar jurnalistik Islami di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor, Sabtu (24/12/2016).
Dalam seminar yang digagas oleh GNPF MUI Bogor Raya dan Bidik Global Foundation tersebut, Fadhil menjelaskan bagaimana sejumlah media melakukan ketidakadilan dan kezaliman terhadap umat Islam. Salah satunya seperti yang menyangkut tentang kasus terorisme di Indonesia.
"Metro TV pernah menuduh Rohani Islam (Rohis) di sekolah dan universitas sebagai sarang teroris baru pada 5 September 2012. Sementara demonstrasi massif di kota-kota besar menolak pemberitaan Metro TV “Rohis Sarang Teroris” pada Minggu, 23 September 2012, tidak diliput oleh koran nasional. Hanya Republika yang menaikkan berita foto di halaman belakang," ungkap Fadhil, sebagaimana dikutip dari Suara Islam.
Dalam kesempatan tersebut juga Fadhil mengutip pendapat Sudaryono Achmad yang mengatakan bahwa ekslusivitas yang ditayangkan oleh TV one maupun Metro TV bukanlah karena prestasi jurnalis dan lantaran hasil investigasi, melainkan karena kemampuan akses kepada aparat kepolisian.
Contoh lainnya seperti tentang gerakan FPI dimana media massa mainstream menggiring masyarakat agar beranggapan bahwa seluruh Indonesia menolak kedatangan FPI. Padahal saat itu petingginya sedang berkunjung ke Kalimantan Tengah guna melaksanakan Tabligh Akbar dan Maulid Nabi.
Bukan hanya yang terjadi di dalam negeri , Fadhil juga mengungkapkan tentang cara media melakukan gerakan Islamphobia di luar negeri. Menurutnya aksi islamphobia tersebut seakan hanya rekayasa dan diciptakan dengan sengaja untuk pemberitaan.
Salah satu contohnya seperti seorang blogger Amerika bernama Pamela Geller, penulis “Stop Islamization of America” yang mendapatkan bayaran 200 ribu dollar dari American Freedom Defense Initiative. Ia juga bahkan mendapatkan royalty dan donasi untuk kelangsungan webnya.
Selain itu ada juga sebuah organisasi bernama Clarion yang memproduksi film anti Islam Obsession. Mereka mendapatkan dana lebih dari 18 juta dollar untuk pembuatan film tersebut dan menyebarkannya.
Dengan penjelasan dari Fadhil, peserta pun mengerti bagaimana peranan media dalam memusuhi Islam. Sehingga diharapkan umat Islam yang mahir dalam bidang jurnalistik bisa ikut andil memperjuangkan agama Islam di dunia informasi.
Baca Juga:
Salah satu mantan produser TV One bernama Mohamad Fadhilah Zein mengungkapkan cara-cara media melakukan kezaliman kepada umat Islam. Saat itu ia hadir sebagai pembicara dalam seminar jurnalistik Islami di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor, Sabtu (24/12/2016).
Mantan produser TV One Mohamad Fadhilah Zein ungkap kezaliman media terhadap Islam (Suara-Islam.com) |
"Metro TV pernah menuduh Rohani Islam (Rohis) di sekolah dan universitas sebagai sarang teroris baru pada 5 September 2012. Sementara demonstrasi massif di kota-kota besar menolak pemberitaan Metro TV “Rohis Sarang Teroris” pada Minggu, 23 September 2012, tidak diliput oleh koran nasional. Hanya Republika yang menaikkan berita foto di halaman belakang," ungkap Fadhil, sebagaimana dikutip dari Suara Islam.
Dalam kesempatan tersebut juga Fadhil mengutip pendapat Sudaryono Achmad yang mengatakan bahwa ekslusivitas yang ditayangkan oleh TV one maupun Metro TV bukanlah karena prestasi jurnalis dan lantaran hasil investigasi, melainkan karena kemampuan akses kepada aparat kepolisian.
Contoh lainnya seperti tentang gerakan FPI dimana media massa mainstream menggiring masyarakat agar beranggapan bahwa seluruh Indonesia menolak kedatangan FPI. Padahal saat itu petingginya sedang berkunjung ke Kalimantan Tengah guna melaksanakan Tabligh Akbar dan Maulid Nabi.
Bukan hanya yang terjadi di dalam negeri , Fadhil juga mengungkapkan tentang cara media melakukan gerakan Islamphobia di luar negeri. Menurutnya aksi islamphobia tersebut seakan hanya rekayasa dan diciptakan dengan sengaja untuk pemberitaan.
Salah satu contohnya seperti seorang blogger Amerika bernama Pamela Geller, penulis “Stop Islamization of America” yang mendapatkan bayaran 200 ribu dollar dari American Freedom Defense Initiative. Ia juga bahkan mendapatkan royalty dan donasi untuk kelangsungan webnya.
Selain itu ada juga sebuah organisasi bernama Clarion yang memproduksi film anti Islam Obsession. Mereka mendapatkan dana lebih dari 18 juta dollar untuk pembuatan film tersebut dan menyebarkannya.
Dengan penjelasan dari Fadhil, peserta pun mengerti bagaimana peranan media dalam memusuhi Islam. Sehingga diharapkan umat Islam yang mahir dalam bidang jurnalistik bisa ikut andil memperjuangkan agama Islam di dunia informasi.
Baca Juga:
- Begini Kira-Kira Pemberitaan Media Mainstream Jika Terbit Di Zaman Rasulullah
- Pengacara Senior Ini Ungkap Cara Media Membela Ahok Saat Disidang
- Sering Menyudutkan Islam, Kantor Kompas Didatangi Perwakilan Umat Islam